• Home
  • Blog

share

Nusantics Biome Beauty, Rekomendasi Skincare Lokal untuk Memperbaiki Skin Barrier yang Ramah Microbiome

19 Dec 2022

Nusantics Biome Beauty, Rekomendasi Skincare Lokal untuk Memperbaiki Skin Barrier yang Ramah Microbiome

 

Skin barrier berperan sangat penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Karena itu, lapisan penghalang ini perlu dijaga. Jangan sampai ritual perawatan kulitmu merusaknya!

Kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yakni epidermis, dermis, dan hipodermis jika diurutkan dari yang terluar hingga terdalam. Skin barrier sendiri terletak di stratum corneum, lapisan teratas epidermis. Jadi, skin barrier terpapar langsung ke atmosfer.

Jika diibaratkan dinding, stratum corneum terdiri dari lapisan-lapisan sel keratinosit yang disusun seperti bata. “Bata-bata” tersebut saling menempel karena “semen” berupa lipid. Lipid sendiri dari tiga jenis, yakni ceramide, asam lemak, dan kolesterol.

Sebagai pertahanan pertama kulit, skin barrier memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

  • menghalangi dan melawan bakteri yang akan masuk ke dalam kulit,

  • membatasi polusi dan sinar UV yang akan masuk ke lapisan kulit berikutnya, dan

  • mencegah hilangnya air dari dalam kulit.

Jika terus menerus terkikis dan tidak dirawat, skin barrier akan mengalami disfungsi. Kulit jadi tidak bisa menahan air. Patogenpun lebih mudah masuk ke dalam kulit, meningkatkan infeksi kulit dan respons inflamasi yang semakin mendorong proses alergi. Muncullah masalah seperti kulit kering, gatal, bersisik, psoriasis, dermatitis atopik, jerawat, dan rosacea.

Skin barrier bisa rusak karena hal-hal berikut:

  • Eksfoliasi yang salah, berlebihan, atau terlalu sering

  • Penggunaan produk skincare berbahan alkohol yang mengeringkan, seperti SD alcohol, denatured alcohol, ethyl alcohol, atau isopropyl alcohol. Biasa ditemukan dalam toner, bahan ini disukai pemilik wajah berjerawat atau berminyak karena mengurangi minyak di wajah. Namun, alkohol seperti ini merusak microbiome dan skin barrier pada gilirannya.

  • Terlalu banyak menggunakan produk skincare. Menurut ahli dermatologi kosmetik dr. Sam Bunting, skincare yang rumit berisiko merusak skin barrier.

  • Kulit tidak cocok dengan zat dalam skincare yang digunakan.

Asal mencoba skincare tanpa memahami kandungannya bisa mengakibatkan kerusakan skin barrier yang parah. Jadi, sebaiknya kamu mengenali tipe kulitmu dulu melalui Biome Scan agar bisa mengetahui bahan apa yang cocok untuk mengatasi masalah kulitmu.

Cara Merawat Skin Barrier

Berdasarkan artikel di Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia, jika skin barrier dirawat dengan baik, kulit wajah tidak akan mengalami masalah serius. Jadi, perawatan kulit yang benar seharusnya menjaga dan memperbaiki skin barrier agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Berikut beberapa cara mempertahankan skin barrier:

  • Menjalani pola hidup sehat: makan seimbang, mengurangi konsumsi lemak dan kolesterol, cukup minum air putih agar kulit tetap lembap, serta tidak merokok dan minum alkohol

  • Kembali ke rutinitas skincare dasar, yakni membersihkan, melembapkan, dan melindungi wajah dari sinar UV

  • Menggunakan produk perawatan kulit yang tepat dan sesuai jenis kulit

  • Menggunakan tabir surya

Nusantics Biome Beauty


Mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan
archaea ada di mana-mana, termasuk di kulit kita. Tidak sekadar tinggal dan menyusun microbiome kulit, tapi juga berinteraksi dengan kulit secara fisik, kimia, dan imunologis. Jadi, microbiome kulit dan skin barrier saling memengaruhi fungsi secara signifikan.

Menurut studi di International Journal of Molecular Sciences, disbiosis (gangguan keseimbangan) microbiome bisa menimbulkan kerusakan di skin barrier. Hal ini berkaitan dengan penyakit peradangan kulit, seperti dermatitis atopik, psoriasis, dan jerawat.

Nah, untuk menjaga kesehatan skin barrier-mu, kamu memerlukan produk perawatan kulit yang ramah microbiome seperti Biome Beauty dari Nusantics. Skincare lokal ini telah teruji klinis dapat menyeimbangkan microbiome kulit.

Contohnya, jika kulitmu didominasi jamur, Biome Treatment Essence Gotu Kola adalah produk yang tepat. Mengandung pegagan (Gotu kola atau Centella asiatica) dan mentimun, esens ini dapat mengatasi masalah seperti skin barrier yang rusak, jerawat karena jamur, serta hiperpigmentasi.

Kalau bakteri di kulit wajahmu lebih dominan, maka Biome Treatment Essence Galactomyces bisa jadi pilihan. Kandungan Galactomyces Ferment Filtrate (GFF)-nya bisa meredakan masalah seperti pori besar, jerawat karena bakteri, dan kulit bertekstur.

Lengkapi juga dengan Biome Essence Spray sebagai toner. Ada empat varian, yakni Chamomile untuk kulit sensitif, Witch Hazel untuk kulit berminyak, Tea Tree untuk kulit berjerawat, dan Lavender untuk meremajakan kulit.

Tak perlu rangkaian perawatan kulit yang panjang, rutinitas clean beauty-mu cukup terdiri dari mencuci wajah, lalu gunakan Biome Essence Spray, dan diikuti oleh Biome Treatment Essence.

Produk-produk Biome Beauty bisa kamu dapatkan langsung secara online melalui official store Nusantics Biome Beauty di Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, TikTok Shop, Zalora, dan Sociolla

Tapi kalau kamu bingung dengan kondisi kulit kamu saat ini, kamu bisa mencoba layanan Biome Scan di Nusantics yang akan menganalisa kulit kamu secara lengkap, termasuk komposisi microbiome kulit kamu saat ini. Setelah itu, kamu akan menerima saran komposisi skin care apa saja yang cocok untuk kondisi kulit kamu.

Yuk, jaga skin barrier-mu dengan produk-produk Biome Beauty yang ramah microbiome!


Referensi:

  • Lee HJ, Kim M. Skin barrier Function and the Microbiome. Int J Mol Sci. 2022 Oct 28;23(21):13071. doi: 10.3390/ijms232113071. PMID: 36361857; PMCID: PMC9654002.

  • Rahmawaty, A. (2020). SKINCARE ROLE THAT CAN TREAT OR DAMAGE SKIN BARRIER. Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia, 7(1), 005-010. https://doi.org/10.48177/bimfi.v7i1.32

  • https://www.getthegloss.com/beauty/skincare/sense-and-sensitivity-how-to-build-up-your-skin-barrier

  • http://www.biospectrum.com/shop/page.html

  • https://lesliebaumannmd.com/what-is-the-skin-barrier/

Writer: Ema Fitria Rahmadianti

Editor: Agnes Octaviani