• Home
  • Blog

share

Adakah Hubungan Antara Microbiome dengan Kanker Payudara?

6 Oct 2022

Adakah Hubungan Antara Microbiome dengan Kanker Payudara?

Tahukah kamu bahwa usus yang tidak sehat memicu perubahan pada payudara?

Dikutip dari blog Pusat Kanker UVA diungkapkan bahwa microbiome usus yang tidak seimbang bisa meningkatkan risiko kanker payudara, lho

Microbiome usus adalah istilah untuk kumpulan microbiome yang hidup secara alami di dalam tubuh yang dapat terganggu karena pola makan yang buruk, penggunaan antibiotik jangka panjang, obesitas, dan faktor lainnya. 

Jika ketidakseimbangan microbiome usus terjadi, sel antibodi khusus di jaringan sekitar payudara juga bisa melemah sehingga menimbulkan risiko penyebaran kanker yang lebih cepat. 

Ketika sel kanker menyebar, berdasarkan temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Cureus, secara statistik hanya 29 persen wanita dengan kanker payudara yang bisa bertahan bertahan hidup lima tahun. 

Sementara itu, pria dengan kanker payudara memiliki angka harapan hidup selama lima tahun sebesar 22 persen.

Temuan ini akhirnya membuat para ilmuwan mengembangkan cara untuk mencegah kanker payudara menyebar dengan meneliti lebih detail tentang pasien dengan risiko munculnya kanker lagi setelah perawatan.

Peneliti Melanie R. Rutkowski dari Pusat Kanker UVA menyebutkan bahwa microbiome usus yang tidak sehat mengubah jaringan payudara bahkan bagi pasien yang tidak menderita kanker. 

Hal ini ditandai dengan dysbiosis usus yang erat kaitannya dengan munculnya berbagai penyakit mematikan, seperti kanker payudara. 

Perubahan jaringan meningkatkan infiltrasi sel mast yang menyebabkan tumor pada payudara. Sel mast sendiri adalah sel darah yang membantu mengatur respon imun tubuh terhadap penyakit dan alergen.

Sel mast dalam jaringan payudara selama masa dysbiosis juga dapat mengubah jaringan sel menjadi tumor pada organ lain, tidak hanya spesifik pada payudara saja. 

Microbiome dan Kanker Payudara


Secara spesifik, Pusat Kanker UVA mengungkapkan adanya korelasi yang cukup kompleks antara
microbiome usus dengan sel mast pada payudara.

Microbiome usus dalam hal ini secara sistemik dapat mempengaruhi perilaku dan fungsi sel mast terhadap tumor.

Ketidakseimbangan microbiome menyebabkan sel mast menumpuk pada payudara. Perubahan ini berlanjut setelah pembentukan tumor yang menjadikan jaringan payudara sebagai sumber kanker pertama yang bisa saja menyebar ke organ lain di bagian tubuh.

Lebih lanjut, dikutip dari WHSV, para ilmuwan juga menemukan bahwa sel mast meningkatkan jumlah kolagen pada jaringan payudara yang memicu penyebaran kanker lebih awal. 

Sehingga, menghindari proses yang menyebabkan bertambahnya jumlah sel mast dapat mengurangi penyebaran tumor hingga paru-paru secara signifikan.

"Temuan kami menunjukkan bahwa untuk menentukan hubungan antara sel mast dan risiko tumor payudara, kita harus mempertimbangkan faktor seperti fungsi sel mast, jumlah jaringan kolagen dan lokasi sel mast yang berhubungan dengan pertumbuhan tumor," tegas Rutkowski. 

Pada intinya, baik dalam proses penyembuhan ataupun pencegahan, penting untuk kita menjaga keseimbangan microbiome usus tetap sehat. 

Sehingga, tujuan utamanya adalah meningkatkan angka harapan hidup bagi pasien yang terdiagnosis kanker payudara. 

Pengobatan yang lebih personal berhubungan dengan diet yang seimbang dan konsumsi produk microbiome friendly akan sangat membantu proses tersebut.

Mengetahui perkembangan risiko dari dunia microbiome, Nusantics sebagai perusahaan di bidang bioteknologi membantu masyarakat dalam mengenali microbiome untuk kehidupan sehari-hari. 

Inovasi tersebut mencakup cara mendeteksi mikroba menular tertentu yang menyebabkan penyakit hingga menemukan penyebab masalah pada kesehatan, misalnya saja virus Covid-19 yang menjadi dalang pandemi saat ini.

Jadi, kalau kamu tertarik mengenal lebih lanjut tentang microbiome, mampir ke Nusantics Blog dan ikut media sosial Nusantics, ya!

 


REFERENSI

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Agnes Octaviani