• Home
  • Blog

share

Bagaimana Sih Cara Kerja Probiotik dalam Tubuh Kamu?

8 Dec 2020

Bagaimana Sih Cara Kerja Probiotik dalam Tubuh Kamu?

Kamu pasti tahu probiotik, kan? Biasanya, probiotik dijual dalam bentuk yoghurt atau makanan yang difermentasi lainnya, dan diklaim dapat membantu melancarkan kesehatan usus. 

Tapi sudah tahukah kamu, probiotik yang kamu konsumsi itu adalah kombinasi dari bakteri dan atau jamur menguntungkan yang pada dasarnya sudah hidup secara alami di dalam tubuhmu?

Bakteri biasanya dipandang dari sudut pandang negatif sebagai sesuatu yang membuat seseorang sakit. Namun, kita semua memiliki dua jenis bakteri secara konstan di dalam tubuh - bakteri baik dan bakteri tidak baik. 

Probiotik terdiri dari bakteri baik yang membantu tubuh kamu tetap sehat, melawan bakteri tidak baik saat tubuh kelebihan bakteri sehingga kamu bisa kembali sehat dan beraktivitas optimal.

Probiotik sebetulnya diciptakan untuk membantu 
microbiome dalam tubuh manusia. Microbiome merupakan mikroorganisme dalam tubuh yang sangat beragam - terdiri dari bakteri, jamur, virus, dan archaea.

Mereka semua saling bekerja sama menjaga kesehatan tubuhmu, bahkan sampai kesehatan kulit. Nah, yang unik adalah, 
microbiome antar satu manusia dengan manusia lain saling berbeda alias tidak pernah sama.
 

Lantas Bagaimana Probiotik Bekerja Dalam Tubuh?

cara kerja probiotik


Tugas utama probiotik adalah menjaga keseimbangan microbiome yang sehat dalam tubuhmu. Anggap saja seperti menjaga tubuh seseorang tetap “netral”. 

Saat kamu sakit, bakteri tidak baik masuk ke dalam tubuh dan bertambah jumlahnya. Ini membuat 
microbiome tubuh kamu tidak seimbang. 

Nah, kandungan bakteri baik dalam probiotik bekerja untuk melawan bakteri tidak baik tadu dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh, membuat kamu merasa jadi sehat lagi.

Bakteri baik bisa memulihkan kesehatanmu dengan mendukung fungsi kekebalan dan mengendalikan peradangan. Jenis bakteri baik tertentu juga berfungsi sebagai berikut:

  • Bantu tubuh mencerna makanan.
  • Cegah bakteri tidak baik agar tidak lepas kendali dan membuat seseorang sakit.
  • Membuat vitamin.
  • Membantu mendukung sel-sel yang melapisi usus untuk mencegah bakteri tidak baik yang mungkin kamu konsumsi (melalui makanan atau minuman) masuk melalui darah.
  • Menghancurkan dan menyerap obat.

Tindakan penyeimbangan ini secara alami terjadi di tubuh kamu sepanjang waktu, lho. Berita baiknya kamu sebenarnya tidak perlu mengonsumsi suplemen probiotik untuk mewujudkannya. Bakteri baik hanyalah bagian alami dari tubuh kamu. Cukup dibantu dengan makan makanan seimbang yang kaya serat setiap hari membantu menjaga jumlah bakteri baik pada tingkat yang tepat.
 

Meningkatkan Probiotik dalam Tubuh Melalui Asupan Sehari-hari

tingkatkan probiotik


Senang mengonsumi yoghurt atau kimchi? Nah, kedua makanan tersebut mengandung probiotik. Makanan fermentasi adalah rumah bagi sejumlah bakteri baik yang bermanfaat untuk tubuh. Ini daftar makanan yang bisa kamu konsumsi untuk meningkatkan probiotik dalam tubuh:
  • Yoghurt
  • Buttermilk
  • Sourdough bread
  • Cottage cheese
  • Kombucha
  • Kefir 
  • Tempe
  • Acar yang difermentasi
  • Asinan kubis yang difermentasi
  • Kimchi
  • Sup miso


Jenis Probiotik yang Bekerja Dalam Tubuh


jenis probiotik

Banyak jenis bakteri yang diklasifikasikan sebagai probiotik. Mereka semua memiliki manfaat yang berbeda, tetapi kebanyakan berasal dari dua kelompok. 
  1. Lactobacillus. Nama probiotik ini paling familiar di telinga kamu, ya? Biasanya terdapat di yoghurt dan makanan fermentasi lainnya. Strain yang berbeda dapat membantu diare dan dapat membantu orang yang tidak dapat mencerna laktosa, gula dalam susu.
  2. Bifidobacterium. Kamu bisa menemukannya di beberapa produk susu. Ini dapat membantu meringankan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) dan beberapa kondisi lainnya.

Semoga dengan semakin meningkatnya pengetahuan kamu tentang probiotik, kamu jadi makin tergerak untuk menerapkan pola hidup sehat, ya. Sebab, ungkapan you are what you eatmemang benar adanya, lho.

Buat kamu yang masih penasaran dengan informasi seputar microbiome dan kesehatan lainnya, yuk mampir ke Nusantics Blog!

Referensi:

Writer: Anita Desyanti

Editor: Serenata Kedang