• Home
  • Blog

share

Senang Makan Pedas? Ternyata Ada Manfaat Baiknya, Lho!

5 May 2021

Senang Makan Pedas? Ternyata Ada Manfaat Baiknya, Lho!

Dalam jumlah yang wajar, ternyata makanan pedas punya manfaat untuk kesehatan usus, karena juga berdampak pada kesehatan berbagai bakteri di sistem pencernaan kamu, lho!

“Ah masa, sih?” Mungkin kalimat itu, yang pertama kali terbesit di otak kamu saat membaca ungkapan di atas, kan? Wajar,
kok, karena umumnya persepsi kita terhadap makanan pedas tidak bersahabat dengan pencernaan, misalnya mengakibatkan sakit perut hingga diare.

Hal tersebut sangat mungkin terjadi, tapi jika dikonsumsi berlebih. Namun, makanan pedas malah bisa jadi mendatangkan manfaat untuk sejumlah bakteri di usus, jika kamu bijak memberikan penambah rasa pedas dari sumber-sumber alami.

 

Bukti Penelitian Manfaat Rasa Pedas untuk Usus

bukti penelitian manfaat makan pedas


Eits, sebelumnya kita samakan persepsi dulu, ya. Rasa pedas di sini menurut penelitian, yang berasal dari rempah-rempah, bukan penambah rasa pedas dari saus, bubuk cabai instan, dan sejenisnya. Dan tidak hanya yang berasal dari cabai, lho, termasuk jahe dan bumbu atau rempah lainnya, seperti merica. 

Dalam sebuah penelitian berjudul
Anti-inflammatory properties of culinary herbs and spices that ameliorate the effects of metabolic syndrome menyebutkan, bahan-bahan tadi dapat mengurangi peradangan dan mengobati infeksi lambung. Peradangan, yaitu reaksi kekebalan di mana bagian tubuh yang terkena menjadi bengkak. Selain itu, peradangan adalah bagian dari berbagai jenis penyakit, termasuk ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.

Baca Juga: Apa Itu Sindrom Leaky Gut atau Usus Bocor?

Cara kerja rasa pedas pada cabai atau bahan-bahan lainnya (capsaicin) ialah, ketika kamu mengonsumsi sesuatu yang pedas, misalnya cabai dan lada, capsaicin menempel pada reseptor yang berkomunikasi dengan sel lain. Komunikasi itu menyebabkan saraf di lidah kamu segera memberi tahu otak bahwa itu panas.

Nah, reseptor yang sama ditemukan di saluran pencernaan manusia. Ketika capsaicin memasuki saluran pencernaan dan menempel pada reseptor, itu menciptakan bahan kimia yang disebut anandamide. Anandamide telah terbukti mengurangi peradangan di usus, yang dapat disebabkan oleh kondisi seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.

Selain itu, diketahui dari sebuah jurnal yang diliris oleh
National Library of Medicine  bahan kimia yang memberi rasa pedas pada cabai dan paprika (capsaicin), telah terbukti menghambat bakteri H. pylori, penyebab paling umum tukak atau maag. 

Reaksi yang sama yang menenangkan saluran pencernaan kamu juga dapat membuatnya bebas tumor. Akan berpotensi berhasil jika diadaptasi oleh orang-orang yang berisiko tinggi terpapar tumor usus, seperti mereka yang punya riwayat keluarga dengan tumor.

 

Usus yang Sehat Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

usus sehat bantu microbiome


Nah, karena sebagian besar bakteri dalam tubuh kamu bersarang di usus, fakta yang dijabarkan di atas, sangat mewakilkan kenapa makanan pedas mampu membuat usus kamu menjadi sehat. 

Tak hanya bakteri, di dalam usus salah satu organ yang berperan penting dalam pencernaan, hidup sejumlah microbiome yang terdiri dari triliunan mikroorganisme. Termasuk jamur, virus, dan archaea. Peran
microbiome sangat penting untuk menjaga metabolisme tubuh.

Baca Juga: Bagaimana Peran Bakteri Meningkatkan Sistem Imun Tubuh?

Dengan memasukkan asupan makanan yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam pencernaan akan membantu memperkuat pertahanan sistem kekebalan untuk memerangi infeksi. Jadi, makin banyak bakteri baik yang bersarang di tubuh seseorang, maka kesempatan kekebalan tubuh makin kuat juga terbuka lebar. 
 

Konsumsi Makanan Pedas juga Bermanfaat untuk Hal Ini

manfaat konsumsi makanan pedas


Kabar baik lainnya, tidak hanya organ usus saja yang diuntungkan dengan kehadiran zat capsaicin. Salah satunya dapat mendukung usaha kamu menurunkan berat badan! Menarik, kan?
 

1. Makanan pedas dapat menjaga kesehatan jantung


Orang yang makan cabai merah terbukti memiliki kadar LDL (low-density lipoprotein) yang lebih rendah, yang kadang disebut kolesterol "jahat" karena meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian terbaru menunjukkan  mengonsumsi paprika menurunkan 13 persen angka kematian akibat jantung dan stroke.
 

2. Makanan pedas membantu penurunan berat badan dan menjaga metabolisme 


Lebih dari dua pertiga orang dewasa AS kelebihan berat badan atau obesitas. “Obesitas pada gilirannya, dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk memunculkan penyakit lain seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, atau pengerasan atau penyempitan arteri Anda (aterosklerosis),” jelas Jeffrey Millstein, MD, seorang dokter di Penn Internal Medicine Woodbury Heights.

Baca Juga: Apakah Probiotik Bantu Turunkan Berat Badan?

Ada banyak faktor yang bisa berkontribusi pada penambahan berat badan. “Ketidakaktifan, kebiasaan makan yang tidak sehat, genetika, usia, atau obat-obatan tertentu semuanya dapat berperan,” kata Dr. Millstein. Nah, capsaicin dapat membantu meningkatkan metabolisme seseorang, yang nantinya bisa membakar lebih banyak kalori baik saat istirahat maupun selama berolahraga - artinya bermanfaat menurunkan berat badan dengan lebih mudah.

Untuk kamu yang tidak gemar makan pedas, tenang ya, level pedas yang dimaksud tidak sampai bikin lidah kamu terbakar,
kok. Fokusnya di senyawa atau zat capsaicin yang terdapat pada berbagai bahan baku makanan bereaksi pada tubuh. Dan ingat, hanya yang bersumber dari yang alami.

Salah satu cara mendukung cara kerja
microbiome, yang terbilang unik, kan? Mau tahu jalan lainnya untuk menjaga microbiome kamu tetap sehat? Kunjungi Nusantics Blog, ya. Artikel dengan berbagai macam tema, diramu dengan bahasa yang mudah dimengerti. Membantu kamu terbiasa dan bisa menjalankan pola hidup sehat yang memaksimalkan fungsi microbiome. 

Sejumlah kebiasaan baik yang dilakukan manusia untuk memaksimalkan kerja
microbiome ternyata juga punya dampak terhadap lingkungan. Hal ini akan mendukung sustainable development goals, salah satunya ialah Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. 

Hal ini juga diadaptasi oleh Nusantics yang mendukung penuh pembangunan berkelanjutan dengan hanya menggunakan bahan-bahan alami untuk produk
skincare Biome Beauty. Cek produk-produknya, ya!

Referensi:

Writer: Anita Desyanti

Editor: Serenata Kedang