share

Perbedaan Eczema dan Dermatitis

3 May 2022

Perbedaan Eczema dan Dermatitis

Secara umum, istilah eczema dan dermatitis sering digunakan secara bergantian. Namun, sebenarnya keduanya berbeda, lho. 

Pada dasarnya, dermatitis ditujukan untuk kondisi peradangan yang terjadi di kulit, sedangkan eczema adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sekelompok kondisi kulit yang kering, gatal, dan meradang. Berikut ini akan dibahas apa saja perbedaan di antara keduanya.

 

Mengenal Dermatitis dan Eczema

Perbedaan Eczema dan Dermatitis


Melansir Healthline, istilah eczema (eksim) lebih sering digunakan untuk merujuk kondisi dermatitis yang spesifik, yaitu atopic dermatitis, tetapi tidak semua dermatitis dapat disebut sebagai eczema. 

Dermatitis memiliki beberapa istilah spesifik untuk beberapa jenis kondisi kulit lainnya dan gejalanya tidak selalu sama dengan eczema.

Dermatitis berasal dari kata "
derm", yang berarti kulit, dan "itis", yang berarti peradangan. Istilah ini secara harafiah berarti peradangan kulit. 

Gejala umumnya berupa kulit kering, gatal, dan kemerahan. Tingkat keparahannya bervariasi, antara ringan hingga berat, tergantung penyebabnya.


Baca Juga: Hubungan Eksim dan Microbiome Kulit

Siapa saja dapat mengalami dermatitis? Bisa saja bayi bahkan orang lanjut usia. Sebagian orang memiliki faktor risiko yang lebih tinggi, misalnya memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami dermatitis, asma, atau alergi debu, memiliki kontak dengan bahan kimia sehari-hari (misalnya karena pekerjaan), banyak berkeringat, serta tinggal di iklim yang panas. 

Mengutip
 Cleveland Clinic, terdapat beberapa jenis dermatitis, di antaranya:

  • Atopic dermatitis (eczema)
  • Contact dermatitis
  • Dermatitis popok (rash/ruam)
  • Neurodermatitis
  • Seborrheic dermatitis (ketombe)
  • Dan lain-lain
 

Dermatitis dapat terjadi pada kulit di berbagai bagian tubuh tergantung jenisnya. 

Misalnya seborrheic dermatitis akan terjadi pada area kulit kepala, wajah, dan sekitar telinga. Periorificial dermatitis terjadi di sekitar mata, mulut, hidung, dan terkadang di area genital.

Eczema atau 
atopic dermatitis, juga dapat muncul di mana saja, namun area tertentu yang paling sering muncul adalah di tangan, siku bagian dalam, leher, lutut, pergelangan kaki, kaki, dan area dekat mata.

Beberapa jenis dermatitis sangat umum dialami masyarakat, sedangkan jenis lainnya mungkin lebih jarang. 

Cleveland Clinic menambahkan, eczema merupakan salah satu jenis dermatitis yang dialami oleh 2-3% orang dewasa dan 25% pada anak-anak. Sedangkan 
contact dermatitis akan terjadi pada suatu saat dalam kehidupan pada 15-20% manusia. 
 

Penyebab dan Gejala Dermatitis

Perbedaan Eczema dan Dermatitis

 

Dermatitis disebabkan oleh kombinasi dari aktivasi sistem kekebalan tubuh, genetik, dan pemicu dari lingkungan.

  • Sistem kekebalan terkadang dapat bereaksi berlebihan. Jika kamu mengalami eczema, sistem imun kamu sedang bereaksi terhadap zat iritan atau alergen yang kecil, sehingga menyebabkan peradangan.
  • Genetik juga berpengaruh terhadap terjadinya dermatitis. Jika salah satu anggota keluarga kamu pernah mengalami, kemungkinan kamu juga dapat mengalami dermatitis.
  • Lingkungan berperan besar dalam komposisi microbiome kulit kamu. Lingkungan dapat membuat sistem kekebalan tubuh mengubah barrier pelindung kulit yang memicu hilangnya kelembapan, inilah yang diduga dapat menimbulkan dermatitis. Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu hal ini adalah asap rokok dan polusi.
  • Paparan bahan kimia dan zat iritan lainnya, juga dapat memicu dermatitis. Kamu bisa saja memang mengalami alergi terhadap zat tersebut atau bereaksi sensitif sehingga menimbulkan reaksi radang.
 

Microbiome kulit pasien eczema ternyata memiliki komposisi bakteri S. aureus yang lebih mendominasi dibandingkan dengan microbiome kulit yang normal. 

Setelah menjalani pengobatan dan gejala-gejala eczema membaik, terpantau jumlah S. aureus berkurang dan kembali menyerupai komposisi microbiome kulit yang sehat.

Baca Juga: Serba-Serbi Bahan Alami Kaya Microbiome untuk Beragam Jenis Kulit

Adapun kondisi lain yang dapat muncul seiring dermatitis, antara lain kurang tidur, depresi, kecemasan, asma, dan alergi. Kondisi-kondisi ini juga diduga memiliki kaitan dengan ketidakseimbangan microbiome di tubuh.

Tergantung pada jenisnya, gejala yang dialami penderita dermatitis dapat berbeda. Seseorang dapat menderita satu jenis atau lebih dermatitis. Secara umum, adapun gejala yang dapat muncul adalah sebagai berikut:

  • Gatal
  • Ruam merah dan bentol
  • Ruam yang terlihat dan terasa seperti terbakar
  • Kulit kering
  • Melepuh
  • Kulit menebal, mengeras, dan bengkak
  • Kulit berkerak, bersisik, atau mengerut
  • Perih atau nyeri ketika disentuh
  • Ketika digaruk, ruam dapat mengeluarkan darah atau cairan
 

Dermatitis bukanlah penyakit menular dan sebetulnya tidak menyebabkan bahaya serius pada kesehatan tubuh. Menderita dermatitis juga tidak berarti kamu kurang menjaga kebersihan atau terinfeksi sesuatu.

Karena ada kaitannya dengan ketidakseimbangan microbiome, apakah probiotik dapat membantu meringankan hingga menyembuhkan eczema?

Baca Juga: Mengenal Probiotik dan Cara Kerjanya dalam Tubuh Manusia

Microbiome di tubuh kita diketahui memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Menurut Medical News Today, eczema dan beberapa dermatitis lainnya timbul akibat reaksi sistem imun yang berlebihan, sehingga masuk akal jika probiotik dapat membantu meringankan gejala-gejala eczema. 

Jika kamu termasuk penderita dermatitis, kamu mungkin bisa mencoba menambahkan jumlah konsumsi 
probiotik dan prebiotik kamu sehari-hari. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan produk-produk yang lebih ramah terhadap microbiome kulit.

Bingung harus mulai dari mana? Cobain 
Biome Beauty dan konsultasi dengan ahli microbiome di Nusantics!

Referensi:

  • Burgess, Lana. “Do Probiotics for Eczema Work?” Medical News Today, 22 Dec. 2020, www.medicalnewstoday.com/articles/318946.

  • “Dermatitis: Types, Treatments, Causes and Symptoms.” Cleveland Clinic, my.clevelandclinic.org/health/articles/4089-dermatitis. Accessed 29 May 2022.

  • Khadka, Veda D., et al. “The Skin Microbiome of Patients With Atopic Dermatitis Normalizes Gradually During Treatment.” Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, vol. 11, 2021. Crossref, https://doi.org/10.3389/fcimb.2021.720674.

  • Sawyers, Tessa. “Difference Between Eczema and Dermatitis.” Healthline, 14 Dec. 2021, www.healthline.com/health/difference-between-eczema-and-dermatitis.

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang