• Home
  • Blog

share

Tahukah Kamu, Kamar Hotel akan Dipenuhi Microbiome Tubuhmu Hanya dalam Beberapa Jam?

16 May 2022

Tahukah Kamu, Kamar Hotel akan Dipenuhi Microbiome Tubuhmu Hanya dalam Beberapa Jam?

Berbeda dengan tempat tinggal yang dihuni oleh orang yang itu-itu saja, kamar hotel ditempati oleh banyak tamu secara bergantian. 

Sebagian orang mungkin merasa jijik jika memikirkan bahwa mereka menginap di tempat yang pernah ditiduri orang lain. 

Terlebih, pandemi COVID-19 telah menimbulkan kekhawatiran terkait standar dan praktik kebersihan hotel, terutama di area umum dalam ruang. Sebab, tamu hotel bisa berasal mana saja, termasuk dari luar negeri. 

Mereka bisa saja membawa penyakit menular, apalagi keragaman mikroba bervariasi di seluruh dunia. 

Para tamu dan staf hotel pun berisiko terekspos patogen yang tidak dikenal dengan tingkat penularan tinggi.

Padahal, penelitian menunjukkan bahwa jejak 
microbiome orang lain di kamar hotel akan berganti dengan microbiome kita sendiri dalam waktu tak sampai 24 jam!

Yuk, cari tahu lebih jauh tentang jejak 
microbiome di kamar hotel!
 

Sumber Microbiome Dalam Ruang

Kamar Hotel akan Dipenuhi Microbiome Tubuhmu


Mikroorganisme dalam ruang bisa berasal dari banyak sumber, di antaranya udara luar, tanah, tanaman, hewan peliharaan, sistem saluran air, bahkan kulit, mulut, dan usus manusia. 

Berdasarkan penelitian di jurnal 
PLoS One, sumber jamur di dalam ruang kebanyakan berasal dari lingkungan luar. 

Faktor lain di dalam ruangan seperti ventilasi, jenis permukaan lantai, serta prosedur dan frekuensi pembersihan juga membentuk komunitas jamur dalam ruang. 

Hal ini menunjukkan bahwa beberapa spesies jamur tumbuh atau menempel ke jenis permukaan tertentu. 


Baca Juga: Dampak Udara Indoor yang Sehat dan Bersih terhadap Kesehatan Tubuh

Sementara itu, sumber bakteri dalam ruang lebih kompleks dan terpengaruh lingkungan luar serta penghuni, hewan, dan tanaman di dalam ruang. Karena itu, distribusi bakteri di lingkungan dalam bisa difasilitasi oleh perjalanan dan pergerakan manusia.
 

Microbiome di Kamar Hotel

Kamar Hotel akan Dipenuhi Microbiome Tubuhmu


Kebanyakan mikroba di kamar hotel adalah spesies yang bisa ditemukan di mana-mana dan berasal dari lingkungan luar ruang daripada dari sumber manusia. 

Peneliti sebuah studi yang dimuat di 
ASM Journals mengumpulkan sampel debu dari atas rangka pintu di kamar-kamar 68 hotel di 19 negara Eropa dan Asia. 

Lokasi tes usap tersebut dipilih karena jarang sekali dibersihkan oleh staf hotel, sehingga bisa mencerminkan komposisi 
microbiome udara yang terakumulasi setidaknya dalam beberapa bulan.

Menurut hasil penelitian, komposisi dan kuantitas mutlak jamur menunjukkan kaitan yang sesuai dengan karakteristik lingkungan, di antaranya garis lintang, kualitas interior, kedekatan dengan laut, dan jamur yang terlihat. 

Di sisi lain, kekayaan jamur berasosiasi negatif dengan lalu lintas padat dan karpet dinding ke dinding.


Aspergillus adalah jamur yang paling melimpah di kamar hotel dan berkaitan negatif dengan garis lintang, sedangkan Penicillium jauh kurang melimpah, terutama di hotel dengan garis lintang rendah.

Sementara itu, keragaman komposisi bakteri berhubungan dengan garis lintang, kualitas interior, dan jenis lantai, sedangkan kekayaan bakteri berkaitan negatif dengan dekorasi ulang yang dilakukan baru-baru ini dan ventilasi mekanis.


Baca Juga: Udara yang Kita Hirup Ternyata Mengandung Microbiome, Lho!
 

Microbiome Kamar Hotel yang Berasal dari Manusia


Studi sebelumnya melaporkan bahwa mikroba terkait manusia, terutama di kulit, adalah sumber penting microbiome dalam ruang. 

Total kontribusi mikroba yang berkaitan dengan manusia di hotel adalah 10-15% dari total bakteri keseluruhan.

Proporsi tersebut mirip dengan sampel debu yang diambil dari pinggiran atas kursi dan udara dalam ruang, yakni masing-masing 11%. 

Namun, debu yang dikumpulkan dari area yang sering berkontak dengan manusia, seperti pegangan pintu atau kasur, bisa memiliki proporsi mikroba yang berhubungan dengan manusia jauh lebih tinggi.

Kamar hotel memang ditempati oleh orang yang berbeda-beda, tapi menurut penelitian yang dimuat di jurnal 
Science, bakteri berpindah dari tubuhmu ke tempat kamu tinggal dengan kecepatan luar biasa. 

Kesimpulan ini diambil setelah mempelajari tujuh keluarga yang berpindah dari satu rumah ke rumah lain.

“Semua orang berpikir hotel itu menjijikkan. Namun, ketika sepasang anak muda yang kami pelajari pindah ke hotel, kamar hotel tersebut secara mikrobiologis identik dengan rumah mereka dalam 24 jam,” tutur 
Jack Gilbert, salah satu penulis studi tersebut.

Sebuah penelitian lebih lanjut yang belum dipublikasikan juga mengungkap bahwa jangka waktu tersebut bisa lebih cepat lagi.

“Apapun yang kamu lakukan untuk membersihkan kamar hotel, sinyal mikrobamu menghapus setiap jejak dari penghuni sebelumnya dalam hitungan jam,” tambah Gilbert.

 

Fungsi Lain Uji Microbiome Manusia

Kamar Hotel akan Dipenuhi Microbiome Tubuhmu


Bakteri yang kita miliki sangat persisten dan unik sampai bisa digunakan di penyelidikan forensik. 

Bahkan, bagi polisi, pengecekan 
microbiome lebih berguna dibanding sidik jari. Penelitian di jurnal Science tadi bisa digunakan untuk mengetes jejak microbiome di kamar hotel, membesarkan anak yang lebih sehat, sampai melacak pembunuh, lho!

Terkait kamar hotel, peneliti bisa menentukan seberapa banyak individu dalam keluarga berinteraksi, kamar apa yang mereka gunakan, dan bahkan kapan mereka terakhir berada di salah satu bagian rumah melalui jejak 
microbiome yang tertinggal.

Baca Juga: Komposisi Microbiome yang Dimiliki Satu Keluarga yang Tinggal Bersama Cenderung Serupa, Kok Bisa?

Bahkan, Gilbert menambahkan bahwa jejak microbiome juga bisa digunakan untuk melihat siapa orang tersebut, dari mana ia berasal, diet seperti apa yang ia terapkan, kapan ia pergi, dan siapa yang sudah berinteraksi dengan dia. 

Hebat, ya! Ternyata, dari komposisi 
microbiome, kita bisa mengetahui banyak hal. Sayangnya, hal ini belum banyak disadari dan didalami oleh khalayak luas.

Jadi, gimana? Masih mau baca artikel menarik lainnya tentang 
microbiome? Yuk, kunjungi Nusantics Blog!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang