• Home
  • Blog

share

Mau Bikin Microbiome Kamu Happy? Jalan-Jalan ke Taman, Yuk!

21 Jul 2021

Mau Bikin Microbiome Kamu Happy? Jalan-Jalan ke Taman, Yuk!

Tahukah kamu kalau kegiatan sederhana seperti jalan-jalan di taman sebenarnya bisa memengaruhi kesehatan tubuh, baik fisik dan mental?  Beberapa orang memang pergi ke taman hanya untuk menikmati suasana atau sekadar mencuci mata dengan pemandangan pohon dan tanaman yang serba hijau. Hal ini bisa membuat pikiran lebih rileks dan stres semakin berkurang.

Namun ternyata, menghabiskan waktu setidaknya 20 menit di taman meskipun tidak berolahraga, bisa meningkatkan kondisi tubuh dan kebahagiaan, 
lho.
 

Jalan-jalan di Taman Meningkatkan Keberagaman Microbiome

meningkatkan keberagaman microbiome


Microbiome merupakan sekumpulan makhluk hidup tak kasat mata (mikroorganisme) yang menghuni sebagian besar tubuh manusia. Terdiri dari jamur, virus, bakteri, dan archaea, paling banyak hidup di usus, kulit, mulut, dan area vital lainnya.

Nah, ternyata 
microbiome ini tak hanya ada di tubuh manusia, lho. Mereka sudah ada sejak zaman dulu kala, bahkan sebelum manusia ada di dunia! Yup, microbiome ternyata adalah “leluhur”, karena mereka pun sudah ada sejak dulu, menghuni tanah, udara, dan air.

Sebuah studi berjudul 
Every Spot of Green Space Counts, menemukan bahwa taman kota mengandung microbiome tanah esensial yang sangat penting untuk mempertahankan ekosistem hidup makhluk hidup yang produktif. Hal ini mencakup penyaringan polutan dan penyerapan karbon dioksida.

Dengan 68 persen populasi global akan tinggal di kota pada tahun 2050, penelitian ini menunjukkan bahwa ruang hijau perkotaan sangat penting untuk mempromosikan kesejahteraan mental dan fisik.

Taman dianggap membuat sebagian besar ruang terbuka tersedia untuk kegiatan rekreasi seperti olahraga, keterlibatan sosial serta mengurangi polusi, kebisingan, dan menurunkan suhu udara.


Baca Juga: Benarkah Pepohonan di Sekitar Kita Membuat Kita Tetap Sehat?

Di samping itu, jalan-jalan di taman juga dianggap dapat menciptakan keberagaman microbiome di dalam tubuh. Agar bisa memberikan manfaat menguntungkan bagi tubuhmu, jumlah microbiome komensal (baik) dan patogen (buruk) haruslah seimbang dan beragam. Jika microbiome kamu bervariasi dan jumlahnya sesuai, mereka akan memberikan keuntungan seperti meningkatkan sistem imun tubuh, melindungi tubuh dari patogen berbahaya, menyehatkan kulit, dan lain-lain.

Nah, paparan 
microbiome tanah telah terbukti bermanfaat bagi fungsi imunoregulasi (regulasi sistem imun-- respon dan interaksi imun) yang efektif dan mengurangi alergi. Studi membuktikan bahwa ruang hijau mendukung perkembangan microbiome yang dapat mencegah bakteri berbahaya pada saluran pernapasan.

Selain itu, jalan-jalan di taman, terutama di pagi hari juga bisa membantu kamu mendapatkan sinar matahari agar tetap sehat. Sinar matahari adalah sumber vitamin D alami yang bisa didapatkan hanya dengan berjemur di pagi hari. Vitamin D ini berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh, mengencangkan metabolisme tubuh, dan membantu kerja otot dan saraf.

Ruang hijau terbuka memang memiliki 
microbiome yang penting yang berguna bagi tubuh. Jadi, jika kamu ingin sehat fisik maupun mental, sering-seringlah berjalan di taman.
 

Jalan-jalan di Taman Meningkatkan Microbiome di Hidung dan Kulit

meningkatkan microbiome di hidung dan kulit


Berada di bawah sinar matahari, terlebih lagi dengan kegiatan berjalan-jalan di taman, memiliki lebih banyak manfaatnya dibandingkan kerugiannya.

Caitlin Selway, seorang ahli mikrobiologi di University of Adelaide menyimpulkan  dalam 
penelitiannya, bahwa paparan lingkungan serba hijau, meningkatkan keberagaman microbiome di bagian hidung dan kulit.

Adapun, 
microbiome yang terdapat dalam hidung memang jauh lebih beragam dibandingkan dengan yang berada di kulit. Namun, komposisi microbiome di bagian kulit dan hidung akan jadi seimbang jika terpapar dengan ruang hijau terbuka.

Baca Juga: Haruskah Kita Soap-Free untuk Punya Kulit Sempurna?

Tim peneliti mengambil sampel microbiome mereka sendiri dengan menyeka bagian kulit dan bagian dalam hidung mereka. Kemudian mereka melakukan perjalanan ke taman kota dan mengotori tangan mereka. Mereka mengumpulkan sampel tanah, daun, dan udara untuk diuji. Tak lama setelah kunjungan tersebut, mereka mengambil sampel kulit dan hidung mereka lagi, untuk melihat apakah kunjungan ke taman tersebut berdampak pada komposisi microbiome dalam tubuh mereka sendiri.

Demi melihat keberagaman seluruh 
microbiome, mereka mengurutkan gen yang ada di hampir semua bakteri. Hasilnya, studi ini menemukan bahwa memang terjadi transfer microbiome dari lingkungan ke tubuh manusia.

Setelah terpapar ruang hijau, keragaman bakteri kulit dan hidung meningkat secara konsisten. Hal ini juga terlihat dari jenis bakteri langka yang menjadi lebih umum. Secara keseluruhan, 
microbiome pada kulit menjadi lebih mirip dengan sampel tanah yang diambil dari ruang hijau.

Sementara itu, 
microbiome pada hidung menjadi lebih mirip seperti sampel udara. Hal ini menunjukkan bakteri yang beragam dapat berpindah dari ruang hijau ke manusia. Hal ini bisa terjadi bahkan dengan paparan yang lebih singkat mengingat korelasi antara keragaman microbiome dan penurunan risiko alergi.

Namun, peneliti memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan prematur dulu. Peningkatan keberagaman 
microbiome dari paparan ruang hijau terbuka yang singkat hanya berlangsung hingga kita mandi. Hal ini membuat kunjungan taman jangka pendek dianggap tidak memberikan efek kesehatan yang signifikan.  

Tetapi, jika seseorang melakukan aktivitas jalan-jalan di taman dengan konsisten, bisa jadi efeknya terhadap 
microbiome di kulit dan hidung bisa dirasakan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Dengan begitu, kegiatan berjalan-jalan di taman dalam frekuensi yang lebih konsisten jauh lebih disarankan dibandingkan dengan melakukannya sesekali dalam waktu yang lama. 

Baca Juga: Hiking dan Pengaruhnya bagi Tubuh, Pikiran, dan Microbiome

Kabar baiknya, kamu juga bisa meningkatkan keberagaman microbiome pada kulit dengan perawatan dari Nusantics lewat Biome Facial Bar. Perawatan facial di Nusantics berbeda dari yang lain, karena menggunakan hanya bahan-bahan alami yang tak hanya ampuh bagi kulitmu, tapi juga bersahabat dengan lingkungan. 

Kamu masih mau baca artikel menarik tentang info kesehatan, 
microbiome, dan imun tubuh? Temukan lebih banyak dan lengkap hanya di Nusantics Blog

Referensi:

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang