• Home
  • Blog

share

Sebenarnya, Bersihkah Menggunakan Sabun Batang?

1 May 2022

Sebenarnya, Bersihkah Menggunakan Sabun Batang?

Berbeda dengan sabun cair yang dikeluarkan dari wadah, sabun batang dibiarkan terbuka. Saat dipakai, sabun batang digosokkan ke seluruh tubuh. 

Belum lagi dipegang oleh orang yang berbeda-beda dengan kondisi tangan yang entah habis menyentuh apa. Jadi, higieniskah penggunaan sabun batang?

Salah satu alasan orang menggunakan sabun cair adalah karena mereka khawatir sabun batang dihinggapi banyak kuman. Padahal, mikroorganisme memang ada di mana-mana, termasuk di sabun batang. 

Agar lebih jelas, yuk, cek apakah benar sabun batang mengandung banyak kuman yang bisa membuat kita sakit!

 

Microbiome pada Sabun Batang

Bersihkah Menggunakan Sabun Batang


Menurut ahli dermatologi Tatyana Petukhova, M.D., kumpulan kuman di sabun batang kemungkinan dari kulitmu sendiri. Namun, tidak masalah jika mikroorganisme dari kulitmu pindah ke sabun, lalu kembali ke kulitmu lagi. 

Sebab,
microbiome atau kumpulan mikroorganisme di kulitmu penting untuk sistem imun karena membantu melindungi tubuh dari serangan patogen.

Itu kalau kamu menggunakan tangan untuk menghasilkan busa dari sabun batangan. Bagaimana jika kamu menggunakan spons mandi? 

Ternyata, menurut profesor klinis mikrobiologi dan patologi
Philip Tierno, Ph.D., spons yang memiliki banyak lubang dan celah bisa menyimpan lebih banyak mikroorganisme serta sel kulit yang menjadi sumber makanan untuk patogen potensial.

“Spons mandi juga tetap lembap untuk waktu lama. Hal ini mendorong pertumbuhan jamur dan bakteri,” kata profesor Kelly A. Reynolds, Ph.D. kepada
SELF.

Baca Juga: Ini Cara Mandi yang Aman bagi Microbiome Kulit Kamu

Ternyata hal ini juga berlaku bagi wadah untuk meletakkan sabun batang. Kalau basah terus, pertumbuhan mikroba jadi lebih cepat, dan mikroorganisme ini akan berpindah ke sabun batang.
 

Cara Kerja Sabun Batang dalam Mengusir Kuman


Bersihkah Menggunakan Sabun Batang


Secara umum, sabun batang membersihkan dengan cara membuang kotoran dan mikroorganisme secara fisik. Senyawa dalam sabun batang yang disebut surfaktan bekerja dengan menghilangkan kuman dan serpihan kulit setelah kamu menambahkan air. 

Jika kamu menggosokkan sabun batang sampai berbusa, semakin banyak kotoran dan kuman yang akan hilang.

Secara berbarengan, mekanisme-mekanisme tersebut melarutkan konsentrasi mikroorganisme di sabun. Butuh waktu minimal 15 detik bagi air dan sabun untuk membuang kotoran dan mikroorganisme yang menempel di kulitmu akibat menyentuh orang lain atau berbagai permukaan sepanjang hari.

Rekomendasi
Centers for Disease Prevention and Control (CDC) tersebut juga diperkuat dengan saran Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC) tentang durasi dan gosokan yang tepat dalam mencuci tangan, yakni menggosok kedua tangan dengan kuat selama 10-15 detik.
 

Sabun Batang Bisa Membuatmu Sakit?


Bersihkah Menggunakan Sabun Batang


Menurut Dr. Petukhova, sabun batang tidak akan membuatmu sakit karena kebanyakan mikroorganisme yang menempel di sana berasal dari kamu sendiri. 

Kalaupun ada bakteri yang berasal dari sumber lain, hanya kurang dari 1% bakteri yang bisa membuatmu sakit. Ini hanya bicara tentang bakteri di sabun batang, ya, tidak termasuk patogen lain yang hidup di kamar mandi seperti jamur.

Namun, ada pengecualian. Kalau kamu memiliki luka terbuka, patogen jadi lebih mudah masuk ke tubuhmu dan bisa menyebabkan kondisi seperti kutu air. 


Baca Juga: Pada Usia Berapa Sebaiknya Kita Memulai Penggunaan Skincare?

Selain itu, kalau kamu mengalami kelainan imun dan tidak dapat melawan patogen, kamu jadi berisiko lebih tinggi terkena infeksi bahkan dari mikroorganisme kulitmu sendiri.

Kamu juga bisa terkena penyakit atau infeksi kalau berbagi sabun batang karena kuman jadi berpindah dari orang ke orang, lho. 

Hati-hati, karena sebagian orang bisa membawa kuman yang tidak menyebabkan penyakit bagi mereka, tapi bisa membuat orang lain sakit. Misalnya,
Staphylococcus. Mungkin juga orang yang menggunakan sabun batangmu menularkan virus seperti pilek atau flu.

Bagaimanapun, skenarionya harus pas hingga menyebabkan kamu sakit. Misalnya, patogen dari sabun berpindah ke tanganmu. 

Kamu belum membersihkan tangan dengan baik, tapi langsung makan. Patogen masuk ke mulutmu dan bisa membuat sakit. Namun, menurut Tierno, kemungkinan ini kecil.

 

Bagaimana dengan Sabun Batang Antibakteri?


Bersihkah Menggunakan Sabun Batang


Sabun biasa bekerja dengan mengikat kotoran dan materi organik, sedangkan sabun antiseptik mengandung bahan aktif tertentu yang menghilangkan mikroorganisme, baik patogen maupun yang bermanfaat. 

Namun, menurut
CDC, sabun antibakteri tidak memiliki manfaat kesehatan lebih karena sabun biasa saja sudah cukup efektif menghilangkan kuman.

Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat bahkan melarang penjualan sabun dan sampo yang mengandung bahan antibakteri tertentu karena manfaat sabun antibakteri terhadap kesehatan manusia tidak jelas dan berpotensi berbahaya.

Menurut penelitian di
jurnal PLoS One terhadap penduduk di pedesaan Malagasy, sabun antibakteri berdampak pada struktur atau komposisi komunitas mikroba atau microbiome kulit, tapi tidak memengaruhi kekayaan spesies microbiome. Perubahan ini bertahan hingga setidaknya dua minggu setelah subjek penelitian berhenti menggunakan sabun.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan sabun antibakteri secara berkelanjutan bisa berefek jangka panjang terhadap
microbiome kulit. Efek ini juga telah terdokumentasi pada penggunaan produk kebersihan lain seperti antiperspirant dan deodoran.

Baca Juga: Mengenal Gotu Kola dan Manfaatnya untuk Microbiome Kulit
 

Cara Menghilangkan Kuman di Sabun Batangan


Bersihkah Menggunakan Sabun Batang


Jika kamu masih belum yakin akan kebersihan sabun batanganmu, coba tips berikut:

  1. Basahi sabun, lalu busakan minimal 15 detik.
  2. Gunakan sabun batangan langsung ke tubuh dibanding menggunakan spons mandi.
  3. Kalau kamu lebih suka pakai spons mandi, coba gunakan spons yang kering setiap mandi.
  4. Jaga agar sabun batangan tetap kering saat akan digunakan. Gunakan wadah yang memiliki saringan dan jaga agar sabun jauh dari cipratan air.
  5. Permukaan logam seperti stainless steel lebih mudah dibersihkan dan tidak berpori seperti plastik. Jadi tidak ada lubang-lubang kecil yang memungkinkan patogen berkembang.


Setelah membaca penjelasan di atas, kamu tetap akan memakai sabun batangan atau beralih ke sabun cair?

Apapun jenis sabun yang kamu gunakan, pastikan untuk mencuci tangan dengan aturan yang benar, ya. Seperti menggosoknya selama 15-20 detik, gosok bagian dalam lebih dulu, bagian luar, jari per jari, dan seterusnya.

Jika cara mencuci tangan kamu tidak benar, sabun jenis apapun tentu tidak bisa membersihkan patogen di tangan.

Yuk, mampir ke
Nusantics Blog untuk baca artikel menarik lainnya!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang