• Home
  • Blog

share

Microbiome dan Microbiota, Serupa Tapi Tak Sama

30 Oct 2020

Microbiome dan Microbiota, Serupa Tapi Tak Sama

Selama ini mungkin kamu berpikir bahwa microbiome dan microbiota adalah sama. Ternyata, ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Apa itu?

Bagi orang awam, istilah mikroba, bakteri, atau virus identik dengan mikroorganisme penyebab penyakit. Padahal, tidak semua demikian. Faktanya, tubuh manusia bergantung pada mikroorganisme tersebut untuk menjalankan fungsi yang tidak bisa kita lakukan, lho.

Beberapa bakteri menguntungkan karena memiliki fungsi yang sangat diperlukan untuk kesehatan, misalnya memproduksi vitamin atau butirat. Jika bakteri tersebut memiliki beberapa fungsi penting, sebutannya adalah probiotik. Contohnya adalah 
Bifidobacterium and Lactobacillus.

Bakteri di usus, misalnya, membantu memecah serat tanaman yang kamu konsumsi karena tubuhmu tidak menghasilkan enzim yang cukup untuk tugas berat tersebut. Dengan demikian, bakteri tersebut mengubah karbohidrat menjadi metabolit yang menguntungkan seperti butirat dan vitamin.

Selain itu, juga ada sedikit mikroba oportunistik yang bisa membuat kamu sakit jika tidak dikontrol oleh mikrobiota lain. Terakhir, ada mikroba komensal yang tidak berbahaya dan hidup harmonis di ekosistem.

Mikrobiota seimbang dengan bakteri menguntungkan dan probiotik bisa menjalankan fungsi lain, seperti mempertahankan pH yang tepat untuk menghalangi patogen dan menjaga lapisan usus tetap sehat. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa mikroba usus juga berpengaruh dalam menjaga berat badan tetap ideal.

 

Perbedaan Microbiome dan Microbiota

perbedaan microbiome dan microbiota


Triliunan bakteri di usus memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan dan metabolisme kita serta perlindungan dari penyakit. Keragaman microbiota berbeda pada setiap orang.

Sebelumnya diperkirakan tubuh manusia memiliki sel bakteri 10 kali lipat lebih banyak dibanding sel manusia. Namun, sekarang diyakini bahwa jumlahnya sama.

Bicara tentang 
microbiome dan microbiota, ahli gizi dan clinical neuroscientist Miguel Toribio-Mateas menjelaskan sebagai berikut. “Meski kedua istilah tersebut sering digunakan bergantian, mikrobiota sebenarnya adalah bakteri itu sendiri, sedangkan microbiome adalah bakteri dan gennya.”

Masih bingung dengan perbedaannya? Yuk, simak penjelasan lebih lanjut berikut ini!

 

Definisi Microbiota


Microbiota adalah kumpulan mikroorganisme berdasarkan jenisnya yang hidup di lingkungan tertentu. Istilah ini merujuk pada taksonomi atau penamaan dari mikroorganisme yang ada. 

Mikrobiota usus, misalnya, berarti populasi-populasi mikroba berbeda yang terdapat di usus besar, termasuk bakteri, 
archaea (mikroorganisme bersel tunggal dengan struktur mirip bakteri), jamur, protozoa, serta virus.

Taksonomi adalah ilmu penamaan, penggambaran, dan pengelompokan organisme biologis berdasarkan karakteristik serupa. Probiotik 
L. rhamnosus, misalnya, adalah salah satu spesies Lactobacillus, yakni genus yang masuk dalam filum Firmicutes. Filum tersebut merupakan anggota kingdom bakteri (bukan kingdom tanaman ataupun hewan).

Jenis bakteri yang berbeda hidup di bagian tubuh berlainan, makan makanan yang berbeda, dan memiliki fungsi yang tak sama pula. Ada 
microbiota di mulut, di usus, di kulit (ketiak, hidung, kaki, dan sebagainya), dan di bagian-bagian tubuh lain.
 

Definisi Microbiome


Microbiome merujuk pada seluruh habitat, termasuk mikroorganisme (bakteri, virus, dan sebagainya), genomnya (gen), dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Menurut jurnal penelitian Microbiome, definisi ini berdasarkan “biome”, yakni faktor biotik dan abiotik dari lingkungan tersebut. 

Berdasarkan artikel yang dimuat di 
BMJ, genom manusia terdiri dari 23.000 gen, sedangkan microbiome mengolah lebih dari 3 juta gen dan menghasilkan ribuan metabolit. Metabolit tersebut menggantikan banyak fungsi di dalam tubuh manusia dan pada akhirnya memengaruhi kebugaran, kesehatan, serta fenotip (karakteristik yang terlihat) seseorang.

Dengan kata lain, 
microbiome berarti merujuk pada mikroba dan materi genetiknya serta bagaimana kontribusinya (atau tidak berkontribusi) terhadap kesehatan tubuh manusia. Patogen juga terdapat dalam microbiome, lho, bukan hanya bakteri yang menguntungkan maupun komensal saja.

Jadi, 
microbiome merujuk pada mikroorganisme dan gennya, sementara microbiota merujuk pada mikroba saja. Lalu, bagaimana kalau berbicara tentang gennya saja yang terdapat di sebuah lingkungan? Kumpulan genom dan gen dari mikrobiota itu disebut metagenome.

Oh, iya, seperti ditekankan oleh website 
atlasbiomed.commicrobiome dan microbiota tidak hanya terdapat di manusia, tapi juga di hewan, tanaman, bangunan, bawah tanah, bahkan di lautan.

Meski 
microbiome dan microbiota tidak sama, selama kamu tidak berbicara dalam konteks ilmiah yang sangat spesifik, sebenarnya tidak apa-apa jika kamu menggunakan keduanya secara bergantian. Baik microbiome ataupun microbiota usus, kita sama-sama sedang merujuk pada triliunan sel mikroba di usus.

Semoga penjelasan di atas bisa membuat kamu lebih memahami perbedaan 
microbiome dan microbiota, ya! Apabila kamu masih mau mencari informasi menarik seputar microbiome dan kesehatan kulit, langsung saja kunjungi Nusantics Blog.

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang