Blog
Benarkah Sebagian Besar Tubuh Manusia adalah Microbiome?
January 26, 2021 by Agnes Octaviani
Share
Umumnya, diketahui tubuh manusia terdiri dari air, otot, tulang, dan organ-organ lainnya. Namun ketika diteliti lebih detail lagi, masih ada sel-sel tubuh yang berperan dalam membangun tubuh manusia. Namun nyatanya, sel dalam tubuh manusia masih kalah jumlahnya dengan microbiome.
Sel manusia hanya berjumlah sekitar 43% dari total sel dalam tubuh, sisanya adalah koloni mikroskopik yang biasa disebut sebagai microbiome. Microbiome di tubuh manusia ini terdiri dari berbagai koloni bakteri, jamur, virus, dan mikroorganisme lainnya. Bersama-sama, mereka membantu kinerja tubuh kamu agar dapat selalu sehat dan berjalan normal.
Dalam jurnal penelitian Role of the Microbiota in Immunity and Inflammation, dijelaskan bahwa mikrobiota memainkan peran yang besar pada induksi, pelatihan, dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Sebagai gantinya, sistem imun kamu telah berevolusi untuk mempertahankan hubungan simbiosis antara inang (tubuh manusia) dengan mikroba yang sangat beragam dan terus berkembang.
Ketika beroperasi secara optimal, sistem imun bersama microbiome ini memungkinkan respon protektif terhadap patogen dan pemeliharaan toleransi terhadap antigen yang tidak berbahaya.
Saat ini dunia medis telah meneliti microbiome lebih lanjut untuk memahami kaitan microbiome manusia dengan berbagai penyakit, mulai dari alergi hingga parkinson. Harapan ke depannya, pencegahan dan pengobatan untuk penyakit manusia dapat dilakukan dengan cara yang lebih inovatif.
Definisi dari microbiome manusia adalah seluruh mikroba yang tinggal pada tubuh, sekaligus seluruh gen. Semuanya memiliki kemampuan metabolis untuk mendukung kesehatan kamu.
Microbiome ini hidup di dalam dan di permukaan tubuh manusia, perannya mendukung kesehatan tubuh dengan cara membantu pencernaan serta memberikan mekanisme proteksi pada tubuh.
Microbiome mengekstraksi vitamin dan nutrisi yang kamu butuhkan untuk hidup di dalam pencernaan, mengajarkan sistem imun bagaimana membedakan mikroorganisme yang berbahaya, memproduksi zat anti peradangan untuk tubuh, bahkan memproduksi zat kimia yang dapat melawan patogen.
Microbiome merupakan bagian dari evolusi manusia, ikut beradaptasi dengan lingkungan, makanan, dan gaya hidup. Ketika keseimbangan mereka terganggu, hal inilah yang dapat memicu penyakit pada kamu.
Terjadinya ketidakseimbangan atau disbiosis dalam ekosistem microbiome manusia dapat mengganggu sistem imun, lho. Para ilmuwan menduga salah satu pemicunya adalah kemajuan dunia medis yang membuat manusia menerima antibiotik terlalu banyak, produk-produk kebersihan yang berlebihan, hingga meningkatnya jumlah bayi yang lahir dengan prosedur Caesar.
Agar keseimbangan dan keragaman microbiome di tubuh tidak terganggu, poin utamanya ialah kamu harus menerapkan gaya hidup sehat.
Pertama, mulailah menyadari apa yang kamu makan. Makanan tidak sehat seperti fast food, seringkali mengandung garam, gula, lemak jenuh, dan minyak yang berlebihan.
Memilih makanan yang memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mengonsumsi serat prebiotik dan makanan probiotik lainnya juga sangat baik untuk ekosistem microbiome di usus. Selengkapnya tentang prebiotik dan probiotik dapat dibaca di sini.
Mengelola stres juga perlu dilakukan karena kesehatan mental dan otak memengaruhi kinerja organ-organ, termasuk ekosistem microbiome dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh reaksi tubuh manusia yang mengeluarkan hormon-hormon seperti kortisol, adrenalin, dan epinefrin ketika sedang merasa stres, cemas, dan takut.
Hormon-hormon tersebut akan mengalihkan beberapa fungsi kekebalan tubuh dan microbiome yang seharusnya melawan patogen. Akhirnya, kekebalan tubuh turun dan timbul beberapa macam masalah kesehatan. Salah satu dampak yang biasanya muncul adalah timbulnya jerawat. Mau tahu lebih banyak tentang hubungan stres dengan jerawat? Baca selengkapnya di sini, ya.
Kalau kamu punya masalah kulit yang tidak kunjung membaik atau sering kambuh, bisa jadi ini akibat ketidakseimbangan microbiome di tubuh kamu. Kamu bisa berkonsultasi dengan Nusantics dan mencoba Biome Scan yang punya teknologi canggih untuk mengetahui komposisi microbiome di wajah kamu dan mendeteksi akar masalahnya. Segera daftarkan diri di sini, yuk.
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy