Blog
Peran Mikroorganisme pada Tanah yang Sehat
April 29, 2021 by Agnes Octaviani
Share
Tanah adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan ekosistem kehidupan berbagai organisme. Manusia dan berbagai hewan berjalan, membangun rumah dan gedung, jalanan, dan menanam tumbuhan di atas tanah.
Ketika dilihat lebih dekat lagi, kamu akan menemukan berbagai organisme yang menjadikan tanah sebagai tempat tinggal. Sebagian organisme ini dapat terlihat, namun sebagian besar adalah mikroorganisme yang berukuran sangat kecil.
Setiap organisme yang tinggal dan berinteraksi dengan tanah, memengaruhi unsur kimia dan fisik tanah yang kompleks. Semuanya penting dalam membangun lingkungan yang vital untuk kehidupan.
Tanah yang subur biasanya juga dipenuhi oleh mikroorganisme yang berjumlah ratusan juta hingga milyaran dalam satu gram tanah. Jumlah ini didominasi oleh bakteri, lalu diikuti actinomycetes, jamur, algae tanah, dan protozoa.
Sama seperti tubuh manusia yang didominasi oleh microbiome, yang terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan archaea, hidup di bagian-bagian tubuh manusia dan paling banyak terdapat di usus.
Baca Juga: Pengaruh Polusi Udara terhadap Microbiome Usus
Memahami kesuburan biologi tanah sebetulnya sangat penting dalam produksi agrikultur, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus bertambah jumlahnya. Namun, saat ini populasi mikroorganisme yang sehat dan seimbang semakin terancam karena praktek agrikultur yang tidak mendukung.
Tanpa tanah yang sehat, produksi dan kualitas kesehatan tumbuhan yang dikonsumsi manusia juga akan terancam.
Mikroorganisme di tanah memiliki peran penting dalam mekanisme keberlanjutan untuk hidup manusia dan kehidupan di bumi secara keseluruhan. Living Soils menguraikan masing-masing peran anggota mikroorganisme tanah sebagai berikut:
Sekitar 100 juta hingga 1 milyar bakteri berada dalam satu sendok teh tanah yang sehat dan subur. Bertindak sebagai dekomposer, bakteri memakan material tumbuhan yang telah mati serta sampah organik.
Tumbuhan membutuhkan nitrogen untuk tumbuh dengan subur. Nitrogen yang terdapat di atmosfer tidak dapat diambil langsung oleh tumbuhan. Di sinilah peran jenis bakteri tertentu yang mampu menyerap nitrogen dari atmosfer. Ketika bakteri ini mati, nitrogen akan dilepaskan untuk diserap tumbuhan.
Baca Juga: Seperti Apa Microbiome dalam Air yang Kita Minum?
Actinomycetes adalah bagian dari mikroorganisme tanah seperti bakteri dan jamur. Dipercaya sebagai bagian yang hilang dari rantai evolusi antara bakteri dan jamur, actinomycetes memiliki banyak kesamaan dengan bakteri.
Jika kamu kenal dengan bau khas tanah, itulah salah satu tanda adanya actinomycetes dalam tanah. Berdasarkan penelitian berjudul Antibiotic Activity of Actinomycetes in Soil as Demonstrated by Direct Observation Techniques, actinomycetes juga merupakan sumber dari beberapa obat-obatan terapeutik yang signifikan.
Organisme yang unik ini dapat memberikan manfaat dan kerugian bagi organisme tanah lainnya. Jamur dapat membantu ekosistem karena mampu mengurai nutrisi tertentu yang tidak bisa diurai oleh mikroorganisme lain, kemudian hasilnya akan dilepas ke tanah untuk digunakan organisme lainnya.
Jamur juga dapat menempel di akar tanaman. Sebagian besar tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik ketika ini terjadi. Hubungan mutualisme ini disebut sebagai mycorrhizal. Jamur memberikan nutrisi kepada tanaman dan menerima karbohidrat dari tanaman. Unsur karbohidrat ini sama seperti yang dimakan oleh manusia.
Namun, perilaku jamur ini dapat menjadi parasit, jamur juga dapat menempel pada organisme lain tanpa memiliki hubungan mutualisme dan menyerap nutrisi untuk dirinya sendiri.
Algae tanah biasanya hadir di tanah yang memiliki cukup kelembapan dan sinar matahari. Jumlahnya sekitar 100 hingga 10.000 per gram tanah. Mereka dapat berfotosintesis, di mana algae mengambil karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan energi dari sinar matahari, lalu menciptakan makanannya sendiri.
Peran dan fungsi utama algae dalam tanah, yaitu:
Baca Juga: Apa Itu Sustainable Skin Care dan Bagaimana Penerapannya?
Protozoa adalah organisme yang mirip dengan hewan dengan sel tunggal dan tidak berwarna. Ukurannya lebih besar dari bakteri, bervariasi antara beberapa mikron hingga beberapa milimeter. Populasinya sekitar 10.000 hingga 100.000 per gram tanah dan biasanya hidup di permukaan.
Perannya dalam ekosistem adalah sebagai berikut:
Namun, beberapa jenis protozoa yang terbawa air dan lainnya, dapat menimbulkan penyakit pada manusia, misalnya disentri.
Virus sebagai bagian dari mikroorganisme tanah juga memiliki peran dalam memengaruhi komunitas biologis ini. Virus diduga dapat menyebabkan kematian mikroba, yang memengaruhi siklus dan konsentrasi nutrisi serta gas dalam tanah.
Namun virus di tanah masih memerlukan banyak penelitian, bahkan diduga masih banyak virus baru yang belum diidentifikasi di tanah. Beberapa peneliti meyakini bahwa peran virus yang belum dieksplorasi seluruhnya ini, memiliki potensial untuk mengubah pemahaman proses ekosistem secara global.
Ternyata banyak juga jenis makhluk tidak terlihat yang hidup di tanah, ya. Sama seperti di tubuh kamu, banyak juga mikroorganisme yang hidup dan memengaruhi kesehatan kamu secara langsung dan tidak langsung.
Tertarik membaca lebih lanjut soal microbiome? Kamu bisa langsung ke Nusantics Blog untuk mendapatkan berbagai informasi menarik soal microbiome!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy