Blog
Selain di Usus, Bakteri Hidup di 11 Bagian Tubuh Ini!
January 26, 2021 by Lintang Zahrima Kalsum
Share
Tahukah kamu bahwa di dalam tubuhmu hidup berbagai mikroorganisme atau dikenal sebagai microbiome, yang jumlahnya mencapai 100 triliun? Mereka hidup dan tersebar di berbagai organ dalam tubuhmu.
Jika kamu selama ini mengetahui mikroorganisme seperti bakteri dan jamur hanya hidup di usus, ternyata salah! Sebab, mikroorganisme tersebut hidup di berbagai organ tubuh yang lain juga.
Microbiome memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari melindungi tubuh dari patogen, membantu proses pencernaan, hingga menjaga kulit tetap sehat.
Benar bahwa bakteri paling banyak hidup di organ usus, tetapi sebenarnya microbiome juga tersebar ke seluruh organ tubuh, yang punya jumlah dan peran masing-masing.
Kamu pasti pernah dengar, kan, bahwa microbiome paling banyak jumlahnya di usus? Sesuai dengan pernyataan dalam jurnal Multidisciplinary Digital Publishing Institute, jumlah microbiome di usus sepuluh kali lipat lebih banyak daripada sel manusia yaitu sekitar 1.014 mikroba.
Bakteri yang terdapat di usus ini berfungsi membantu proses pencernaan, mensintesis vitamin K, membantu pencernaan selulosa, memasok nutrisi penting, dan meningkatkan angiogenesis dan fungsi saraf enterik.
Sesuai dengan manfaatnya yang besar, risiko bakteri di usus juga tinggi jika kamu tidak bisa menjaga keseimbangan microbiome-nya. Kamu bisa terserang penyakit seperti radang usus, karsinoma (kanker kulit), obesitas, dan lain sebagainya akibat stres akut, penggunaan antibiotik berlebih, pola makan dan tidur yang buruk, dan lain-lain.
Jika kamu pernah mengalami bau mulut atau sariawan, itulah salah satu bukti nyata bahwa di dalam mulutmu terdapat bakteri. Tidak heran memang jika mulut menjadi salah satu tempat paling banyak berkumpulnya bakteri.
Bakteri di mulut paling banyak berasal dari makanan yang dikonsumsi dan diperkirakan tak kurang dari 1000 jenis bakteri hidup di rongga mulut.
Namun, melansir dari jurnal Elsevier Pharmacological Research, bakteri di mulut berpotensi menciptakan penyakit seperti kerusakan gigi dan gusi.
Bakteri di kulit - terutama epidermis yaitu kulit terluar manusia - juga terbukti adanya karena bakteri-bakteri tersebut yang menjaga kulit dari serangan pertama patogen.
Setiap 1 cm persegi kulit manusia terdapat 1500 bakteri yang hidup. Tak heran, ya karena kulit sebagai organ terluar sehingga pasti banyak bakteri yang menempel dari udara luar.
Disebutkan oleh American Society for Microbiology, salah satu bakteri dominan yang hidup di kulit adalah Micrococcus luteus.
Bakteri di mata disebut microbiome mata. Layaknya microbiome di tubuh, jika microbiome di mata tidak seimbang maka akan berisiko terkena penyakit mata seperti mata kering, jaringan parut kornea, dan lain-lain. Mata memiliki microbiome inti yang selalu ada, yaitu Staphylococci, Diphtheroids, Propionibacterium, dan Streptococci.
Alat kelamin adalah “sarang” bakteri karena kondisinya yang selalu lembap dan tempat kotoran dibuang. Apalagi bagi kaum wanita yang sedang menstruasi.
Risiko penyakit kelamin seperti gonore yang disebabkan oleh bakteri Neisseria, sifilis oleh bakteri Treponema pallidum, klamidia oleh bakteri Chlamydia, HIV oleh virus simian immunodeficiency, dan lain sebagainya sangat tinggi bagi siapa saja, terutama bagi kamu yang tidak peduli terhadap kebersihan kelamin dan tidak menjaga diri dari seks bebas.
Hidung sebagai alat pernapasan manusia sangat rentan terhadap bakteri. Salah satu tipe bakteri yang hidup di hidung adalah Staphylococcus dan jenisnya adalah MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) yang terkenal kebal terhadap antibiotik.
Staphylococcus aureus hidup dan berkolonisasi di hidung sekitar 20 persen dari populasi yang menghuni sel-sel kulit. Wah, cukup banyak ya jumlahnya!
Sebenarnya bakteri jenis ini aman jika jumlahnya terkendali dan mulai membahayakan jika jumlahnya tidak seimbang. Tetapi, ada jenis bakteri lain yang hidup di hidung dan berfungsi sebagai penghalang bakteri Staphylococcus aureus, yaitu Corynebacterium pseudodiphtheriticum.
Tak hanya itu, melansir American Society for Microbiology, ada jenis bakteri lain yaitu Lawson Nella cleveland ensis dan Neisseriaceae yang ditemukan di hidung orang dewasa.
Telinga merupakan indera pendengaran dan juga pusat keseimbangan tubuh. Rupanya saluran telinga juga tak luput dari tempat microbiome. Menurut Department of Dermatology, University of Pennsylvania, bakteri yang dominan hidup di telinga manusia adalah Micrococcus dan Corynebacterium.
Mengutip dari Khartoum Space, sampai saat ini risiko penyakit terbesar yang menyerang organ telinga adalah otitis media, di mana radang terjadi di bagian telinga luar dan tengah. Penyakit ini berbahaya karena dapat meradang dan menyerang hingga ke struktur kepala.
Ayo, apakah kamu rajin membersihkan pusar? Pusar merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering lupa dibersihkan. Bentuknya yang menjorok ke dalam dan kondisi yang lembap membuat bakteri senang berada di dalamnya. Diperkirakan ada sekitar 1400 jenis bakteri yang hidup di pusar manusia.
Menjaga kebersihan pusar sesungguhnya mudah, terlebih jika kamu memiliki pusar tipe menonjol keluar. Kamu bisa membersihkannya setidaknya 1 kali dalam seminggu menggunakan cotton bud dan air.
Paru-paru yang menjadi organ utama pernapasan ternyata tak luput jadi tempat tinggal bakteri. Jika tidak dikendalikan, bakteri yang hidup di paru-paru dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, atau Haemophilus influenzae tipe b (Hib).
Jika kamu adalah pengguna rutin deodoran, maka kamu perlu waspada. Sebab, deodoran dapat mengurangi kepadatan microbiome di dalamnya.
Sesuai dengan penelitian PeerJ, bagi mereka yang tidak menggunakan deodoran, kepadatan microbiome-nya lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang menggunakan deodoran.
Efek jangka panjang yang didapatkan dari pengguna rutin deodoran adalah jika satu waktu berhenti dalam 2 hari atau lebih, maka bakteri Staphylococcaceae akan bersarang di ketiakmu. Sedangkan mereka yang tidak rutin menggunakan deodoran, akan lebih banyak didominasi oleh bakteri Corynebacterium.
Tangan dan kaki adalah organ yang paling berdekatan dengan benda kotor. Berdasarkan penelitian American Society for Microbiology, bakteri dominan yang tinggal di kaki adalah Staphylococcushaemolyticus, sedangkan yang dominan di lengan adalah Staphylococci, coryneformis, micrococci, dan Bacillus.
Nah, sudah tahu kan kalau ternyata tubuhmu didominasi oleh microbiome? Agar bakteri-bakteri ini bisa tetap seimbang, terapkan gaya hidup sehat dan bersih, ya. Konsumsi makanan sehat dan berserat, rajin olahraga, minum cukup air putih, dan pola tidur yang baik.
Yuk, kunjungi Nusantics Blog untuk baca artikel tentang microbiome dan kesehatan lainnya!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy