• Home
  • Blog

share

Ketahui 5 Manfaat dan 5 Risiko Bahan Sintetis dalam Produk Skincare

23 Jan 2023

Ketahui 5 Manfaat dan 5 Risiko Bahan Sintetis dalam Produk Skincare

Saat berekreasi ke salah satu pusat perbelanjaan atau mall, pasti kamu bisa melihat lebih dari lima merk skincare yang memiliki kampanye bahwa produknya terbuat dari bahan natural atau alami yang baik bagi kulit. 

Bahkan melansir salah satu artikel Vogue, para konsumen skincare pun memiliki prinsip masing-masing, seperti hanya menggunakan produk yang formulasinya 100% alami dari tumbuhan dan menganggap bahan alami lebih baik. 

Maka dari itu, tak jarang brand skincare berlomba untuk mendapatkan perhatian calon customer-nya dengan kampanye bahan natural, organik, alami, vegan, dan masih banyak lagi. 

Brand perawatan wajah dan kulit juga memiliki fokusnya tersendiri untuk memenuhi kebutuhan calon pembelinya yang mungkin hanya cocok bila menggunakan bahan-bahan alami yang ramah bagi microbiome kulit seperti produk skincare Biome Beauty dari Nusantics.

Namun ternyata tidak semua penggunaan bahan sintetis dalam produk skincare itu buruk. Karena mengutip sebuah artikel dari Sozio, ada beberapa bahan yang sangat baik digunakan dalam bentuk alami, ada juga yang lebih baik digunakan dalam bentuk sintetis. Keduanya memiliki perbedaan signifikan, tetapi jika digabungkan dengan penggunaan yang tepat, hasilnya bisa menjadi sangat bermanfaat. 

Apa itu Bahan Sintetis dalam Produk Skincare?

Sebelum mengetahui apa saja manfaat dan risiko dari bahan sintetis dalam produk skincare, kamu harus mengetahui lebih dulu tentang pengertian bahan ini. 

Menurut Ahli Dermatologi Dr. Alexis Granite yang dikutip dalam wawancaranya kepada Glamour Magazine, bahan sintetis dalam produk skincare adalah bahan skincare yang dibuat dari turunan zat ilmiah tertentu di laboratorium, seperti hyaluronic acid

Kemudian ada pendapat juga dari seorang Jurnalis Kecantikan dan Co-Founder British Beauty Council Anne-Marie Solowij yang mengatakan bahwa bahan sintetis dalam produk skincare adalah bahan kimia yang merupakan replika dari bahan-bahan natural. 

Contoh Bahan Sintetis dalam Produk Skincare


Berikut ini adalah beberapa contoh bahan sintetis dalam produk
skincare, baik yang aman dan yang berbahaya bagi kulit:

  • Bahan Sintetis yang Aman bagi Kulit

    • Squalane sintetis: berasal dari tebu yang dipanen secara etis karena squalane alami berasal dari minyak hati ikan hiu atau minyak zaitun.

    • Sodium polyacrylate: zat kimia tidak berbahaya yang merupakan humektan (zat higroskopis yang mampu menjaga kelembapan).

    • Hyaluronic acid: digunakan sebagai anti-aging.

    • Menthoxypropanediol: bentuk sintetis dari mentol yang bahkan memiliki risiko iritasi lebih kecil.

  • Bahan Sintetis yang Harus Dihindari

    • Parabens: merupakan zat pengawet untuk skincare dan produk kosmetik. Ada beberapa macam parabens yang biasanya digunakan yaitu butylparaben, propylparaben, methylparaben, dan isobutylparaben. Penggunaan paraben ini berbahaya karena diduga bisa menyebabkan kanker.

    • Formaldehyde: merupakan zat kimia karsinogenik manusia yang bisa menyebabkan kanker.

    • Alkohol: bahan sintetis ini sering digunakan untuk toner ini dapat mengiritasi kulit.

    • Phthalates: sering digunakan sebagai pelembut produk kosmetik, hanya saja bisa mempengaruhi hormon tubuh kita.

    • Sulfate: merupakan bahan sintetis yang digunakan untuk menggantikan minyak kelapa sawit, tetapi dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan paru-paru.

    • Pewangi buatan: dapat memberi reaksi alergi atau kondisi tertentu.

    • Triclosan: bahan sintetis antimikroba yang bisa memberi dampak berbahaya bagi kelenjar tiroid.

Manfaat Bahan Sintetis dalam Produk Skincare

Meskipun bahan sintetis tidak semuanya baik bagi kesehatan manusia, ada 6 alasan dan manfaat tentang mengapa bahan sintetis diperlukan dalam dunia skincare dilansir dari salah satu artikel Insider:

  1. Bahan sintetis dalam produk skincare dapat menggantikan bahan alami dengan sistem berkelanjutan (sustainable), seperti menggantikan bahan dasar yang menggunakan minyak kelapa sawit.

  2. Bahan sintetis dalam produk skincare dapat diproduksi dalam jumlah yang besar di laboratorium tanpa harus menunggu siklus hidup hingga panen dari bahan alami.

  3. Bahan sintetis dalam produk skincare dapat membuat bahan yang tidak mengancam nyawa hewan, seperti menggantikan bahan dasar hiu dalam pembuatan squalane alami.

  4. Bahan sintetis lebih efisien dan dapat menghasilkan inovasi molekul-molekul baru.

  5. Bahan sintetis dalam produk skincare dapat menjaga keberlangsungan sumber daya alam.

Risiko Bahan Sintetis dalam Produk Skincare

Penggunaan bahan sintetis dalam produk skincare masih menimbulkan perdebatan. Mengapa? Karena meskipun memiliki banyak manfaat dan diolah dengan sistem etis, ada risiko yang dapat ditimbulkan dan pastinya menimbulkan kerugian bagi pengguna skincare, misalnya:

  1. Jika dipakai terlalu banyak dan sering, dapat menyebabkan iritasi pada kulit

  2. Tidak ramah microbiome kulit karena ada yang bersifat antimikroba spektrum luas, yang artinya tidak dapat membedakan mikroba yang merugikan dan yang bermanfaat

  3. Penggunaan jangka panjang atau dalam dosis tertentu dapat menimbulkan beberapa jenis penyakit berat, seperti kanker

  4. Ada bahan sintetis yang berpengaruh pada hormon, sehingga hormon tersebut tidak stabil

  5. Tidak cocok digunakan untuk kulit sensitif

Namun tenang saja, ya! Karena risiko di atas hanya akan muncul apabila skincare yang berbahan sintetis tersebut digunakan berlebihan, tidak sesuai dengan prosedur maupun anjuran, tanpa pengawasan ahli, tanpa mengetahui kondisi kulit sebelumnya, dsb. Jadi, selama kamu menggunakan skincare dengan bahan sintetis sesuai anjuran, disiplin, dan bertanggung jawab, maka bahan tersebut akan aman bagi kamu.

Bahan Sintetis dan Alami Sama-sama Dibutuhkan untuk Skincare


Wah, ternyata memang produk sintetis memiliki manfaat dan risiko yang bisa berdampak pada kulit kamu. Tidak dapat dipungkiri, bahan alami dan sintetis memang sama-sama dibutuhkan untuk keberhasilan perawatan kulit itu sendiri. 

Nah, sekarang kamu harus lebih memperhatikan bahan-bahan yang ada di skincare kamu supaya tahu ada kandungan bahan sintetis atau bahan alami apa saja yang cocok atau tidak cocok dengan keadaan kulit kamu.

Nah, untuk mengetahui keadaan dan kebutuhan kulit secara lebih akurat, kamu bisa melakukan Biome Scan. Sedangkan jika kamu ingin memilih skincare berbahan alami dan ramah lingkungan, kamu bisa mencoba rangkaian produk dari Nusantics Biome Beauty yang pastinya ramah microbiome kulit sehingga microbiome yang berimbang bisa membantu kulit dan memperkuat sistem skin barrier.

Pastikan juga kamu mengunjungi Nusantics Blog untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya untuk lebih mengenal microbiome, skincare, dan juga tentang kesehatan. Semoga informasi ini membantu, ya!


Referensi:

  • https://www.vogue.in/beauty/content/how-to-choose-between-natural-and-synthetic-skincare-products-for-every-step-of-your-routine

  • https://www.jesozio.com/2021/11/26/natural-vs-synthetic-ingredients/

  • https://www.glamourmagazine.co.uk/article/difference-between-natural-and-synthetic-skincare

  • https://www.insider.com/guides/beauty/bad-ingredients-in-skincare

  • https://www.byrdie.com/toxic-beauty-ingredients-4782646

  • https://www.herbaldynamicsbeauty.com/blogs/herbal-dynamics-beauty/safe-synthetics-in-natural-skincare

  • https://thenewknew.com/natural-vs-synthetic/

  • https://www.refinery29.com/en-gb/2017/10/177954/synthetic-natural-beauty-ingredients

Writer: Tami Kira

Editor: Agnes Octaviani