• Home
  • Blog

share

Tertarik dengan Microbiome? Yuk, Belajar Genomics!

29 Sep 2020

Tertarik dengan Microbiome? Yuk, Belajar Genomics!

Punya ketertarikan untuk mempelajari lebih dalam seputar microbiome? Ternyata, microbiome juga punya hubungan dengan genetik manusia. Coba pelajari sedikit tentang genomics, yuk!
 

Apa itu Genomics?

apa itu genomics?


Genomics adalah sebuah area keilmuan dalam genetik yang fokus untuk mengatur dan menganalisis genome sebuah organisme. Genome adalah kumpulan keseluruhan berisi DNA yang telah disusun, dan menyajikan peta genetik untuk membantu memahami sebuah penyakit. 

Sering mendengar istilah DNA? Nah, DNA (
Deoxyribonucleic acid) adalah senyawa kimia yang mengandung instruksi yang dibutuhkan untuk membangun dan mengarahkan aktivitas hampir seluruh makhluk hidup.

Setiap sel dalam tubuh memiliki salinan lengkap sekitar 3 juta
base-pair DNA yang menyusun genome manusia. DNA berisikan informasi yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia keseluruhan. Sebuah gen, merujuk kepada unit DNA yang membawa instruksi untuk membuat protein yang spesifik ataupun sekelompok protein.

Peneliti memerlukan DNA yang disusun untuk mencari variasi genetik atau mutasi genetik yang mungkin berperan dalam perkembangan atau kemajuan sebuah penyakit. Mengubah penyebab penyakit ini dapat dilakukan dengan tindakan sekecil substitusi, menghapus, atau menambah satu
base-pair DNA atau sebesar menghapus ribuan base-pair.
 

Hubungan Microbiome dengan Genome

hubungan microbiome dengan genome


Manusia hidup berdampingan dengan mikroorganisme lainnya, termasuk bakteri patogen, virus, dan jamur yang dapat mengancam nyawa jika menginfeksi tubuh kita. Pada permukaan mukosa, juga hidup komunitas mikrobiota dalam jumlah besar yang berperan memberikan aktivitas kunci metabolisme, mempermudah proses adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Walau tekanan selektif yang diberikan patogen ke genome manusia terlihat jelas, mikrobiome kemungkinan juga berperan membantu manusia beradaptasi pada perubahan lingkungan, juga meninggalkan bekas pada genome manusia. 

Harga pemeriksaan genomics yang terjangkau, serta pembuatan katalog populasi microbial hidup pada manusia, dapat digunakan untuk saling bekerja sama membantu kesehatan dan mengatasi penyakit pada manusia.

Microbiome pada manusia berperan penting dalam melatih dan meregulasi sistem imun agar tetap sehat dan fit.

Varian genetik tertentu pada manusia yang menyebabkan perubahan komposisi microbial dihubungkan dengan munculnya penyakit atau kelainan, sehingga diduga microbiome dapat memengaruhi ekspresi dari varian genetik penyakit pada manusia.

Microbiome juga dapat mempengaruhi retensi atau eliminasi varian genetik yang berdampak pada kesehatan, serta dapat berkontribusi membentuk genome manusia,
lho.
 

Genomics dan Skincare

genomics dan skincare


Pernah merasa sudah menggunakan skincare dengan rutin tapi masalah kulit masih tidak juga pergi?

Dalam dunia dermatologi, tes DNA dapat membantu mengenali dan mengatasi akar masalah pada kulit, misalnya jerawat dan warna kulit tidak rata, karena genomics mampu mengenali gen yang bertanggung jawab untuk masalah kulit tersebut.

Dengan teknologi genomics, masalah kulit dapat diatasi dengan formula yang secara khusus dirancang menurut DNA kamu.

Dijelaskan dalam jurnal
Personalized Skincare, genetik tidak hanya bertanggung jawab untuk variasi pada kinerja kulit saat terekspos kondisi yang merusak kulit, namun juga mekanisme kulit dalam menyerap obat, sensitivitas, dan dampak jangka panjang lainnya. 

Personalisasi
skincare adalah area yang masih berkembang secara aktif dengan aplikasi biomedikal dan komersial yang dapat membawa generasi baru pada rangkaian perawatan kulit.

Pendekatan individual pada kulit, berdasarkan profil yang terekam dan komputerisasi dari karakteristik unik, seperti pengukuran struktural dan biometrik, respon dermal/epidermal, respon stres dan hormonal, dapat menjadi perawatan yang efektif dan terjangkau untuk berbagai kondisi kulit di masa depan.

Singkatnya, teknologi genomics memungkinkan kamu mendapatkan rekomendasi
skincare yang tepat dan personal, untuk mengatasi masalah kulit yang efektif dan terjangkau untuk jangka panjang. 

Karena DNA setiap orang berbeda, genomics dapat menganalisis karakter unik kulit kamu, mendeteksi masalahnya, dan merekomendasikan
skincare yang sesuai dengan karakter kulit dengan bahan yang tidak merusak microbiome alami kulitmu.

Hasilnya, kulit akan menjadi lebih sehat dan masalah seperti jerawat dan pigmentasi tidak merata dapat teratasi.

Nah, kamu bisa mengetahui profil kulit wajahmu melalui tes serupa dari
Biome Scan. Nantinya, permukaan kulit wajahmu akan dicek melalui swab test berbasis genomics technology untuk dianalisa microbiome kulitnya.

Dengan begini, kamu bisa mendapatkan referensi
skincare yang cocok dan paling tepat. Penasaran mau coba? Klik link di atas, ya!

Referensi:

 

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang