• Home
  • Blog

share

Kenapa Microbiome Jadi Tren di Dunia Skincare Saat Ini?

13 Jun 2022

Kenapa Microbiome Jadi Tren di Dunia Skincare Saat Ini?

Merawat kulit adalah kewajiban semua orang. Mengapa? Melansir International Journal of Cosmetic Science, kulit adalah organ terbesar yang dimiliki manusia, yaitu 2-25 m2, juga karena terdapat banyak folikel rambut dan saluran keringat. 

Beruntungnya, seiring berkembangnya zaman, muncul berbagai macam teknologi canggih dan penemuan perawatan kulit yang semakin beragam pula. 

Dulu, mungkin hanya ada rangkaian sabun cuci muka, obat jerawat, atau pelembap muka yang sering digunakan untuk merawat kulit kita. 

Kini, sekumpulan bakteri, virus, arkea, dan jamur yang disebut microbiome juga bisa menjelma pahlawan demi mencapai kulit sehatmu! 

Wow, bakteri untuk kesehatan kulit? Emangnya bisa, ya?

Baca Juga: Apa Itu Microbiome Kulit?

Kenapa Harus Microbiome, Sih?

Saat kamu mengetahui definisinya, microbiome pasti tidak masuk hitungan untuk dianggap sebagai biang kulit sehat. 

Namun, melansir dari BMC Microbiome Journal, microbiome kulit manusia yang terdiri dari sekumpulan jamur, bakteri, dan virus ini berguna untuk memastikan kulit kita punya keseimbangan fungsi internal tubuh (homeostasis) yang terjaga. 

Jika terjaga  keberagamannya, microbiome dapat memperkuat lapisan kulit, membuat kulit tampak awet muda karena dapat mencegah timbulnya garis-garis halus dan dark spots efek penuaan, serta mencegah iritasi kulit akibat inflamasi. 

Inilah alasan mikroorganisme kulit kini menjadi tren dan dipandang memiliki potensi sebagai salah satu kandungan skincare yang bisa terus dikembangkan para ahli, khususnya kandungan prebiotik dan probiotik.

Menyadur Healthline, probiotik adalah bakteri aktif yang terdapat dalam makanan dan suplemen yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Sedangkan, prebiotik adalah serat-serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh tetapi dapat dicerna oleh bakteri-bakteri baik yang ada di dalam usus manusia. 

Mengacu pada artikel di International Journal of Cosmetic Science, prebiotik dapat menyeimbangkan keberagaman bakteri dan menuntaskan masalah kulit seperti inflamasi (peradangan) yang disebabkan bakteri jahat. 

Sehingga, zat-zat prebiotik berpotensi menghasilkan bahan skincare alternatif yang aman dipakai dan juga berkelanjutan jika dibandingkan dengan bahan-bahan antibakteri yang bisa menyebabkan iritasi dan juga hasil yang sementara. 

Hal tersebut sesuai dengan tren yang digemari saat ini, yaitu skincare yang menanggulangi inflamasi dan memperkuat skin barrier.

Baca Juga: Ini 10 Bahan Alami untuk Microbiome Skincare Routine Kamu!

Microbiome Kulitmu Juga Bisa Terganggu, Lho

Dalam jurnal Human Skin Microbiome: Impact of Intrinsic and Extrinsic Factors on Skin Microbiota, ada dua faktor yang memengaruhi keberadaan dan keseimbangan microbiome di kulitmu yaitu faktor internal dan eksternal. 

Berikut ini adalah faktor internal, yang berasal dari dalam tubuh manusia:

  • Umur
  • Faktor genetik (keturunan)
  • Gender
  • Imunitas tubuh
  • Hormon
  • Kualitas tidur
  • Kadar stres
  • Sistem metabolisme tubuh

Kemudian, faktor eksternal yang memengaruhi microbiome kulit yaitu:

  • Kebersihan tubuh
  • Perawatan kecantikan
  • Paparan zat-zat kimia langsung di kulit tubuh dan wajah
  • Ketersediaan nutrisi bagi mikroorganisme (dari keberagaman makanan yang dikonsumsi)
  • Radiasi sinar UV
  • Iklim
  • Polusi air dan udara
  • Aktivitas fisik yang menghasilkan keringat

Namun tidak perlu khawatir, karena ada tips yang dikutip dari artikel Mind Body Green yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan dan bahkan meningkatkan keberagaman microbiome kulit kamu, yaitu:

  1. Konsumsi makanan sehat dan bergizi (seperti protein, sayur berwarna, makanan yang mengandung lemak baik, dan karbohidrat) serta jaga tubuhmu agar tetap terhidrasi dengan air mineral.
  2. Hindari makanan pemicu radang dalam tubuh seperti produk yang mengandung susu dan gluten yang bisa menyebabkan eksim pada kulit.
  3. Konsumsi makanan kaya probiotik dan prebiotik agar microbiome usus terjaga keseimbangannya.
  4. Hindari pemakaian produk antibakteri berlebihan seperti sabun, deterjen, hand sanitizer, dan sebagainya.
  5. Hasilkan keringat dari olahraga beberapa kali dalam seminggu, karena keringat yang dihasilkan tubuh bisa memengaruhi microbiome kulit.
  6. Jaga pikiran tetap tenang dan hindari pemicu stres.

Microbiome Skincare yang Menjaga Mikrobiota Kulitmu

Tahukah kamu kalau konsep produk skincare ramah microbiome mulai marak sejak pandemi COVID-19? Dalam kurun waktu 12 bulan, pencarian kata kunci “microbiome skincare” melesat pesat.

Melansir jurnal Microorganisms, saat ini produk kecantikan yang mulai banyak dicari ialah produk yang meningkatkan keberagaman microbiome kulit dalam pemakaian jangka panjang, yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas kulit dan tentunya memperlambat proses penuaan. 

Baca Juga: Benarkah Microbiome Skincare Akan Jadi The Next Big Thing?

Ahli Dermatologi dan Anti-aging asal New York Dr. Marnie Nussbaum mengatakan dalam artikel Byrdie bahwa skincare yang ramah microbiome itu lebih lembut atau memiliki karakter yang sensitif sehingga tidak akan mengusik keberadaan mikroflora (microbiome kulit).

Meskipun sebenarnya microbiome tidak bisa digunakan sebagai bahan dasar skincare, tetapi kamu bisa memilih skincare dengan bahan-bahan alami yang ramah microbiome.

Saat ini banyak juga skincare yang fokus untuk mengembalikan keseimbangan microbiome dengan menggunakan bahan-bahan dasar yang baik bagi microbiome kulit, termasuk probiotik dan prebiotik.

Nah, setelah membaca manfaat yang bisa diberikan, kamu bisa langsung mencobanya dengan menggunakan Biome Beauty, skincare yang ramah microbiome, lho

Dengan bahan-bahan alami dan berkualitas tinggi, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat baik dari skincare ramah microbiome ini.

Jangan lupa juga untuk menambah pengetahuanmu dengan membaca artikel kesehatan lainnya di Nusantics Blog, ya!

Referensi:

Writer: Tami Kira

Editor: Serenata Kedang