• Home
  • Blog

share

Bagaimana Cara Menjaga Microbiome Kulit Kepala?

30 Oct 2021

Bagaimana Cara Menjaga Microbiome Kulit Kepala?

Tahukah kamu bahwa kulit merupakan salah satu organ yang dihuni paling banyak oleh microbiome? Microbiome adalah sekumpulan mikroorganisme hidup, terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan archaea yang jika jumlahnya seimbang, keberadaannya akan  menguntungkan manusia itu sendiri. 

Jika mengalami pengurangan keanekaragaman atau pertumbuhan berlebih pada spesies
microbiome, akan menyebabkan masalah pada kulit, termasuk kulit kepala kamu. 

Mengutip penelitian berjudul
The role of the microbiome in scalp hair follicle biology and disease, keberadaan microbiome di kulit kepala adalah hasil dari folikel rambut yang membentuk invaginasi tubular besar ke dalam kulit kepala.   

Tergantung pada komposisinya,
microbiome ini dapat mendatangkan manfaat dan juga bahaya bagi kulit kepala. Bahaya yang paling sering ada adalah infeksi folikel rambut, ketombe, dan dermatitis seboroik. 

Penelitian lain berjudul
Collapse of human scalp microbiome network in dandruff and seborrhoeic dermatitis mendapatkan hasil microbiome jenis Bacteroides, Propionibacterium, dan Chryseobacterium memiliki efek signifikan pada gejala paling umum penyakit kulit kepala. Sedangkan microbiome jenis Staphylococcus sp. dan M. restriksi diidentifikasi sebagai penyebab penyakit kulit kepala yang lebih parah. 

Berbagai penyakit dapat menyerang kulit kepala di antaranya ketombe, psoriasis, dermatitis seboroik, lichen planus, Kista sebasea, folikulitis, kutu rambut, dan lain sebagainya yang diakibatkan tidak seimbangnya
microbiome di kulit kepala. 

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Masalah Kulit Akibat Microbiome Tidak Seimbang!

Nah, ada tips dan trik dari Nusantics Blog untuk kamu nih agar terhindar dari risiko penyakit kulit kepala dan microbiome-mu tetap terjaga keseimbangannya: 
 

1. Lidah Buaya

lidah buaya


Lidah buaya merupakan tanaman dengan tinggi sekitar 60–100 cm dan memiliki batang sangat pendek atau daun panjang tak bertangkai. International Journal of Natural Therapy mengungkapkan lidah buaya adalah satu-satunya yang dikenal sumber vegetarian alami 

Lidah buaya mengandung protein, kalsium, magnesium, seng, vitamin A, B12, C, E, dan lemak esensial asam. Banyak penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa lidah buaya adalah tonik umum untuk sistem kekebalan tubuh, membantunya melawan segala jenis penyakit.

Efek penggunaan lidah buaya dapat menenangkan kulit kepala dan mengurangi rasa gatal. Hal ini akan memberi relaksasi dan sensasi yang selalu dingin di kulit kepala sehingga berimbas kepada
microbiome yang sehat. Kulit kepala juga tidak mudah terganggu akibat sinar matahari dan cuaca buruk. Kamu dapat secara rutin menggunakan lidah buaya paling tidak seminggu sekali. 

Baca Juga: Haruskah Kita Soap-Free untuk Punya Kulit Sempurna?
 

2. Minyak Tea Tree 

minyak tea tree


Komponen minyak tea tree sering dijumpai pada sampo dan skincare. Minyak tea tree juga berkhasiat mengurangi gatal. Namun minyak ini tak sembarang bisa dipakai. Ada beberapa kandungan alergen di dalamnya sehingga bagi mereka yang memiliki alergi akut sebaiknya menghindari penggunaan minyak tea tree ini. 

Dalam
Journal of the American Academy of Dermatology disebutkan minyak tea tree memiliki sifat antijamur. Penelitian juga menguji minyak tea tree terhadap ketombe. Hasilnya, 5% minyak tea tree tampaknya efektif untuk mengobati ketombe. 

Parasitology Research juga melakukan penelitian minyak tea tree terhadap kutu kepala. Hasilnya mengejutkan, parasit kutu kepala dapat mati 100% dalam waktu 30 menit dan dapat menggugurkan telur kutu dalam 5 hari. Konsentrasi yang digunakan untuk penelitian hanya 1% minyak tea tree saja lho. 
 

3. Jangan Terlalu Lembap

jangan terlalu lembap


Tahukah kamu, berbeda dengan kulit badan, kulit kepala tidak boleh terlalu lembap, lho. Jangan biarkan kulit kepalamu berkeringat akibat penutup kepala yang terlalu ketat. Untuk kamu yang berjilbab, gunakan jilbab yang nyaman dan perawatan rambut untuk rambut khusus pengguna jilbab, ya. 
 

4. Kompres 

kompres


“Pintu utama” masuknya bakteri patogen dan virus adalah folikel rambut, yaitu tempat tumbuhnya rambut. Kompres dengan air hangat adalah salah satu cara sederhana untuk menjaga rambut dari patogen. 

Baca Juga: Ini Cara Mandi yang Aman bagi Microbiome Kulit Kamu
 

5. Keramas

keramas


Keramas rutin adalah cara yang wajib kita lakukan untuk menjaga keseimbangan microbiome di kulit kepala. Kebutuhan keramas tiap orang berbeda-beda sehingga tidak ada aturan pasti berapa kali sehari keramas harus dilakukan. Meski tidak ada aturan pasti, tapi kebanyakan orang dengan aktivitas normal di luar ruangan akan melakukan keramas 2-3 hari sekali.

Keramas menggunakan sampo sangat disarankan untuk kamu yang cenderung memiliki rambut mudah lepek. Berdasarkan penelitian
Indian Journal of Dermatology, sampo tidak hanya berfungsi sebagai pembersih kulit kepala dan rambut, tapi juga mengondisikan dan mempercantik rambut juga produk pengolahan dari berbagai risiko gangguan kulit kepala.  

Berbagai cara dapat dilakukan untuk menjaga
microbiome di kulit kepala. Semua cara di atas dikembalikan ke masing-masing tipe rambut milikmu. Kenali rambutmu terlebih dahulu untuk menentukan langkah terbaik perawatan rambutmu, ya. 

Lain lagi dengan kulit wajah, kamu bisa menjaga keseimbangan
microbiome-nya dengan menggunakan skincare ramah microbiome dan lingkungan, seperti Biome Beauty dari Nusantics. Biome Beauty dirancang khusus sesuai kebutuhan microbiome kulitmu, sehingga tidak mengandung bahan potensi berbahaya dan terbuat hanya dari bahan alami. Cek informasi lengkapnya di sini.

Referensi:

Writer: Lintang Zahrima Kalsum

Editor: Serenata Kedang