• Home
  • Blog

share

Amankah Menggunakan Essential Oil Untuk Skin Care Kulit Berjerawat?

29 Nov 2022

Amankah Menggunakan Essential Oil Untuk Skin Care Kulit Berjerawat?

Essential oil sering digunakan dalam produk kosmetik, terutama yang mengusung konsep “clean beauty” (tidak menggunakan bahan berbahaya). Karena bersumber dari alam, essential oil sering dianggap aman. Padahal, belum tentu, lho.

Essential oil adalah komponen kimiawi berkonsentrat tinggi yang mengandung esens atau aroma tanaman. Minyak tanaman ini diekstrak dari bunga, batang, kulit pohon, daun, akar, dan buah melalui distilasi atau metode cold-press

Karena membutuhkan bahan tanaman dalam jumlah banyak untuk diolah, essential oil biasanya memiliki konsentrasi bahan aktif yang jauh lebih tinggi dibanding yang biasa diterima oleh kulit kita.

Essential oil jauh lebih terkonsentrasi dibanding minyak yang populer, seperti minyak kelapa atau minyak argan. Karena lebih ringan, minyak kelapa dan minyak argan sering digunakan untuk melarutkan minyak esensial yang lebih kuat, atau disebut carrier oil.

Kelebihan dan Risiko Essential Oil

Menurut International Journal of Molecular Sciences, aplikasi minyak tanaman secara topikal bisa memberikan efek berbeda-beda pada kulit, tergantung komposisi dan kondisi kulit. Komposisinya sendiri bervariasi tergantung cara ekstraksinya.

Ketika diaplikasikan secara topikal, komponen minyak tanaman (trigliserida, fosfolipid, FFA, senyawa fenolat, dan antioksidan) dapat beraksi secara sinergis dengan beberapa mekanisme, yakni:

  • Mendorong homeostasis lapisan penghalang kulit

  • Aktivitas antioksidan

  • Bersifat antiinflamasi

  • Bersifat antimikroba secara langsung dan tidak langsung

  • Mempercepat penyembuhan luka

  • Bersifat antikarsinogen

Menurut jurnal Current Drug Targets, menghirup essential oil tertentu dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menstimulasi otak untuk mengeluarkan neurotransmitter seperti serotonin yang membantu pengaturan suasana hati.

Namun, di sisi lain, artikel di The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa essential oil dapat mengganggu fungsi hormon.

Untuk kulit, beberapa ahli mengatakan bahwa essential oil dalam konsentrasi rendah memiliki manfaat antibakteri. Namun, selain menambah keharuman dalam produk kosmetik, essential oil yang tidak diformulasikan dengan baik dapat membawa efek samping.

Menurut Dr. David Petrillo, ahli kosmetik asal Amerika Serikat, ketika kita menggunakan essential oil di kulit sebagian zatnya akan masuk ke aliran darah. Efek sampingnya bisa berupa kemerahan, rasa terbakar, sakit kepala, bengkak, dan melepuh.

Tren Clean Beauty dan Essential Oil


Banyak merek baru mempromosikan bahwa produk mereka lebih baik untuk kulit hanya karena bahan yang mereka gunakan alami dan
nontoxic. Tren ini disebut clean beauty. Essential oil sering ditambahkan ke produk sebagai pewangi alami atau untuk memberikan sifat antibakteri.

Menurut Dr. Annie Gonzalez, ahli dermatologi dari Amerika Serikat, essential oil adalah salah satu penyebab utama dermatitis kontak. Situasi tersebut semakin parah saat pandemi karena orang-orang bereksperimen dengan obat-obatan yang menggunakan essential oil di rumah.

“Ini semakin problematik karena orang-orang menggunakan essential oil yang tidak dilarutkan untuk membuat produk sendiri,” ungkap Dr. Gonzalez.

Sebab, bagaimanapun, skin care adalah sains. Jadi, menganggap sesuatu yang alami itu lebih baik adalah tindakan berisiko. Ini karena banyak senyawa di alam yang berbahaya untuk kita.

Essential Oil untuk Mengatasi Kulit Berjerawat

Banyak produk perawatan kulit memanfaatkan sifat antibakteri dari essential oil untuk melawan jerawat. Namun, beberapa campuran tidak tepat dalam produk tersebut justru bisa memperparah kondisi.

“Banyak pasien berjerawat menggunakan merek perawatan kulit yang lebih clean. (Ternyata produk tersebut) bisa menyumbat pori karena formulasi minyak dan bahan botaninya,” kata Sofie Pavitt, ahli kecantikan dari Amerika Serikat.

Essential oil yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat adalah tea tree oil. Namun, terlalu banyak menggunakan tea tree oil yang tidak dilarutkan, misalnya untuk masker wajah atau spot treatment yang bisa dibeli di toko, justru bisa membuat pasien mengalami tinea incognito, yaitu infeksi jamur yang tidak memiliki tampilan khas dan seringkali diperparah oleh aplikasi bahan topikal.

“Makin sulit bagi saya untuk mendiagnosis masalah utamanya, dan semakin rumit lagi untuk menyembuhkannya karena pasien perlu memperbaiki dulu lapisan penghalang kulit (skin barrier) yang bermasalah akibat penggunaan minyak tersebut,” jelas Dr. Gonzalez.

Essential oil manapun sebenarnya berpotensi menimbulkan reaksi alergi. Namun, beberapa jenis essential oil lebih berisiko.

Minyak citrus seperti lemon, orange, dan bergamot, misalnya, bersifat phototoxic. Minyak tersebut bereaksi terhadap sinar ultraviolet dan bisa menyebabkan kulit terbakar dan melepuh.

Minyak kayu manis, cengkih, serai, oregano, peppermint, dan melati juga dikenal berpotensi menyebabkan iritasi. Selain itu, beberapa orang juga dapat bereaksi negatif terhadap minyak esensial pepaya dan labu kuning.

Jangan Sembarangan Mencampur Essential Oil

Lalu bagaimana kalau kamu sudah terlanjur cocok atau ingin mencoba beralih ke produk yang lebih alami?

Menurut Dr. Gonzalez, kebanyakan produk yang kita pakai di industri kecantikan berada di zona abu-abu, yakni sebagian orang bisa menggunakannya tanpa bermasalah, sedangkan orang lain tidak. Ia selalu mengatakan ke pasien bahwa ini semua tergantung dosis, konsentrasi, dan sumbernya.

Penderita masalah kulit seperti psoriasis, rosacea, atau eczema harus lebih berhati-hati dengan produk yang mengandung essential oil.

Sebagaimana produk topikal lainnya, untuk mengetahui apakah kulit kamu bereaksi negatif terhadap bahan dalam produk adalah dengan mengoleskan produk berbahan essential oil di bagian dalam lengan dan biarkan selama 48 jam tanpa dicuci. Amati reaksi kulit kamu, jika ada reaksi negatif seperti panas, merah, dan gejala iritasi lainnya, sebaiknya urungkan niat kamu menggunakannya. 

Produk yang kamu temukan beredar di pasaran dan memiliki izin telah melewati berbagai tahapan pengujian dan formulasi dengan dosis yang tepat oleh ahlinya. Sehingga, secara umum produk dengan campuran essential oil ini bisa digunakan dengan aman oleh para konsumen jika dibandingkan dengan meracik sendiri di rumah.

Jika kamu ingin mulai beralih menggunakan produk clean beauty, kamu bisa melirik Biome Beauty dari Nusantics. Lebih dari sekadar clean beauty, Biome Beauty juga ramah microbiome

Biome Beauty mengandung formulasi dari bahan-bahan alami dengan kadar yang tepat dan diuji langsung efeknya terhadap microbiome kulit manusia, tentu saja produk Biome Beauty sudah berizin edar resmi di bawah pengawasan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). 

Dapatkan produk Biome Beauty yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu di sini, ya!


Referensi:

  • Lv XN, Liu ZJ, Zhang HJ, Tzeng CM. Aromatherapy and the central nerve system (CNS): therapeutic mechanism and its associated genes. Curr Drug Targets. 2013 Jul;14(8):872-9. doi: 10.2174/1389450111314080007. PMID: 23531112.

  • Henley DV, Lipson N, Korach KS, Bloch CA. Prepubertal gynecomastia linked to lavender and tea tree oils. N Engl J Med. 2007 Feb 1;356(5):479-85. doi: 10.1056/NEJMoa064725. PMID: 17267908.

  • https://www.nytimes.com/2021/03/11/style/self-care-essential-oils-may-be-wreaking-havoc-on-your-skin.html

  • Lin TK, Zhong L, Santiago JL. Anti-Inflammatory and Skin Barrier Repair Effects of Topical Application of Some Plant Oils. Int J Mol Sci. 2017 Dec 27;19(1):70. doi: 10.3390/ijms19010070. PMID: 29280987; PMCID: PMC5796020. 

Writer: Ema Fitria Rahmadianti

Editor: Agnes Octaviani