Blog
7 Manfaat Minum Kombucha untuk Microbiome
January 26, 2021 by Anita Desyanti
Share
Kombucha, minuman hasil fermentasi ini diyakini mempunyai manfaat untuk kesehatan, khususnya menjaga keseimbangan microbiome dalam tubuh. Apa saja, khasiatnya?
Kamu pasti sudah sering dengar, dong, ya - tentang bakteri baik dan tidak baik dalam tubuh. Walau jumlahnya triliunan yang tergabung dalam microbiome, mereka tidak bisa bekerja sendirian. Ibaratnya, kita sebagai “rumah” mereka, membutuhkan tempat tinggal yang ramah untuk berkembang biak, terutama si bakteri baik.
Salah satu usaha yang dapat ditempuh adalah memerhatikan asupan yang dikonsumi, baik itu makanan dan minuman. Minuman yang paling baik untuk menjaga keseimbangan microbiome adalah cairan yang mengandung probiotik.
Probiotik terdiri dari bakteri baik yang membantu microbiome dalam tubuhmu tetap sehat dan bekerja optimal. Bakteri baik ini membantu dalam banyak hal, termasuk melawan bakteri tidak baik saat kamu memiliki terlalu banyak bakteri yang tidak menguntungkan.
Nah, salah satu minuman yang dapatkan menjaga keseimbangan komunitas microbiome adalah kombucha, minuman fermentasi yang berasal dari Asia Timur.
Baik itu minuman atau makanan yang mempunyai sumber probiotik, para ahli menyebutnya sebagai mikroorganisme hidup. Keberadaan “pasukan” ini penting untuk menjaga kesehatan usus. Tak hanya mengandung probiotik, kombucha juga memiliki vitamin B, antioksidan, asam organik, dan mineral.
Lalu, apa saja manfaat kombucha untuk microbiome yang beratnya mencapai 2 kg dari tubuh manusia ini, ya?
Kebutuhan cairan seseorang umumnya terpenuhi dengan 8 gelas air sehari, meskipun sebenarnya kebutuhan tiap orang bervariasi, tergantung dari berbagai faktor.
Namun, rutin minum kombucha dipercaya sudah dapat memenuhi hidrasi harian kamu, lho. Jumlah yang disarankan 4 ounces, atau setara dengan hampir 119 mililiter.
Perlu digaris bawahi, bahwa belum banyak penelitian dilakukan untuk masalah ini. Namun, menurut Centers for Disease Control (CDC), pada penelitian terakhir yang dilakukan pertengahan tahun 1995, mengonsumsi kombucha 119 mililiter setiap hari, bisa jadi tidak berdampak negatif pada seseorang yang dalam keadaan sehat.
"Tetapi, potensi risiko kesehatan tidak diketahui bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya atau mereka yang minum teh dalam jumlah berlebihan," ujar CDC.
Harap dicatat juga, perempuan hamil dan anak-anak sebaiknya tidak minum kombucha. Sebab, proses fermentasi menyebabkan kombucha mengandung alkohol, meski dalam jumlah kecil, biasanya berkisar antara 0,5% hingga 3% alkohol berdasarkan volume. (Bir ringan memiliki sekitar 4-5% ABV.)
Saat kombucha berfermentasi, proses tersebut menghasilkan sejenis asam yang disebut asam asetat, yang juga terdapat dalam cuka. Penelitian menunjukkan bahwa asam asetat memiliki sifat antimikroba, yang berarti dapat membunuh mikroba dan membantu melawan berbagai bakteri.
Ini menunjukkan bahwa kombucha dapat membantu mencegah infeksi dengan membunuh bakteri penyebabnya sebelum diserap tubuh. Namun, penelitian belum mengonfirmasi efek ini pada manusia.
Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kombucha dapat membantu dalam mengelola diabetes tipe 2, meskipun hanya berdasarkan penelitian pada hewan.
Misalnya, sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa kombucha membantu mengelola kadar gula darah pada tikus penderita diabetes.
Konon, saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kombucha efektif untuk menurunkan kadar gula darah pada manusia.
Terlebih lagi, kebanyakan minuman kombucha mengandung gula tambahan, yang malah dikhawatirkan dapat meningkatkan kadar gula darah. Jika terlalu banyak diminum, kombucha dapat memperburuk kendali gula darah pada penderita diabetes.
Untuk itu, tetap konsumsi kombucha dalam jumlah wajar ya, agar kamu bisa merasakan manfaat baik ketimbang kerugiannya.
Tingginya kadar kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Nah, sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa kombucha dapat membantu mengurangi kadar kolesterol yang terkait dengan penyakit jantung pada tikus, dan penelitian lain menunjukkan bahwa suplemen probiotik dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Penting untuk dicatat bahwa efek pada tikus tidak selalu mencerminkan efek pada manusia. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah kombucha dapat mengurangi risiko penyakit jantung pada manusia atau tidak.
Pola makan, olahraga, menjaga berat badan ideal, dan kebiasaan gaya hidup sehat lainnya, juga memengaruhi kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Karena hasil fermentasi, kombucha didominasi unsur probiotik, alias bakteri baik untuk usus. Menurut Maggie Neola, R.D., a, ahli diet di Physicians Committee for Responsible Medicine, “Microbiome usus yang sehat dapat membantu menangkis masalah seperti diare dan infeksi usus serta membantu seluruh tubuh Anda berfungsi dengan baik.”
“Makanan atau minuman fermentasi seperti kombucha juga dapat meningkatkan kesehatan sel-sel usus, meningkatkan fungsi kekebalan, dan mengurangi risiko alergi dan penyakit kronis”, ujar Neola lagi.
Untuk mendapatkan manfaat probiotik kombucha, minuman tersebut idealnya tidak perlu dipasteurisasi. "Pasteurisasi membunuh bakteri baik dan tidak baik, jadi ada kemungkinan probiotik yang menguntungkan juga akan hilang," jelas Ryan Andrews, R.D., seorang pelatih kebugaran dan nutrisi dari Amerika Serikat.
Minuman adalah sumber gula tambahan nomor satu dalam makanan Amerika. Mungkin, hal yang mirip juga terjadi di Indonesia, ya. Nah, mengganti berbagai minuman manis dengan kombucha dapat membantu kamu memulai sesuatu yang baik, yaitu mengurangi asupan gula berlebih.
Sebagai perbandingan satu botol kombucha sebanyak hampir 473 ml, hanya mengandung 4 gram gula dibandingkan dengan 28 gram yang kamu temukan di satu gelas Iced Matcha Green Tea Latte yang berukuran sama.
Tahukah kamu, ternyata efek kombucha juga memengaruhi kesehatan mental, lho. Kok bisa?
Minum kombucha yang kaya probiotik dapat membantu meningkatkan kesehatan mental yang positif. Menurut beberapa sumber, mungkin ada hubungan antara probiotik dan depresi.
Ada hubungan kuat antara depresi dan peradangan, sehingga efek antiinflamasi kombucha dapat membantu meringankan beberapa gejala depresi.
Tinjauan tahun 2017 melihat sejumlah penelitian yang ada dan menyimpulkan ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa suplemen probiotik dapat membantu meredakan depresi. Karena itu, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk membuktikan seberapa efektif probiotik dapat menekan laju depresi.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman kaya probiotik dapat bermanfaat bagi kesehatan mental, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa minum kombucha secara khusus dapat membantu meningkatkan suasana hati, memperbaiki gejala depresi, atau memberi manfaat pada aspek kesehatan mental lainnya.
Itulah beberapa manfaat minum kombucha untuk microbiome dalam tubuh. Meskipun tidak semua sudah dibuktikan valid dengan penelitian, tetapi memasukkan kombucha dalam menu sehari-hari tidak ada salahnya, lho. Namun, ada baiknya konsultasikan dulu ke dokter, terlebih bagi kamu yang punya penyakit bawaan.
Buat kamu yang masih penasaran dengan informasi tentang microbiome dan kesehatan lainnya, yuk mampir ke Nusantics Blog!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy