• Home
  • Blog

share

Mengapa Vaksin Bisa Mengurangi Transmisi Virus COVID-19?

22 Nov 2021

Mengapa Vaksin Bisa Mengurangi Transmisi Virus COVID-19?

Vaksin COVID-19 bukan membuat seseorang kebal dari paparan virus, tapi dapat meminimalkan penularannya antar manusia. Seperti apa persisnya kerja vaksin dapat melakukan hal tersebut di dalam tubuh kita?

Untuk kamu yang sedang membaca artikel ini, apakah sudah mendapatkan vaksin dua dosis Covid-19? Jika belum segera cari di fasilitas atau layanan kesehatan terdekat dari rumah, ya. Atau karena alasan kesehatan tertentu belum bisa divaksin, semoga datang waktunya izin dari dokter terkait yang merawat kamu, agar kamu bisa mendapatkan vaksin. 

Kenapa, sih, di era pandemi ini pemerintah Indonesia dan organisasi kesehatan tingkat dunia sangat merekomendasikan seseorang mendapatkan vaksin dua dosis, dan sekian bulan kemudian dilengkapi dengan 
booster

Kita mulai dari yang sangat dasar dulu, ya. Agar informasi yang kamu dapatkan lengkap dan mungkin bisa ikut mengedukasi lingkungan terdekat, betapa vaksin dapat melindungi umat manusia dari “serangan” virus COVID-19.

 

Apa Itu Vaksinasi dan Vaksin?

vaksinasi dan vaksin


Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, di mana seseorang dibuat menjadi kebal atau terlindungi dari paparan penyakit. Jadi suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut, yang bersangkutan tidak mengalami sakit yang terlalu parah, atau hanya sakit ringan.

Nah, produk yang disuntikkan ke dalam tubuh dinamakan vaksin. Dikutip dari situs 
WHO resmi vaksin mengandung mikroorganisme tertentu yang dilemahkan atau tidak aktif. Mikroorganisme tersebut akan memicu respon di dalam tubuh berupa sistem kekebalan tubuh seseorang. 

Baca Juga: Benarkah Bakteri Usus Jadi Peran Kunci Suksesnya Vaksin?
 

Cara Vaksin Meminimalkan Transmisi Virus COVID-19

cara vaksin


Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, vaksin akan melakukan “perjalanannya” membangun kekebalan tubuh seseorang. Berikut gambaran sederhana siklus vaksin hingga dapat mengurangi transmisi virus COVID-19:

  1. Vaksin diberi pada orang untuk melindungi dirinya dari penyakit yang melemahkan, bahkan dapat berisiko kematian.
  2. Vaksin juga berfungsi mestimulasi tubuh membentuk kekebalan sendiri, dari penyakit tertentu.
  3. Nantinya tubuh akan mengenali virus atau bakteri dari penyakit tertentu dan tahu bagaimana cara melawannya. 

Meski dapat memutus mata rantai penularan Covid-19, Kementerian Kesehatan Indonesia mengingatkan vaksin bukanlah obat, namun vaksin dapat mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh seseorang agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat. 

Jadi selama pemerintah belum menyatakan ada obat untuk COVID-19, maka vaksin COVID-19, masih cara yang paling aman dan efektif untuk ditempuh. Tak hanya itu, selalu konsisten protokol kesehatan di mana pun itu (memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan tak lupa menjaga jarak), merupakan cara perlindungan yang bisa dilakukan agar terhindar dari virus COVID-19. 


Baca Juga: Semakin Banyak Gula di Tubuhmu, Semakin Tinggi Risiko Terkena Virus COVID-19

Dilansir dalam sebuah artikel Covid: One Dose of Vaccine Halves Transmission - Study di BBC Dr Mary Ramsay, Head of Immunisation dari Public Health England mengatakan: "Vaksin sangat penting dalam membantu kita kembali ke cara hidup normal. Vaksin bukan hanya mengurangi keparahan penyakit dan mencegah ratusan kematian setiap hari. Dampak positif lainnya adalah dalam kemungkinan menularkan COVID-19 ke orang lain."

Selain itu, ahli epidemiologi Universitas Warwick, Mike Tildesley kepada BBC juga mengatakan hal yang senada, “Kita perlu ingat vaksin tidak bersifat 100% dalam mencegah gejala parah atau seseorang pasti tidak terinfeksi, tetapi bukti menunjukkan bahwa vaksin ini memberikan setidaknya beberapa tingkat perlindungan agar tidak menularkan virus jika Anda terinfeksi."

Dia mengatakan penelitian demi penelitian yang dilakukan, adalah bukti tambahan bahwa vaksinasi perlu dilakukan sebanyak mungkin orang. Bahkan jika mereka tidak berisiko mengalami gejala yang parah, untuk mendapatkan tingkat perlindungan yang jauh lebih tinggi di seluruh populasi dan mengurangi jumlah orang yang terkena, sakit parah dan meninggal karena Covid.

Selain itu, Dale Kalina, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Joseph Brant di Burlington, Ontario, Canada memberi keterangannya kepada CTVNews.ca, sebuah studi terbaru yang dilakukan terhadap 621 orang di Inggris menunjukkan fakta bahwa, "Yang penting untuk diketahui adalah bahwa vaksin itu tidak bisa mencegah semua virus dan tidak mencegah penularan. Namun mampu mengurangi risiko penularan, mereka secara dramatis mengurangi risiko penyakit, terutama penyakit parah dan hampir seluruhnya menghilangkan risiko kematian," kata Kalina.

Jika vaksin merupakan bentuk perlindungan dari dalam, kamu juga bisa meminimalkan transmisi virus COVID-19 di rumah menggunakan Nusantics Covid Air Scan, yaitu layanan terbaru Nusantics yang dapat mendeteksi keberadaan virus COVID-19 di udara, terutama di dalam ruangan.

Kunjungi Nusantics Blog untuk baca artikel menarik lainnya seputar microbiome dan info terbaru COVID-19!

Referensi:

Writer: Anita Desyanti

Editor: Serenata Kedang