• Home
  • Blog

share

Kenapa Kamu Harus Coba Tren Skinimalism?

30 Mar 2021

Kenapa Kamu Harus Coba Tren Skinimalism?

 

Beberapa tahun lalu, perawatan wajah 12 tahap ala Korea menjadi tren. Double cleansing, toner, serum, pelembap, sunscreen, dan sebagainya diaplikasikan demi wajah glowing. Namun, mulai tahun ini, perawatan yang rumit tersebut sepertinya akan digantikan dengan skinimalism yang lebih simpel.

Skinimalism berasal dari kata skin dan minimalism, atau penerapan gaya hidup minimalisme pada kulit dengan meminimalisasi penggunaan skincare dan kosmetik. Tujuan dan manfaatnya beragam, di antaranya sebagai berikut:
 

1. Menggunakan Banyak Skincare Bisa Membuat Kulit Iritasi

menggunakan banyak skincare bikin iritasi


Apakah kamu menganggap bahwa semakin banyak bahan aktif yang kamu aplikasikan ke kulit, semakin glowing kulitmu? Rentetan informasi mengenai bahan dan formula baru skin care memang membingungkan konsumen, sehingga kita cenderung merawat wajah berlebihan. Padahal segala sesuatu yang keterlaluan justru bisa berakibat buruk, lho.

Terlalu banyak mengaplikasikan bahan aktif kuat ke kulit berpotensi menimbulkan efek samping seperti menipiskan lapisan pelindung kulit serta menyebabkan kulit kemerahan, bersisik, sensitif, iritasi, dan jerawat. Hal yang paling sering terlihat pada pasien baru adalah iritasi, kadang dalam bentuk ruam, jerawat meradang, kemerahan, dan semakin parahnya kondisi seperti perioral dermatitis (ruam sekitar mulut).

Menurut 
Shereene Idriss, MD, ahli dermatologi kosmetik asal Amerika Serikat, risiko terbesar adalah iritasi yang bisa berkembang menjadi eritema dan hiperpigmentasi yang tertinggal pasca inflamasi. “Butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh. Kamu malah menghadapi masalah yang lebih besar daripada sebelumnya,” tegas Idriss.

Baca Juga: 
Minimalist Skincare Routine yang Patut Dicoba

Ahli facial asal Inggris Debbie Thomas menjelaskan penyebabnya. “Menggunakan terlalu banyak produk, mencoba formula baru setiap hari, melapis skincare secara tidak tepat, atau mengombinasikan terlalu banyak bahan aktif dapat membebani, membingungkan, dan merangsang kulit secara berlebihan,” jelas Thomas. Akibatnya, kita justru tidak merasakan manfaat dari bahan-bahan aktif tersebut.

Karena itulah kita tidak disarankan menggunakan banyak produk sekaligus. “Inilah alasan ahli dermatologi menganjurkan untuk mencoba produk baru satu per satu saja,” kata 
Ranella Hirsch, MD, FAAD, ahli dermatologi dari Amerika Serikat.
 

2. Minimalisme Menghadirkan Kebahagiaan


Berdasarkan studi yang dimuat di International Journal of Applied Positive Psychology pada 30 Januari 2020, menerapkan gaya hidup minimalis menghasilkan banyak manfaat, di antaranya:

  • Otonomi: merasa bebas, lebih sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, merasa autentik dan menemukan identitas diri yang sebenarnya
  • Kompetensi: bisa mengendalikan lingkungan, berkurangnya stres dan kecemasan
  • Lebih lega secara mental: rumah yang berantakan membuat pikiran kacau, sehingga minimalisme bisa menghemat energi pikiran
  • Kesadaran: menghadirkan kondisi ideal untuk berefleksi, fokus pada saat ini (mindfulness), dan menikmati pengalaman positif dalam hidup
  • Meningkatnya emosi positif: berkat manfaat-manfaat di atas, gaya hidup minimalis menjadi katalis rasa bahagia dan damai

Baca Juga: 
Skinimalism, Tren Kecantikan 2021
 

3. Lebih Hemat Waktu


lebih hemat waktu

Menggunakan skin care 15 tahap tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sebab, butuh jeda antara pengaplikasikan satu produk dengan produk selanjutnya agar bahan aktifnya terserap dengan baik. Kamu tentu tidak dapat melakukannya saat terburu-buru.

Lagipula, waktu yang tersita untuk memakai skincare berlapis-lapis bisa kamu alokasikan ke hal lain yang lebih bermanfaat, seperti menambah quality time bersama orang tersayang.


4. Lebih Hemat Uang


Produk perawatan kulit berkualitas bagus seringkali tak murah. Sekarang, bayangkan kalau kamu harus membeli belasan produk skincare. Padahal, skin care mahal belum tentu cocok dengan kulitmu.

Kalau kamu hanya menggunakan produk dasar seperti pembersih dan sunscreen serta produk yang memiliki banyak manfaat sekaligus, kamu tentu bisa menghemat banyak uang. Tak perlu lagi cemas menunggu gajian karena rangkaian skincare-mu habis bersamaan.


5. Lebih Ramah Lingkungan

ramah lingkungan


Dengan menerapkan skinimalism, kamu membeli dan menggunakan produk skin care dan kosmetik lebih sedikit. Sampah yang dihasilkan pun akan berkurang. Selain itu, pencemaran tanah dan air akibat produk skincare yang dibuang karena tidak cocok atau kedaluwarsa juga bisa dikurangi.

Agar kulitmu cantik dan sehat, selain dengan perawatan dari luar (skin care), kamu juga sebaiknya melakukan perawatan dari dalam dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Tak dipungkiri, berolahraga, makan makanan yang bervariasi dan seimbang, beristirahat cukup, dan mengelola stres baik untuk kesehatanmu secara keseluruhan, termasuk untuk microbiome-mu. Jika microbiome-mu sudah sehat, kamu tidak memerlukan rangkaian skin care yang panjang untuk memperoleh kulit yang sehat dan cantik. 

Baca Juga: Bagaimana Microbiome Membentuk Dunia Kita

Skinimalism juga berhubungan dengan penggunaan bahan alami yang tak hanya baik untuk kulitmu, tapi juga ramah lingkungan. Apalagi kalau kamu menggunakan produk lokal, misalnya Biome Beauty. Wah… Kamu juga bisa menghemat jejak karbon!

Bagaimana, masih pikir-pikir untuk menerapkan skinimalism?

Referensi:

 

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang