• Home
  • Blog

share

Bagaimana Microbiome Usus yang Sehat Bisa Membuat Kulit Sehat?

19 Sep 2021

Bagaimana Microbiome Usus yang Sehat Bisa Membuat Kulit Sehat?

Pernahkah kamu menyadari, saat kamu sakit flu atau pola makanmu tidak baik, kulitmu jadi tak secantik biasanya? Sebab, saat kamu tidak sehat, semua bagian tubuhmu bisa merasakan efeknya. Begitu pula sebaliknya. Ini karena usus dan kulit saling berhubungan atau biasa disebut gut-skin axis.

Usus orang dewasa memiliki spesies bakteri yang beragam. Kebanyakan mikroorganisme tersebut hidup di usus bagian bawah, atau biasa disebut 
microbiome usus (terdiri dari bakteri, jamur, virus, dan archaea). Bukti-bukti menunjukkan keberadaan hubungan intim dan dua arah antara usus dan kulit. 

Gangguan lambung dan usus (gastrointestinal) sering dibarengi dengan manifestasinya di kulit. Sistem gastrointestinal, terutama 
microbiome usus, juga tampak hadir dalam patofisiologi (ilmu yang mempelajari bagaimana suatu penyakit mempengaruhi sistem tubuh) banyak gangguan inflamasi.

Menurut penelitian berjudul 
The Gut Microbiome as a Major Regulator of the Gut-Skin Axismicrobiome usus berkomunikasi dengan kulit melalui sejumlah cara. Misalnya, cara usus bereaksi terhadap diet bisa berdampak pada respons inflamasi tubuh yang dapat memicu psoriasis, eksim, dan jerawat. Studi di World Journal of Dermatology juga menemukan bahwa perubahan di microbiome usus bisa berdampak pada pasien dengan penyakit kulit tertentu.

Laporan ilmiah mengindikasikan bahwa sistem saraf, imun, dan endokrin berkomunikasi dengan kulit. Hubungan ini yang memungkinkan probiotik dan prebiotik mencegah dan mengatasi penyakit seperti 
psoriasis dan rosacea.
 

Konsumsi Probiotik untuk Kesehatan Kulit

probiotik untuk kesehatan kulit


Probiotik adalah bakteri yang bermanfaat bagi kita. Bakteri ini membantu menyeimbangkan microbiome usus serta berkontribusi terhadap pencernaan yang baik dan sistem imun yang sehat. 

Tak hanya itu, probiotik yang terbukti efektif pada manusia juga cenderung meredakan inflamasi, mengatasi disbiosis (ketidakseimbangan 
microbiome), menyeimbangkan hormon, serta berkontribusi pada kesehatan kulit. Penelitian pun menemukan bahwa probiotik bisa berperan dalam pengobatan eksim, terutama karena dapat meningkatkan keragaman flora usus.

Baca Juga: Pengaruh Skin Microbiome Terhadap Penuaan, Jerawat, dan Masalah Kulit Lainnya

Probiotik terdapat dalam makanan yang difermentasi dengan kultur hidup, seperti yoghurt, sauerkraut, kombucha, kefir, sup miso, tempe, tapai, dan sebagainya.

Namun, rekomendasi jumlah minimum kultur probiotik hidup yang perlu kamu konsumsi lebih dari 1 miliar CFU (
colony-forming unit). Sulit memenuhinya hanya dengan makanan, karena bakteri harus melewati asam lambung untuk menuju saluran gastrointestinal bawah, tempat microbiome usus berada. 

Jadi, kalau kamu mau memastikan tubuhmu mendapat jenis probiotik dengan jumlah dan jenis yang tepat, kamu perlu mengonsumsi suplemen probiotik berkualitas baik.

Mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya antioksidan adalah langkah tepat selanjutnya menuju kulit sehat karena kemampuannya melawan radikal bebas. Menurut 
International Dermal Institute, radikal bebas terlibat dalam keseluruhan proses penuaan dan bertanggung jawab terhadap penuaan akibat sinar matahari, kanker, dan inflamasi di kulit.

Sayur dan buah berwarna cerah seperti labu kuning dan anggur memiliki antioksidan kuat untuk memperlambat penuaan. Bagaimanapun, cara paling efektif untuk meningkatkan kesehatan kulit dan tubuhmu secara menyeluruh memang melalui makanan.

 

Konsumsi Prebiotik untuk Kecantikan Kulit


prebiotik untuk kecantikan kulit
 

Tidak banyak penelitian terkait efek prebiotik terhadap jerawat. Meski demikian, prebiotik untuk perawatan jerawat tetap menarik untuk dibahas.

Prebiotik adalah senyawa karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang dapat merangsang pertumbuhan bakteri tertentu di usus. Prebiotik hadir secara alami pada makanan seperti daun bawang, asparagus, bawang putih, bawang merah, gandum, 
oat, dan kedelai. Prebiotik juga terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat seperti pisang dan jagung utuh.

Beberapa percobaan menunjukkan bahwa sebagian jenis prebiotik baik untuk kulit. Jika dikombinasikan dengan konsumsi probiotik oral harian, prebiotik galaktooligosakarida dapat meningkatkan hidrasi kulit pada wanita sehat. Peneliti juga menemukan bahwa prebiotik konjac glucomannan dapat mengurangi jerawat dan membantu kulit bercahaya.

Sementara itu, jenis prebiotik glukooligosakarida tampak meningkatkan kadar kelembapan kulit, sifat penghalang kulit, dan gejala kulit sensitif.


Baca Juga: Tak Perlu Skincare, Ini Cara Agar Kulitmu Sehat!


Kesimpulan


 

Melalui mekanisme imun yang kompleks, pengaruh microbiome usus meluas hingga meliputi sistem organ yang jauh, termasuk kulit. Probiotik, prebiotik, dan sinbiotik (kombinasi probiotik dan prebiotik) yang terlibat dalam modifikasi microbiome terbukti bermanfaat dalam pencegahan dan/atau pengobatan penyakit inflamasi kulit, di antaranya jerawat, dermatitis atopik, dan psoriasis.

Nah, kalau kamu mau menciptakan 
microbiome usus yang sehat dan bisa membantu menjaga kecantikan kulitmu, coba tambahkan probiotik dan prebiotik ke makananmu, ya! 

Gunakan juga produk 
skincare ramah microbiome dan lingkungan seperti Biome Beauty dari Nusantics. Sebelumnya, kamu juga bisa mencoba Biome Scan untuk tahu komposisi microbiome dan analisis kulitmu, mulai dari tingkat pH, sebum, glosiness, dan lain-lain. Cari tahu informasi lebih lanjut tentang Biome Scan di sini, yuk.

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang