• Home
  • Blog

share

Mengapa Tambak Udang Vaname Begitu Diminati?

2 Oct 2022

Mengapa Tambak Udang Vaname Begitu Diminati?

Litopenaeus vannamei, atau yang lebih dikenal dengan nama udang vaname adalah salah satu jenis udang yang populer untuk dibudidayakan di Indonesia. Menurut rangkuman dari Kementerian, Kelautan, dan Perikanan (KKP), hampir semua petambak di Indonesia membudidayakan udang yang kaya akan manfaat ini. 

Ukuran udang vaname yang berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika terbilang lebih kecil dari udang jenis lainnya, tetapi hal itu tidak mengurangi kelezatan udang vaname yang peminatnya tinggi dengan permintaan yang relatif stabil. Oleh karena itu, udang vaname sangat cocok untuk dibudidayakan sebagai komoditi sajian bahari Indonesia.

Menurut prediksi KataData, produksi udang pada tahun 2024 mendatang bisa mencapai dua juta ton dengan menargetkan hasil 20-30 ton per hektar per tahun dengan luasan tambak 45 ribu hektare yang tersedia. 

Selain itu, udang juga merupakan primadona ekspor ke luar negeri yang mencapai 1,26 miliar kilogram dengan nilai 5,2 miliar pada tahun 2020. Wah, ternyata budi daya udang memang sangat menjanjikan, ya! Apalagi tambak udang vaname.

Keunggulan Udang Vaname dibandingkan dengan Udang Jenis Lainnya


Mengutip 
Harapan Rakyat dan data dari KKP, udang vaname memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan udang pada umumnya yakni:

  • memiliki pertumbuhan yang relatif cepat

  • masa pemeliharaan hingga panen yang termasuk cepat yaitu 100-110 hari saja

  • sintasan dalam pemeliharaan tinggi

  • nilai konversi pakannya yang rendah

  • mampu beradaptasi di lingkungan dengan suhu yang rendah

  • tingkat keberlangsungan hidup udang vaname tinggi

Peluang Usaha dan Investasi Udang Vaname yang ditulis oleh KKP tersebut juga menyebutkan bahwa selain unggul dalam segi budi daya, udang vaname juga memiliki permintaan yang relatif tinggi sehingga memiliki harga yang bersaing di pasar lokal dan ekspor. 

Komoditas udang vaname adalah salah satu komoditas andalan pada sektor budi daya di Indonesia. Jika dimaksimalkan, komoditas udang vaname ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi negeri semakin tinggi lagi ke depannya. 

Hal tersebut tidak mengherankan karena kandungan nutrisi yang dimiliki udang vaname bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, yaitu:

  • protein yang dimilikinya jauh lebih tinggi daripada lipid dan karbohidrat, yaitu 35%

  • protein yang dimiliki udang mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh dan hanya bisa didapatkan dari makanan yang kita konsumsi

  • kandungan karbohidrat dan lipid yang lebih rendah membuat kalori udang vaname lebih rendah dan sangat cocok untuk diet sehat

  • udang ini mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), fosfor (P), dan zat besi (Ze)

  • kalsium yang dimiliki udang bisa menjaga kesehatan tulang dan gigi

  • dagingnya empuk dan gurih

  • lemak jenuh yang dimiliki udang lebih rendah daripada telur ayam, daging ayam, atau daging sapi

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa tren konsumsi udang dalam negeri naik 31% daripada tahun 2017, yaitu dari 353.544 ribu ton menjadi 463.777 ribu ton. 

Tantangan dalam Budi Daya Tambak Udang Vaname

Laba yang menjanjikan tentu menjadi daya tarik bagi para pembudidaya tambak udang vaname untuk menggeluti usaha ini. Namun, mengutip The Fish Site, ada ancaman yang menaungi budi daya udang vaname, yaitu penyakit bernama Early Mortality Syndrome (EMS) yang disebut juga dengan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) atau penyakit nekrosis hepatopankreas akut. 

Penyakit yang menimbulkan kematian pada udang yang dibudidayakan ini ditemukan pada tahun 2009 dan menimbulkan banyak kerugian seperti penurunan produksi dan ekspor dalam jumlah yang cukup besar.

AHPND merupakan penyakit yang disebabkan oleh strain bakteri Vibrio parahaemolyticus yang tersebar bebas di air budi daya dan menginfeksi udang. Maka dari itu, sangat penting bagi pengelola budi daya udang vaname untuk melakukan deteksi penyakit udang sejak dini demi menghindari ancaman AHPND ini.

Cek Kolam Tambak Udang Vaname Kamu dengan CeKolam untuk Deteksi Penyakit Udang sejak Dini



Penyebab dari penyakit udang yang menyebabkan kerugian bagi tambak udang vaname ini tidak bisa dilihat dengan mata normal, 
lho. Karena bakteri yang menyebabkan wabah ini bisa dideteksi dengan bantuan layanan CeKolam, sebuah kolaborasi dari Nusantics dan dr. Naim, yang sering dipanggil dengan julukan “Dokter Udang” karena beliau melakukan penelitian seputar penyakit udang yang merupakan anak didik Prof. Donald Lighter, seorang perintis studi penyakit udang di dunia. 

Menurut salah satu tulisan KKP yang berjudul Mewaspadai Serangan Bakteri pada Udang, AHPND yang menyerang udang vaname akan membuat udang tersebut menyusut dan berhenti berkembang, hepatopankreas pucat dan mengkerut, usus dan lambung kosong karena tidak ada pakan yang bisa mencapai lambung, warna badan pucat dan kekuningan, serta kematian udang secara mendadak. 

Ternyata tidak hanya karena bakteri, tetapi ada faktor-faktor pendukung lainnya yang membuat penyebaran AHPND semakin cepat, antara lain:

  • padat tebar tinggi, salinitas tinggi (>20 ppt)

  • kualitas air yang buruk akibat tidak adanya tandon

  • musim kering/kemarau

  • persiapan peta tambak yang kurang sempurna

  • manajemen pakan yang buruk

  • post larva stress

Penanganan dan deteksi penyakit udang sejak dini tidak hanya akan menyelamatkan hasil panen tambak udang vaname, tetapi juga turut meningkatkan produksi salah satu sumber protein nasional dengan menghasilkan udang yang bergizi tinggi dan sehat. Bersama CeKolam, petambak bisa terhindar dari kerugian yang sangat besar, bahkan sampai  triliunan dalam skala global. 

Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Pastikan tambak udang vaname kamu sukses dan bebas AHPND dengan deteksi penyakit udang bersama CeKolam!


Referensi:

  • https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/A_PDS2/Usaha%20dan%20Investasi/Peluang%20Berdasarkan%20Komoditas/Vaname%20(2019).pdf

  • https://katadata.co.id/maesaroh/berita/61af151e26b18/produksi-udang-indonesia-ditargetkan-tembus-2-juta-ton-di-2024

  • https://www.harapanrakyat.com/2015/10/budidaya-udang-vaname-sedang-banyak-diminati-di-pangandaran/

  • https://thefishsite.com/articles/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-ems-ahpnd-dalam-budidaya-udang

  • https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/BKIPM/tulisan%20ilmiah/KORAN%20AHVND-converted.pdf

Writer: Tami Kira

Editor: Agnes Octaviani