• Home
  • Blog

share

Pengaruh Skin Microbiome Terhadap Penuaan, Jerawat, dan Masalah Kulit Lainnya

21 Aug 2021

Pengaruh Skin Microbiome Terhadap Penuaan, Jerawat, dan Masalah Kulit Lainnya

Tahukah kamu kulit merupakan organ tubuh terbesar yang dimiliki manusia? Dari segi ukuran, total luasnya sekitar hampir 2 meter persegi, dengan berat 16%-20% berat tubuh kita. Jadi kira-kira, kalau berat seseorang 68 kg, kulitnya mempunyai massa 4 kg. Keren, ya!

Nah, tubuh kita selain kandungan terbesarnya adalah air, ada juga mikroorganisme yang hidup subur di beberapa organ tubuh, seperti usus, paru-paru, mulut, dan kulit.

Namanya 
microbiome, terdiri dari triliunan bakteri, jamur, virus, dan archaea. Pasukan microbiome kamu ini harus terjaga keragamannya - karena secara langsung akan memengaruhi kesehatan kulit kamu. 

Dalam jurnal ilmiah berjudul 
Revealing the secret life of skin - with the microbiome you never walk alone, disebutkan microbiome kulit menjadi tema bahasan menarik di bidang dermatologis dan kosmetik, di mana peneliti mencoba memahami microbiome kulit, yaitu kumpulan mikroorganisme yang hidup di kulit kita, dan bagaimana menjaga keseimbangannya, merupakan langkah penting agar menjaga kesehatan kulit.

Karena jika komposisi 
microbiome kulit tidak seimbang, berisiko menyebabkan beberapa masalah kulit, misalnya: eksim, jerawat, alergi, kulit sensitif, iritasi atau kulit kering, dan masalah kulit lainnya.

Baca Juga: Hati-hati, 7 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Kulitmu Kering!
 

Faktor yang Memengaruhi Keragaman Microbiome Kulit

faktor yang memengaruhi microbiome kulit


Untuk memelihara keragaman secara efektif dan menghasilkan keseimbangan yang bermanfaat dalam ekosistem alami kulit kamu, penting untuk mengetahui apa yang dapat memengaruhi microbiome

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat berperan:

  1. Usiamicrobiome kulit kamu terus berubah dan berkembang sejak kamu dilahirkan, melalui pubertas, hingga dewasa dan usia tua.
  2. Gender: Perbedaan hormonal antara pria dan wanita dapat menghasilkan microbiome yang berbeda. Misalnya, pria umumnya lebih banyak berkeringat daripada wanita.
  3. Genetika: DNA kamu berkontribusi pada kesehatan kulit. Misalnya, orang-orang tertentu secara alami lebih rentan terhadap gangguan kulit daripada yang lain

Selain itu, ada juga beberapa faktor eksternal yang harus diperhatikan, antara lain:
  1. Lingkungan: Kualitas udara dan lingkungan di sekitar kamu sangat bervariasi antara lokasi pedesaan dan perkotaan, memengaruhi mikroorganisme yang ditemukan di dalam dan di bawah permukaan kulit.
  2. Tempat kerja: mikroorganisme yang berbeda tumbuh subur di dalam dan di luar, memengaruhi berbagai tempat kerja, dari kantor hingga lingkungan industri.
  3. Iklim: Jika kamu tinggal di iklim yang lebih hangat, microbiome kulit umumnya akan berbeda dengan mereka yang tinggal di daerah dengan cuaca yang lebih dingin.
  4. Diet: Makanan yang kamu makan dapat mengubah microbiome, dengan efek yang bertahan selama bertahun-tahun, atau bahkan mungkin seumur hidup.
  5. Kebersihan: Seberapa sering kamu mencuci muka dan produk apa yang digunakan, berdampak pada jumlah dan jenis microbiome yang hidup di kulit.

Supaya kamu lebih kenal lagi dengan “makhluk tak kasat mata” alias microbiome kulitmu, tonton deh video berikut ini.
 

Bantu Microbiome Tubuhmu Agar Seimbang


Meski kulit adalah organ terbesar manusia, tapi microbiome terbanyak ada di usus. Karenanya, apa yang kamu konsumsi akan memengaruhi microbiome kulit. 

Seperti apa detailnya supaya kamu bisa membantu microbiome dalam tubuh seimbang?
 

1. Pola makan yang sehat

pola makan sehat


Pola makan seperti apa yang dapat menjaga keseimbangan microbiome? Makan sehat, makanan kaya serat – yang membangun bakteri usus baik melalui fermentasi – dapat meningkatkan kemampuan kulit untuk melawan bakteri jahat dan mempertahankan kelembapan.

Baca Juga: Diet Microbiome, Metode Diet Terbaru yang Bisa Kamu Coba
 

2. Mengonsumsi makanan prebiotik dan probiotik


Berdasarkan penelitian Impact of prebiotics and probiotics on skin health dan The effect of probiotics on immune regulation, acne, and photoaging fokus pada makanan yang mengandung prebiotik (seperti gandum, bawang merah, daun bawang, bawang putih, susu kedelai dan kacang-kacangan) - serta makanan dengan probiotik (seperti yogurt atau kefir) mampu merangsang bakteri kulit yang menguntungkan dan mengatasi jerawat. 
 

3. Asupan suplemen probiotik

asupan suplemen probiotik


Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mencoba suplemen probiotik, tentunya setelah terlebih dahulu konsultasi ke dokter kulit masing-masing, ya. Penelitian yang diterbitkan dalam Critical Review in Food Science and Nutrition menunjukkan bahwa suplemen tersebut dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit kulit.
 

4. Membersihkan wajah sewajarnya


Selain itu, sebaiknya hindari membersihkan secara berlebihan. Sabun wajah jika terlalu sering digunakan malah berisiko merusak microbiome. Karena minyak alami dan bakteri menguntungkan malah ikut terangkat.

Jadi, jika selama ini kulit kamu mengalami beberapa masalah kulit, dan sudah susah payah mengatasinya dengan berbagai skincare atau bahkan obat-obat, mungkin sekarang saatnya meninjau asupan makanan kamu. 

Baca Juga: Dampak Pembersih Wajah pada Skin Microbiome


5. Olahraga

olahraga


Olahraga tak selalu harus menggunakan alat khusus. Kamu bisa memfaatkan apa yang sudah dikaruniai Tuhan. Misalnya jalan-jalan di komplek perumahan, atau jika lebih suka olahraga dengan teman-teman. Di era pandemi seperti ini, kamu bisa bergabung dengan kelas online. Olahraga hingga berkeringat membantu pada keragaman microbiome kulit, dan bermanfaat lebih luas akan kesehatan tubuhmu. 


6. Meditasi


Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan National Library of Medicine, dijelaskan “meditasi membantu mengatur respons stres, dengan demikian menekan keadaan peradangan kronis dan mempertahankan fungsi penghalang usus yang sehat.” Dengan tidak adanya stres, microbiome yang sehat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang memberikan efek anti-inflamasi dan antitumor. 

Atau mau lebih detail mengecek komposisi microbiome di kulit wajah kamu? Kamu bisa coba Biome Scan dari Nusantics, nih. Lewat Biome Scan, kulit wajahmu akan di-swab sehingga kamu bisa tahu mikroorganisme apa yang mendominasi kulit wajahmu (apakah bakteri atau jamur). 

Kulit wajahmu juga akan dianalisa tingkat pH, glosiness, sebum, melanin, dan lain-lain. Kamu juga akan mendapatkan rekomendasi bahan-bahan alami apa saja yang cocok digunakan untuk kulitmu. Untuk informasi lengkapnya tentang swab test microbiome ini, kamu bisa tonton videonya di sini, ya. Yuk, segera daftar di sini!

Referensi:

Writer: Anita Desyanti

Editor: Serenata Kedang