Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker yang banyak menyerang wanita, terutama di negara berkembang. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia. Namun, tahukah kamu jika sebenarnya kanker ini bisa dicegah melalui deteksi dini kanker serviks dan perubahan gaya hidup? Berikut adalah informasi lengkap tentang penyebab kanker serviks dan cara-cara untuk mencegahnya.
Penyebab Kanker Serviks
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi dari Human Papillomavirus (HPV), virus yang menginfeksi kulit dan selaput lendir, termasuk leher rahim. Ada lebih dari 100 jenis HPV, tetapi tipe HPV 16 dan 18 paling sering menyebabkan kanker serviks. HPV ini bisa menyebar lewat kontak seksual, sehingga wanita yang aktif secara seksual, terutama dengan lebih dari satu pasangan, lebih rentan terinfeksi. Beberapa faktor risiko lain juga bisa meningkatkan kemungkinan terinfeksi HPV, antara lain:
- Aktif secara seksual sejak usia dini (di bawah 18 tahun) : pada umur muda sel-sel rahim masih belum matang sehingga sel-sel tersebut rentan terhadap zat-zat kimia yang dibawa oleh sperma.
- Merokok: rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang membuat infeksi HPV lebih mudah berkembang. Penelitian menunjukkan bahwa wanita perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
- Sistem kekebalan tubuh lemah: wanita yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau yang sedang mengonsumsi obat penekan kekebalan, berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
- Memiliki jumlah kehamilan yang tinggi: Kehamilan membawa perubahan hormon yang bisa meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi HPV atau pertumbuhan sel kanker.
- Penggunaan pil KB dalam jangka panjang: penggunaan pil kontrasepsi dalam waktu lama (lebih dari lima tahun) dapat mempengaruhi hormon dan meningkatkan risiko kanker serviks.
- Skrining yang tidak rutin: wanita yang jarang melakukan pemeriksaan HPV atau Pap Smear berisiko lebih tinggi karena perubahan sel abnormal di leher rahim bisa terlewatkan.
Gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal, kanker serviks sering tidak menimbulkan gejala sehingga sulit dikenali tanpa pemeriksaan medis. Namun, saat kanker berkembang ke tahap lanjut, beberapa gejala berikut mungkin muncul:
- Pendarahan tidak normal di luar jadwal menstruasi atau setelah berhubungan intim.
- Nyeri di bagian panggul atau saat berhubungan intim.
- Keputihan dengan bau atau bercampur darah.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, jangan panik! Segera periksakan diri ke dokter, karena gejala ini juga bisa disebabkan oleh kondisi lain. Namun tetap waspada ya, karena kanker serviks bisa mendatangimu kapan saja!
Cara Mencegah Kanker Serviks
Meskipun kanker serviks merupakan ancaman serius, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya:
1. Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV sangat efektif untuk mencegah infeksi HPV, terutama bagi remaja yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini bisa melindungi dari tipe-tipe HPV yang paling berisiko menyebabkan kanker serviks, seperti HPV 16 dan 18, dan biasanya diberikan pada usia 9 hingga 14 tahun. Namun, vaksinasi juga bisa dilakukan pada wanita hingga usia 26 tahun.
2. Skrining kanker serviks
Skrining secara rutin dapat mendeteksi perubahan pada sel serviks sebelum menjadi kanker. Skrining menggunakan tes HPV DNA dapat mencari keberadaan virus HPV yang berisiko tinggi. Pemeriksaan HPV ini lebih akurat karena bisa mendeteksi virus lebih awal jika dibandingkan metode lainnya sehingga lebih disarankan sebagai metode utama dalam deteksi dini kanker serviks oleh WHO.
3. Hindari rokok
Menghindari rokok, menjaga pola makan yang sehat, dan rutin berolahraga adalah cara-cara alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sistem imun yang kuat membantu tubuh melawan infeksi termasuk HPV, sehingga mengurangi risiko kanker serviks.
4. Hubungan seksual yang sehat
Seperti yang telah diketahui jika kanker serviks adalah salah satu penyakit menular seksual. Sehingga dengan memiliki hubungan seksual yang sehat seperti menggunakan alat pelindung, tidak bergonta-ganti pasangan, dan melakukan hubungan seksual pada usia yang lebih matang dapat menurunkan risiko terpapar HPV.
Teknologi Baru untuk Skrining Kanker Serviks
Saat ini, teknologi deteksi dini kanker serviks sudah semakin maju. PhatoScan hrHPV qPCR Kit adalah salah satu inovasi terbaru yang menggunakan teknologi PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi virus HPV secara langsung. Pemeriksaan HPV dengan PathoScan hrHPV qPCR Kit ini memiliki keunggulan dalam hal sensitivitas, karena mampu mendeteksi infeksi HPV pada tahap awal yang bahkan belum menunjukkan gejala.