• Home
  • Blog

share

Apakah Microbiome Bisa Dijadikan Skincare?

23 May 2022

Apakah Microbiome Bisa Dijadikan Skincare?

Bukti adanya keterkaitan antara ketidakseimbangan microbiome dengan berbagai masalah kulit seperti jerawat, rosacea, dan eczema telah banyak diteliti. 

Dari hasil-hasil penelitian tersebut, juga ditemukan bahwa konsumsi probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan
microbiome yang berdampak pada pemulihan kesehatan kulit.

Wait… Memangnya apa sih microbiome itu?

Microbiome merupakan kumpulan mikroorganisme, yang hidup dan ada di tubuh kita bahkan sejak dalam kandungan, terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan archaea.

Jumlahnya sangat banyak, bahkan mendominasi tubuh manusia dibanding jumlah sel, lho. Komposisi
microbiome, antara yang baik dan kurang baik harus seimbang, supaya tubuh dan kulit punya kondisi sehat.

Nah, berbicara tentang keseimbangan
microbiome, muncul gagasan menambahkan probiotik ke dalam produk skincare yang bertujuan untuk membantu mengembalikan keseimbangan microbiome secara topikal. 

Tetapi apakah benar
skincare dengan kandungan probiotik bekerja efektif?

Baca Juga: Pada Usia Berapa Sebaiknya Kita Memulai Penggunaan Skincare?
 

Skincare Probiotik


Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dan industri kecantikan tentang microbiome, produk skincare dengan probiotik semakin banyak diperkenalkan di pasaran. 

Klaim dari produk-produk ini kebanyakan adalah membantu mengembalikan keseimbangan
microbiome kulit yang rusak melalui bakteri bermanfaat yang akan berkoloni dan menjadi bagian dari anggota microbiome kulit.

Namun
menurut ahli, klaim tersebut cenderung kurang tepat. 

Sebab probiotik yang diperlukan untuk membuat koloni dalam sebuah ekosistem haruslah hidup, sedangkan produk-produk
skincare ini biasanya perlu ditambahkan pengawet dan justru membunuh bakteri-bakteri tersebut.

Selain itu, bakteri yang ditambahkan biasanya hanya satu atau dua
strain bakteri saja, sedangkan kulit yang sehat terdiri dari ratusan jenis microbiome

Tentunya akan sulit mengembalikan keseimbangan
microbiome kulit yang terganggu hanya dengan satu atau dua jenis bakteri saja. 

Berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa terapi probiotik dapat membantu mengatasi masalah kulit, merupakan hasil penelitian dan observasi pada
microbiome usus daripada ke kulit secara langsung.

Menurut salah satu
ahli mikrobiologi, lebih mudah menemukan persamaan microbiome kulit antara dua orang asing dibandingkan persamaan antara microbiome usus dengan kulit seseorang. 

Baca Juga: 5 Bahan Alami Ramah Microbiome untuk Atasi Kulit Kering

Tetapi di sisi lain, hal ini berarti microbiome kulit menawarkan potensi solusi yang lebih universal dibandingkan microbiome usus yang sangat kompleks.

Tantangan lain yang perlu diatasi para peneliti adalah menentukan dosis yang tepat. 

Saat ini belum diketahui dosis yang dibutuhkan kulit, seberapa banyak komposisi aktif yang hidup, dan seberapa lama mereka dapat bertahan di kulit.

Jika dosis yang tepat sudah ditemukan jawabannya, langkah selanjutnya adalah menjawab bagaimana menempatkan probiotik ini ke dalam formula yang stabil di suhu ruangan dan memastikan mereka dapat bertahan hidup di kulit cukup lama untuk bisa memberikan manfaat.

 

Masa Depan Skincare Probiotik dan Prebiotik


Walaupun saat ini microbiome belum bisa ditambahkan ke dalam skincare, ke depannya probiotik memang berpotensi mengubah cara kita merawat kulit. 

Misalnya saja jika berhasil diterapkan di kulit, probiotik ini dapat memproduksi zat pelindung kulit dari sinar matahari, seperti ceramide, zat asam, dan nutrisi lainnya tanpa harus terus menerus memakai produk berulang-ulang.

Kamu juga bisa membuat masker probiotik sendiri hanya dengan mengaplikasikan yoghurt pada kulit. 

Probiotik yang terdapat dalam yoghurt memang masih membutuhkan banyak penelitian lebih lanjut, namun ada
beberapa bukti bahwa aplikasi topikal ini dapat bermanfaat untuk kulit.

Jika kamu melihat pasaran
skincare saat ini, kamu mungkin akan menemukan label prebiotik pada kemasan produk. Prebiotik pada dasarnya adalah makanan bagi koloni microbiome

Jadi secara teori,
skincare dengan prebiotik bisa menjadi pilihan kamu untuk mendukung pertumbuhan microbiome sehat di kulit kamu.

Baca Juga: Apa Dampak bagi Skin Microbiome Jika Terlalu Sering Facial?

Kamu juga dapat membantu mengembalikan keseimbangan microbiome kamu melalui konsumsi prebiotik yang rutin. 

Konsumsi prebiotik, yang pada dasarnya adalah serat dari sayur dan buah, dapat mendukung pertumbuhan
microbiome yang baik di usus kamu dan secara tidak langsung mendukung keseimbangan microbiome kulit kamu juga.

Kamu juga bisa memilih produk-produk perawatan kulit yang ramah
microbiome, artinya penggunaan produk tersebut dapat mendukung pertumbuhan microbiome kulit yang sehat dan membantu melawan penyebab masalah kulit. 

Beberapa pilihan produknya bisa kamu dapatkan di Nusantics
Biome Beauty.

Nah, jadi sekarang kamu sudah tahu kan, kalau merawat kulit tidak hanya dari luar saja, tetapi juga secara keseluruhan dari dalam. 

Yuk, sayangi
microbiome kamu!

Referensi:

  • Bustamante, Mariela, et al. “Probiotics and Prebiotics Potential for the Care of Skin, Female Urogenital Tract, and Respiratory Tract.” Folia Microbiologica, vol. 65, no. 2, 2019, pp. 245–64. Crossref, https://doi.org/10.1007/s12223-019-00759-3.
  • Chia, Jessica. “Probiotic Skin Care Is a Lie.” Allure, 23 Nov. 2021, www.allure.com/story/probiotic-skin-care-microbiome-definition.
  • DeFino, Jessica. “Your Skin’s Microbiome Wants to Be Left Alone—Thanks.” Coveteur: Inside Closets, Fashion, Beauty, Health, and Travel, 10 Nov. 2021, coveteur.com/2020/10/21/microbiome-health-skin-care.
  • Vaughn, Alexandra R., and Raja K. Sivamani. “Effects of Fermented Dairy Products on Skin: A Systematic Review.” The Journal of Alternative and Complementary Medicine, vol. 21, no. 7, 2015, pp. 380–85. Crossref, https://doi.org/10.1089/acm.2014.0261.

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang