• Home
  • Blog

share

Mengenal Gotu Kola dan Manfaatnya untuk Microbiome Kulit

30 Jan 2022

Mengenal Gotu Kola dan Manfaatnya untuk Microbiome Kulit

Apakah kamu pernah mendengar atau membaca kandungan gotu kola? Biasanya, kandungan ini banyak ditemukan di skincare berbahan alami. Gotu kola atau dalam bahasa Latin disebut Centella asiatica adalah sejenis tanaman liar yang biasa tumbuh di area ladang, tepi sawah, bahkan tepi jalan. 

Meski liar, tetapi manfaatnya tidak sembarangan, 
lho! Kamu pasti akan terkejut kalau tahu manfaat dari gotu kola ini, terutama untuk kesehatan microbiome kulitmu. Eh, memangnya apa itu microbiome kulit? 
 

Mengenal Apa Itu Microbiome Kulit

apa itu microbiome kulit


Microbiome adalah sekumpulan mikroorganisme yang hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop, terdiri dari bakteri, virus, jamur, archae, dan lainnya. 

Nah, keberadaan 
microbiome ini rupanya memberikan manfaat baik bagi tubuh, karena microbiome tersebar ke berbagai organ manusia seperti usus, mulut, termasuk kulit kamu. 

Microbiome di kulit sangat sibuk karena tugasnya sangat banyak! Salah satunya ialah melawan bakteri patogen (bakteri jahat). Kulit merupakan organ terluar manusia, sehingga segala serangan bakteri pasti harus melewati kulit dulu. 

Jika jumlah dan komposisi 
microbiome kulitmu seimbang, bisa dipastikan segala permasalahan kulit wajah seperti jerawat, kulit kering, atau berminyak bisa terhindari.

Lalu, bagaimana cara merawat 
microbiome kulit agar tetap sehat? Kamu cukup melakukan pola hidup sehat, rajin konsumsi buah dan sayur, minum air putih, olahraga, gunakan produk berbahan alami, dan kelola stres dengan baik. Niscaya, microbiome kulit dan seluruh tubuh bisa seimbang!

Baca Juga: Haruskah Kita Soap-Free untuk Punya Kulit Sempurna?
 

Kandungan Ajaib Gotu Kola

kandungan gotu kola


Salah satu kandungan dalam produk skincare berbahan alami yang banyak ditemui ialah gotu kola. Penelitian dari Journal of Plant Sciences menjabarkan bahwa tanaman gotu kola adalah tanaman hijau yang dikenal dengan banyak nama di negara India, Malaysia, Indonesia, Sri Lanka, Tiongkok, Afrika Selatan, bahkan sampai Madagaskar sebagai pegagan atau juga lumut penny Asia.

Terkadang, gotu kola disebut juga dengan lumut penny India (di India terkenal dengan sebutan “makanan otak”), navelwort air India, violet liar, dan ramuan harimau. 

Tanaman yang memiliki banyak sebutan ini rupanya sudah menjadi salah satu obat-obatan herbal di berbagai negara, termasuk Turki dan Tiongkok. 

Lewat penelitian yang sama di 
Journal of Plant Sciences, gotu kola sudah diuji dapat merawat kulit yang bermasalah, menyembuhkan luka, merevitalisasi saraf dan sel otak. 

Fakta revitalisasi sel otak ini juga didukung penelitian 
Nonvitamin and Nonmineral Nutritional Supplements yang menguji gotu kola sebagai tonik otak, karena ditemukan aktivitas neuroprotektifnya yang luas dan bermanfaat. Pengujian di atas dilakukan pada model hewan dan berbagai fitokimia seperti asam asiatik, asiatikosida, senyawa polifenol, dan lain-lain terbukti efektif untuk respons ini. 

Penelitian dari 
African Journals Online juga sudah menguji khasiat gotu kola sebagai antialergi dan antipruritus (sensasi yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk di kulit).

Tak hanya sampai situ, penelitian lain dari Advances in Food and Nutrition Research menyebut bahwa gotu kola bisa digunakan sebagai bahan alami untuk antidiabetes, antimikroba antiinflamasi, antiproliferatif, antikanker, antioksidan, dan antiulkus. Ini karena karena tingginya kandungan triterpenoid dan karotenoid dalam gotu kola. 

Triterpenoid dan karotenoid adalah pigmen warna jingga yang dapat menghambat N-myc (gen yang berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan sel kanker). 

Selain itu, penelitian di atas juga mengungkap bahwa gotu kola mengandung vitamin B dan C, protein, mineral penting, dan beberapa fitonutrien lain seperti flavonoid, minyak atsiri, tanin, dan polifenol.


Baca Juga: Serba-Serbi Bahan Alami Kaya Microbiome untuk Beragam Jenis Kulit
 

Gotu Kola sebagai Bahan Pengobatan 

gotu kola sebagai obat


Penelitian Advances in Food and Nutrition Research melaporkan, hingga kini di seluruh dunia, gotu kola telah banyak diproduksi sebagai bahan alami dalam produk komersial yang berkhasiat untuk memori, antioksidan, nutrisi kulit, pelindung saraf, serta suplemen makanan. 

Seperti jenis krim perawatan kaki bernama 
Centellin yang mengandung gotu kola, telah diuji di penelitian World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences bahwa krim kaki ini memiliki efek menguntungkan pada proliferasi sel, sintesis kolagen, dan secara signifikan meningkatkan penyembuhan luka pada model luka gores fibroblast, mengurangi jumlah retakan, mengurangi penskalaan, dan rasa sakit karena merangsang proliferasi sel dan sintesis kolagen. Produk krim juga ternyata berfungsi menjadi pelembap kulit sekaligus. 

Produk lain berupa krim untuk pengobatan split-thickness skin graft (STSG) pada 30 pasien yang menjalani operasi STSG di penelitian Natural Products and/or Isolated Compounds on Wound Healing mendapatkan hasil 23 dari 30 pasien mengalami perkembangan bekas luka operasi setelah diberikan krim gotu kola dengan menunjukan hasil pigmentasi yang baik. Sehingga, krim gotu kola terbukti memberikan perbaikan bekas luka hipertrofik. 
 

Manfaat Gotu Kola untuk Microbiome Kulit

gotu kola untuk microbiome kulit


Wah, ternyata kandungan dan manfaat gotu kola untuk kesehatan banyak sekali, ya! Lantas, bagaimana dengan manfaat gotu kola untuk microbiome kulit?

Rupanya, 
microbiome kulit menyukai gotu kola karena memberi efek baik kepada kulit. Caranya, gotu kola memberi efek antiinflamasi sebagai perlindungan tubuh melawan patogen dan mikroorganisme jahat. Selain itu, gotu kola membantu microbiome kulit melakukan tugas penyembuhan luka dengan cepat. Amazing banget, ya!

Meski demikian, penelitian dari 
Advances in Food and Nutrition Research tidak mengatakan gotu kola tidak semata-mata bisa dikonsumsi atau digunakan tanpa takaran. 

Komposisi senyawanya tetap dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya faktor biotik dan abiotik dan memiliki efek efek toksikologi pada hewan, dilansir dari penelitian 
The inductive effects of Centella asiatica on rat spermatogenic cell apoptosis in vivo.

Baca Juga: Benarkah Meditasi Bermanfaat Baik untuk Kulit?

Lalu, gotu kola ini cocoknya dengan jenis kulit apa, ya? Supaya kamu enggak salah memilih, sebaiknya cari tahu dulu seperti apa komposisi microbiome kulitmu dan jenis kulitmu. Lewat Biome Scan, kamu bisa tahu itu semua!

Kulitmu akan dianalisa untuk dicari tahu jenis 
microbiome apa yang mendominasi, lalu akan dicari tahu juga seperti apa tingkat sebum, pH, kelembapan, dan glosiness kulit wajahmu. 

Jika ternyata jenis kulit kamu cocok dengan gotu kola, Nusantics pun punya produk 
skincare berbasis gotu kola, lho. Cek di sini, ya.

Dengan begini, kamu jadi bisa tahu produk berbahan alami apa saja yang cocok digunakan untuk kulit wajah kamu. Sehingga, permasalahan di kulit wajah tidak semakin kompleks. Segera daftar 
di sini, ya!

Referensi:

Writer: Lintang Zahrima Kalsum

Editor: Serenata Kedang