Blog
Virus Zombie Ditemukan Ilmuwan, Apa yang Perlu Kita Ketahui?
December 11, 2024 by Tami Kira
Share
Eits! Jangan buru-buru berpikir dunia akan dipenuhi zombie karena ada banyak berita yang menyebutkan “virus zombie” ditemukan ilmuwan, ya… Banyak masyarakat yang salah kaprah dengan istilah ini, padahal sebetulnya virus ini bukan virus yang bisa menyebabkan orang menjadi zombie. Lah, kalau bukan virus yang menyebabkan orang menjadi zombie, lantas kenapa istilah yang dipakai adalah virus zombie?
Agar kamu lebih paham tentang salah satu jenis microbiome ini, yuk, baca artikel Nusantics berikut ini sampai selesai agar tahu jawabannya dan tidak perlu panik tentang zombie lagi!
Bayangan film-film bertema zombie membuat kebanyakan orang geger karena membaca judul-judul berita online yang menyebutkan bahwa virus zombie ditemukan oleh ilmuwan. Padahal, virus zombie yang dimaksud di sini adalah virus yang mati atau “terperangkap” karena situasi tertentu (beku di es, misalnya) sejak puluhan ribu tahun lalu kini “hidup” kembali layaknya zombie dan sedang diteliti oleh para ilmuwan yang menemukannya.
Jadi, virus ini bukan virus yang menyebabkan manusia berubah jadi zombie, ya!
Mengutip artikel dari Science Alert, meningkatnya suhu di permukaan Bumi menjadi penyebab utama virus-virus yang sudah lama terperangkap di dalam es “muncul” kembali seiring dengan melelehnya es-es tersebut. Belum lama ini, salah satu virus zombie yang diperkirakan berumur 50.000 tahun ditemukan di Siberia dan sedang menjalani tahap penelitian lebih lanjut yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi French National Centre for Scientific Research Jean-Marie Alempic.
Ia mengatakan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan karena virus zombie ini bisa menjadi ancaman kesehatan bagi manusia saat virus-virus tersebut mulai “hidup” sepenuhnya. Dengan hasil yang akan ditemukan nantinya, ilmuwan diharapkan bisa memberikan kesimpulan dan juga tindakan pencegahan agar tidak ada wabah yang muncul karena ditemukannya virus zombie ini.
Bakteri dan virus kuno yang termasuk microbiome ini pun bertebaran di udara dan bisa mengancam kesehatan makhluk hidup, mengingat microbiome puluhan ribu, bahkan jutaan tahun yang lalu kembali “hidup” ini belum pernah diteliti sama sekali.
Artikel Future Threat from the Past memiliki tulisan yang sangat sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi manusia belakangan ini, yaitu krisis global warming atau pemanasan global. Meningkatnya suhu di Bumi membuat lapisan es yang terbentuk di masa lampau ini mencair dan turut melepaskan microbiome purba yang sebelumnya terperangkap di es, seperti bakteri, jamur, virus, dan sebagainya.
Bahkan, virus-virus yang dicurigai bersifat patogen dan ikut meleleh di Siberia pada tahun 2016 ini, yaitu spora anthrax kuno menjadi penyebab kematian seorang anak. Kejadian ini cukup menarik perhatian dunia kesehatan karena gejala yang dialami anak tersebut merupakan rekonstruksi dari virus cacar air dan juga flu Spanyol yang terjadi sekitar satu dekade lalu.
Meski demikian, krisis pemanasan global masih dianggap remeh dan tidak terlalu dipedulikan umat manusia. Padahal, ada bahaya microbiome bersifat patogen yang bisa hidup kembali dan menjadi virus zombie. Mengutip National Geographic Indonesia, para Ilmuwan telah mengisolasi beberapa virus dari sampel air sungai dan permafrost, atau lapisan tanah beku, Siberia yang mencair tersebut dan sedang menelitinya.
Ada tiga virus yang berhasil diidentifikasi, yaitu Megavirus mammoth, Pithovirus mammoth, dan Pandoravirus mammoth, yang memiliki kesamaan dengan virus yang ditemukan pada wol mammoth yang membeku selama 27.000 tahun lamanya. Ada virus yang sengaja dibangunkan untuk menginfeksi amuba yang diteliti dengan pengaturan laboratorium tertutup. Hasilnya, virus zombie yang terbangun tersebut mampu menginfeksi amuba dan membuat replikasi virus baru.
Dalam wawancaranya dengan Live Science yang dikutip oleh National Geographic Indonesia, Jean-Michel Claverie yang merupakan salah satu peneliti yang juga menulis studi tentang virus zombie ini mengatakan bahwa virus yang dihidupkan di laboratorium tersebut tidak berbahaya karena hanya dapat menginfeksi amuba. Namun, kemampuan infeksi yang ditunjukkan oleh tes pada amuba tersebut turut menunjukkan kemungkinan virus zombie atau virus purba masih bisa menginfeksi hewan atau manusia. Claverie juga mengatakan bahwa virus apa pun dapat bertahan hidup di permafrost.
Ya! Karena microbiome sendiri merupakan kumpulan bakteri, jamur, virus, dan mikroorganisme lainnya yang ada di permukaan, di dalam tubuh manusia, dan juga di lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, virus kuno berumur puluhan ribu bahkan jutaan lalu yang kembali hidup atau dihidupkan oleh ilmuwan layaknya zombie ini juga bisa disebut microbiome.
Walaupun ada ancaman dari virus-virus yang baru saja “terbangun” dan masih dalam tahap penelitian, microbiome yang ada pada diri kita akan mampu melawan segala jenis bentuk ancaman patogen apabila terjaga keseimbangannya. Maka dari itu, mengutip salah satu artikel Mind Body Green, berikut ini adalah cara untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan microbiome tubuh kita:
mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan bergizi
mengusahakan tubuh untuk selalu terhidrasi
menjaga skin barrier yang menjadi benteng pertahanan depan untuk melawan microbiome jahat yang bersifat patogen
hindari alergen yang bisa memicu alergi yang bisa merusak skin barrier yang menjadi tempat tinggal microbiome
menggunakan skin care yang ramah microbiome
berolahraga secara rutin dan menghindari pemicu stress
Selain menjaga kesehatan dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, kamu harus menjaga kesehatan kulit kamu juga, ya!
Karena microbiome yang ada di kulit kamu memiliki peranan yang sangat penting untuk mencegah ancaman patogen masuk ke dalam tubuh dengan pertahanan skin barrier. Kunjungi Nusantics Blog supaya kamu lebih paham dan mengerti tentang microbiome yang bisa jadi penolong hidupmu dan tidak salah kaprah lagi tentang virus zombie, ya!
Referensi:
https://www.sciencealert.com/scientists-revived-ancient-zombie-viruses-frozen-for-eons-in-siberia
https://www.semanticscholar.org/author/Jean-Marie-Alempic/14937594
El-Sayed, A., Kamel, M. Future threat from the past. Environ Sci Pollut Res 28, 1287–1291 (2021). https://doi.org/10.1007/s11356-020-11234-9
https://nationalgeographic.grid.id/read/133605159/virus-zombie-telah-dihidupkan-kembali-dari-permafrost-siberia
https://orcid.org/0000-0003-1424-0315
https://www.mindbodygreen.com/articles/skin-microbiome-101
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy