Blog
Perlukah Saya Melakukan Vaksin Covid-19?
May 14, 2024 by Agnes Octaviani
Share
Setelah memahami apa itu vaksin dan cara kerjanya, mungkin mulai muncul pertanyaan-pertanyaan di kepala kamu, salah satunya mungkin apakah kamu perlu divaksin Covid-19? Berbahayakah vaksin yang masih terbilang sangat baru ini? Adakah efek samping vaksin Covid-19? Dan mungkin masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Nah, untuk menjawab semua pertanyaan kamu di atas, yuk simak ulasan Nusantics Blog di bawah ini.
Diketahui saat ini beberapa merek vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat di Indonesia adalah Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna. Semua vaksin telah melewati tiga fase percobaan sebelum ditetapkan layak untuk digunakan oleh masyarakat.
Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi terbaru untuk menciptakan vaksin Covid-19 yang disebut vaksin mRNA. Vaksin ini berisi kode genetik untuk memicu respon imun dalam tubuh. Vaksin ini tidak mengubah sel pada manusia, namun membuat sebuah perintah agar tubuh membangun kekebalan terhadap Covid-19.
AstraZeneca buatan Inggris menggunakan virus yang telah dimodifikasi secara genetika agar mirip dengan virus penyebab pandemi saat ini.
Sedangkan Sinovac, vaksin yang berasal dari China, dibuat dengan metode konvensional yang telah terbukti selama bertahun-tahun, yaitu dengan virus yang telah dilemahkan dan “diperkenalkan” kepada sistem imun agar dapat melawan virus yang aslinya nanti.
Dibandingkan dengan Sinovac dan AstraZeneca, vaksin mRNA adalah teknologi yang baru pertama kali digunakan dalam pandemi, sehingga saat ini belum ada contoh keberhasilannya. Namun, uji coba telah menunjukkan bahwa vaksin mRNA, Pfizer dan Moderna, memiliki angka efektivitas hingga 95%.
Masih bingung dengan cara vaksin bisa membuat tubuh mampu melawan Covid-19? Mampir dulu ke sini ya.
Kalau kamu sudah mendapatkan giliran untuk mendapatkan vaksin Covid-19, jangan ragu lagi karena manfaat vaksin ini tidak hanya untuk kamu, tetapi juga orang lain di sekitar kamu, hingga akhirnya secara global. Apa saja manfaatnya?
Sejauh ini, diketahui bahwa vaksin Covid-19 memberikan efek yang mirip dengan pemberian vaksin pada penyakit lainnya, yaitu membangun imun yang melawan virus, sehingga mencegah tubuh terinfeksi virus lebih lanjut.
Meskipun nantinya kamu ternyata positif terinfeksi, vaksin akan mencegah tubuh kamu mengalami gejala yang serius hingga mengancam nyawa. Dengan kata lain, jika kamu sudah divaksin, kemungkinan besar gejala yang kamu alami hanyalah gejala ringan.
Selain itu, vaksin bagi yang tidak terinfeksi juga berarti melindungi orang-orang di sekitar yang mungkin tidak masuk ke dalam golongan penerima vaksin dan mereka yang memiliki risiko tinggi terinfeksi Covid-19 dengan gejala berat dan komplikasi.
Tidak ada yang bisa memastikan bagaimana Covid-19 berdampak pada seseorang, apakah kamu akan mengalami gejala yang serius atau bahkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.
Pernah terinfeksi Covid-19 memang memungkinkan tubuh membentuk proteksi yang disebut imunitas atau kekebalan tubuh.
Dilansir dari situs web Centers for Disease Control and Prevention, para peneliti belajar dari beberapa kasus, bahwa infeksi berulang lebih jarang terjadi dalam 90 hari setelah infeksi pertama. Namun, para ahli masih belum yakin berapa lama proteksi ini bertahan. Selain itu, risiko penyakit berat dan kematian dari Covid-19 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan imunitas yang didapat secara alami.
Vaksin Covid-19 adalah cara yang lebih aman dalam membentuk antibodi untuk melawan virus tanpa harus terkena penyakit terlebih dahulu.
Sebelum ditemukan vaksin Covid-19, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dapat mengurangi kamu terkena virus dan menyebarkannya kepada orang lain.
Tentu saja ini tidak cukup untuk menghentikan pandemi.
Melakukan vaksinasi dan rekomendasi protokol kesehatan dengan benar adalah langkah perlindungan terbaik untuk kamu dan orang lain dari infeksi Covid-19. Semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin, semakin sulit virus menyebar dan mereplikasi diri.
Virus yang menyebar dan mereplikasi terus menerus dapat bermutasi dan mungkin resisten terhadap vaksin.
Jika kamu memutuskan akan melakukan vaksin, kamu juga perlu mengetahui kemungkinan efek samping yang muncul. Dari hasil penelitian dan pemantauan, 1 dari 10 orang yang divaksin menunjukkan gejala ringan yang hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Gejala ringan ini adalah salah satu reaksi normal dari sistem imun yang sedang mengenali dan melawan infeksi. Efek samping ini misalnya:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy