• Home
  • Blog

share

Waspada, Microbiome Tidak Seimbang Bisa Juga Membuat Kulit Kering!

21 Oct 2020

Waspada, Microbiome Tidak Seimbang Bisa Juga Membuat Kulit Kering!

Lelah dengan kulit kering, gatal, iritasi, dan meradang? Memang sih, ada banyak obat oles untuk mengatasinya. Namun, kulit yang sehat sebenarnya dimulai dari microbiome usus kita, lho!

Kulit sebagai organ terbesar di tubuh mencerminkan apa yang terjadi di dalam tubuh kita, termasuk microbiome (bakteri, jamur, dan virus) yang tinggal di dalam usus. Nah, untuk mengatasi berbagai masalah kulit, kamu perlu memahami hubungan antara kulit dan usus terlebih dahulu.

 

Hubungan antara Kulit dan Microbiome Usus


 

Bakteri yang banyak dan beragam menciptakan lapisan di bagian dalam dinding usus. Tujuannya untuk menjaga sifatnya yang semipermeabel (hanya bisa dimasuki zat tertentu) serta memungkinkan penyerapan gizi yang optimal dan selektif. Namun, tekanan lingkungan dan faktor-faktor lain bisa menyebabkan perubahan mikroorganisme kulit dari komensal (baik) menjadi patogenik (kurang baik).

Ketika disbiosis usus (bakteri tidak seimbang akibat diet dan gaya hidup yang kurang baik) terjadi, lapisan usus jadi tidak utuh dan menyebabkan kondisi usus bocor (
leaky gut).

Usus bocor menyebabkan partikel yang tidak diinginkan dan toksin bisa menembus lapisan usus menuju aliran darah. Hal ini memicu sistem imunitas untuk aktif dan melepaskan molekul yang disebut “sitokin”. Akibatnya, muncul inflamasi kronis di tubuh seperti 
psoriasis, rosacea, atau jerawat.

Ketika lapisan penghalang di kulit lemah seperti saat terjadi penyakit atau cedera kulit, pH kulit naik dan kulit kehilangan banyak air. Kulit mengelupas dan 
apoptosis keratinosit juga terjadi.

Jadi, gangguan keseimbangan 
microbiome bisa menimbulkan inflamasi, iritasi, kulit kering, gatal, dermatitis, bahkan memperparah beberapa jenis penyakit kulit.
 

Eksim dan Penyakit Usus


 

Salah satu penyakit kulit yang paling umum terjadi adalah eksim. Disebut juga dermatitis atopik, penyakit kulit inflamasi kronis ini memiliki gejala di antaranya kulit kering, mengelupas, gatal, merah, atau pecah-pecah.

Meningkatnya prevalensi eksim pada anak-anak dan dewasa membuat para ahli menelitinya lebih dalam. Ternyata, akar masalahnya memiliki kaitan dengan sistem imunitas, termasuk microbiome usus yang tidak seimbang, usus bocor, alergi makanan, polutan lingkungan, serta alergen yang terhirup.


Beberapa studi klinis menggunakan probiotik untuk mengatasi kondisi dermatologi yang umum terjadi, yakni dermatitis tangan atau eksim tangan. Gejalanya berupa lesi, berkerak, pruritus (gatal luar biasa), dan nyeri. Hasilnya, 86% peserta studi menunjukkan tanda membaik.
 

Psoriasis dan Imunitas


Menurut artikel di jurnal Seminars in Cutaneous Medicine and Surgery, umumnya area kulit yang kering memiliki keragaman bakteri yang lebih tinggi tapi jumlahnya lebih rendah dibanding area kulit yang berminyak dan lembap.

Nah, 
psoriasis vulgaris cenderung menyerang area kulit yang kering, seperti di siku, lutut, dan batang tubuh. Diduga mirip penyakit Crohn, psoriasis terjadi akibat kegagalan toleransi imun terhadap microbiome.
 

Mengatasi Masalah Kulit Kering dari Dalam


Kamu mengalami eksim atau masalah kulit lainnya? Mulailah mengonsumsi makanan antiinflamasi yang bersifat menyembuhkan untuk mengurangi gejala usus bocor. Selain itu, pastikan microbiome ususmu diberi prebiotik dan probiotik. Caranya:

  1. Membatasi makanan olahan, gula, organisme yang dimodifikasi genetik (GMO), dan makanan yang bisa menyebabkan sensitivitas (gluten, lektin, produk susu, FODMAP, dan sebagainya) untuk memastikan lapisan usus tidak semakin rusak
  2. Tambahkan nutrien seperti vitamin D, omega 3, zink, dan L-glutamine untuk mengembalikan dan memperbaiki lapisan usus
  3. Banyak minum, istirahat yang cukup, dan berolahraga untuk mengurangi inflamasi sistemik yang menjadi akar masalah kulit
  4. Seimbangkan microbiome usus dengan bakteri baik yang terdapat di makanan fermentasi (tempe, kimchi, acar, dan sebagainya), serat pangan prebiotik larut dan tidak larut jenis tertentu (oatmeal, apel, bombay, bawang putih), serta suplemen probiotik multi strain

Intinya, microbiome usus berkembang jika dikolonisasi oleh beragam bakteri yang saling melengkapi, bukan saling menjatuhkan.

Kalau kamu bisa mengontrol kesehatan ususmu, mengembalikan keutuhan lapisan usus, serta memperbaiki microbiome usus menggunakan pendekatan diet dan gaya hidup, kamu akan merasakan respons imun yang menurun, inflamasi yang berkurang, serta kulit dan tubuh yang lebih sehat.

Nah, untuk menjaga microbiome tetap seimbang supaya kulit tidak kering, kamu pun butuh skincare yang ramah microbiome. Kamu bisa mencoba Biome Beauty, nih. Selain ramah microbiomeskincare ini ramah lingkungan, dibuat dari bahan alami, vegan friendly, dan no animal testing. Tertarik mencobanya? Klik link-nya di sini, ya!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang