• Home
  • Blog

share

5 Bakteri dengan Manfaat Unik dalam Usus

25 Jun 2021

5 Bakteri dengan Manfaat Unik dalam Usus

Siapa bilang bakteri sifatnya melulu jahat dan merugikan? Tahukah kamu, bahwa ternyata tubuh manusia sendiri sebetulnya membutuhkan bakteri dan mikroorganisme lain seperti virus, jamur, dan archaea untuk bisa tetap berfungsi optimal dan sehat.

Masih belum percaya, karena selama ini kita justru dianjurkan untuk hidup sehat dan bebas bakteri? 
Hm, kalau begitu kamu perlu membaca ulasan satu ini, nih!

Sebenarnya, setiap mikroorganisme di dunia punya peran masing-masing. Bahkan yang disebut “bakteri jahat” pun, punya peran penting dan bisa bermanfaat baik apabila jumlahnya seimbang.

Kumpulan mikroorganisme ini kita kenal sebagai 
microbiome, yang tak hanya ada di tubuh manusia, tapi juga ada di alam seperti tanah, air, dan udara.

Dalam jumlah yang tepat, 
microbiome komensal (tidak merugikan) dan patogen (merugikan) bisa memberi manfaat baik seperti membantu proses pencernaan, meningkatkan imun tubuh, mengendalikan obesitas, meregenerasi kulit, mengatur metabolisme tubuh, dan melawan berbagai penyakit. 

Semakin seimbang dan beragam 
microbiome, semakin baik dan banyak manfaatnya. 

Secara tidak langsung, jika 
microbiome di dalam tubuh kita bervariasi, tubuh punya “koleksi” microbiome yang banyak. Jadi, saat tubuh diserang bakteri berbagai rupa, tubuh sudah mengenal dan bahkan punya penawarnya (bakteri baik). 

Penelitian dari 
Department Zoology, Universitas Delhi, India mengungkapkan ada 100 triliun bakteri yang hidup dalam tubuh manusia dan usus menjadi organ dengan microbiome terbanyak, diikuti organ mulut dan kulit. 
 

5 Bakteri dalam Usus yang Punya Manfaat Unik


Lalu, berbicara tentang bakteri yang hidup di tubuh kita--manusia, mungkin ada beberapa yang sering kamu dengar. Misalnya Lactobacillus acidophilus yang hidup di saluran pencernaan dan bermanfaat untuk mengatasi diare dan mengontrol kolesterol.

Atau 
Lactobacillus rhamnosus, bakteri yang hidup di saluran pencernaan juga, bermanfaat melindungi saluran pencernaan dan menjaga kesehatan hati.

Namun, sebenarnya masih banyak pula jenis-jenis bakteri lain di dalam usus yang ternyata punya manfaat unik buat tubuhmu, 
lho. Apa saja? Cek di bawah ini, ya!
 

1. Akkermansia muciniphila

bakteri kesehatan jantung


Jantung dan stroke masuk ke dalam daftar teratas penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Nusantics Blog punya kabar mengejutkan, nih! Kamu bisa lho terhindari dari penyakit jantung dan stroke jika memiliki bakteri Akkermansia muciniphila di dalam ususmu. 

Dilansir dari penelitian berjudul 
A critical review of the relationship between dietary components, the gut microbe Akkermansia muciniphila, and human health, bakteri ini dipercaya memiliki manfaat prebiotik tinggi, sehingga bisa menjaga kesehatan jantung, mencegah stroke, serta mencegah diabetes melitus, dan kanker.

Penelitian lain dari 
British Medical Journal menyebutkan bakteri ini juga bisa menyembuhkan penyakit hati alkoholik. Mekanisme kerja bakteri ini cukup penting bagi usus dengan membantu metabolisme asam amino aromatik, karbohidrat, biosintesis vitamin, dan stres oksidatif, dilansir dari penelitian American Chemical Society

Baca Juga: Hati-Hati, Keseringan Stres Membuat Kulit Sering Bermasalah!

Kamu bisa menemukan bakteri ini di makanan yang mengandung polifenol tinggi. Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition menyebutkan makanan dengan polifenol tinggi punya bakteri ini di dalamnya.

Beberapa sayur dan buah tinggi polifenol yang bisa kamu konsumsi ialah brokoli, bayam, apel, pepaya, mangga, dan makanan khas dari negeri kita sendiri, yakni olahan kedelai alias tempe. Makanya, siapa bilang makan tempe itu 
ndeso? Yuk, jangan malas makan tempe!
 

2. Barnesiella

bakteri kesehatan usus


Pernahkan kamu berpikir apakah makanan yang kamu konsumsi semuanya terserap baik dalam tubuh? 

Mungkin saja meski kamu makan dalam jumlah banyak dan gizi yang seimbang, nutrisi yang terkandung di dalam makanan itu tidak terserap baik ke dalam tubuh atau 
malabsorbsiKok bisa?

Pencernaanmu mungkin saja kondisinya baik, tetapi tidak maksimal dalam menyerap nutrisi. Nah, ada bakteri yang mampu membantumu menyerap nutrisi makanan dengan sempurna, yaitu 
Barnesiella. 

Penelitian dari Royal Society of Chemistry mengungkapkan Barnesiella memiliki salah satu fungsi yaitu penghasil asam lemak rantai pendek (SCFA) dan asam lemak inilah yang akan membantu menyerap nutrisi dengan sempurna dengan memengaruhi lingkungan usus besar. 

Dilansir dari artikel penelitian berjudul 
Very Berry Health Benefits bakteri baik ini kamu dapatkan dengan mengonsumsi buah ceri secara rutin.
 

3. Adlercreutzia equolifaciens

bakteri kanker payudara


Sebagian besar wanita pasti takut dengan risiko kanker payudara. Kanker payudara menjadi penyakit kanker dengan persentase tertinggi pada wanita yaitu 43,3% di tahun 2012. Kunci dari pencegahan risiko kanker adalah pola hidup yang sehat dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri baik. 

Bakteri baik yang tidak boleh luput dari daftar yang harus terkandung di tubuhmu adalah 
Adlercreutzia equolifaciens. Bakteri ini bermanfaat untuk meningkatkan potensial fitoestrogen, yaitu senyawa di tumbuhan yang mirip dengan hormon estrogen dan bermanfaat menurunkan tekanan darah, risiko penyakit jantung, kanker, dan gejala menopause.  

MDPI Journal mengungkapkan mekanisme kerja bakteri Adlercreutzia equolifaciens dengan menghasilkan equol dari isoflavon daidzein. Equol ini yang kemudian berperan menjadi fitoestrogen untuk memberikan manfaatnya. 

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Kombucha untuk Microbiome

Dilansir dari penelitian Genome A Journal ASM, kamu bisa mendapatkan bakteri Adlercreutzia equolifaciens dalam makanan olahan kedelai.


4. Oxalobacter formigenes

bakteri menyehatkan tubuh


Tahukah kamu tubuh manusia bisa diserang racun berbahaya dan racun itu dapat dinetralisir atau degradasi oleh bakteri baik bernama Oxalobacter formigenes? 

Hal ini diungkapkan dalam penelitian berjudul Oxalobacter formigenes and its role in oxalate metabolism in the human gut. Tak hanya mendegradasi racun, bakteri ini juga dapat mengurangi risiko pembentukan batu ginjal kalsium oksalat hingga 70% menurut Journal of the American Society of Nephrologykarena dapat menghancurkan dan mengurangi konsentrasi oksalat urin di usus besar. 

Oksalat adalah senyawa yang berasal dari makanan atau diproduksi tubuh sendiri, dan jika dalam jumlah banyak akan mengganggu penyerapan nutrisi dan mineral di tubuh. 

Itulah mengapa oksalat harus dihancurkan dengan bakteri ini. Kamu dapat terhindari dari risiko penyakit batu ginjal jika mengonsumsi makanan rendah sayuran oksalat seperti pakcoy, kacang panjang, dan timun, serta buah-buahan seperti apel, semangka, pepaya, lemon, anggur, dan plum. 

 

5. Christensenella minuta

bakteri radang usus


Apakah kamu termasuk penggemar gorengan dan makanan yang dibakar?

Boleh 
kok mengonsumsi semua itu. Asal dalam batas wajar karena makanan-makanan ini termasuk salah satu penyebab radang usus, lho. 

Sebelum kamu terserang radang usus, selain mengurangi makan gorengan dan olahan yang dibakar, kamu bisa mencegahnya dengan banyak konsumsi makanan yang mengandung bakteri 
Christensenella minuta. 

Mengapa bakteri Christensenella minuta? 

Bakteri ini adalah bakteri pencegah radang usus. Menurut artikel penelitian terbaru yang terbit di situs web Nature, bakteri ini tak hanya mencegah radang usus, tapi juga berperan menjaga simbiosis mikroba dan anti-inflamasi, yang berujung pada baiknya kesehatan usus.

Baca Juga: Apa Itu Sindrom Leaky Gut atau Usus Bocor?

Wah, ternyata banyak bakteri-bakteri unik yang punya manfaat baik bagi tubuh, ya. Tetap konsumsi makanan yang variatif, agar microbiome di tubuh pun beragam. Kamu juga perlu menjaga kesehatan tubuh dengan rutin berolahraga, mengelola stres sebaik mungkin, minum cukup air putih, dan istirahat yang cukup.

Stay healthy dan jangan lupa mampir ke Nusantics Blog untuk baca artikel kesehatan dan microbiome lainnya, ya!

Referensi:

Writer: Lintang Zahrima Kalsum

Editor: Serenata Kedang