• Home
  • Blog

share

Eksfoliasi Kimiawi Kulit Wajah dan Efeknya pada Microbiome Kulit

13 Dec 2022

Eksfoliasi Kimiawi Kulit Wajah dan Efeknya pada Microbiome Kulit

 

Masyarakat dewasa ini, baik pria maupun wanita, sudah semakin memerhatikan kesehatan kulit, terutama kulit wajah, dengan melakukan perawatan lewat skincare. Nah, mungkin di antara kamu masih ada yang asing dengan istilah eksfoliasi. 

Mengutip Healthline, eksfoliasi adalah sebuah proses untuk membuang sel-sel kulit mati yang ada di permukaan kulit kita menggunakan zat kimia, material seperti butir-butiran, atau alat eksfoliasi. 

Oleh karena itu, kamu wajib membaca artikel Nusantics kali ini yang membahas tentang eksfoliasi kimiawi kulit wajah dan efeknya pada microbiome yang tinggal di seluruh permukaan kulit kita.

Pentingnya Microbiome sebagai Bagian dari Hidup Manusia

Kulit adalah organ terbesar yang dimiliki manusia. Kulit menjadi perisai manusia untuk melindungi kulit dari serangan patogen, racun, dan sinar radikal bebas. Bayangkan, luas seluruh permukaan kulit kamu adalah tempat tinggal bagi microbiome selama keseimbangan antara microbiome baik dan jahat terjaga keseimbangan dan kesehatannya.

Apa itu Eksfoliasi Kimiawi?


Melansir salah satu jurnal penelitian di National Center for Biotechnology Information yang berjudul 
Skin Resurfacing Chemical Peels, eksfoliasi kimiawi sering disebut juga dengan istilah chemical exfoliation, chemexfoliation, atau chemical peeling

Eksfoliasi kimiawi yang dilakukan pada lapisan epidermis atau bahkan sampai dermis berfungsi untuk meregenerasi dan “merenovasi” struktur kulit kita. Namun, butuh peninjauan terlebih dahulu untuk melakukan eksfoliasi kimiawi agar mencapai hasil yang diinginkan.

Nah, berikut ini adalah indikasi mengapa orang-orang melakukan eksfoliasi kimiawi:

  1. Dapat meremajakan kulit yang mulai memasuki usia lanjut dan pembesaran pori-pori

  2. Mengalami efek inflamasi, seperti acne vulgarispseudofolliculitis barbae, rosacea, dan luka-luka bekas jerawat

  3. Mengalami kelainan pigmen kulit, seperti melasma dan bintik-bintik di wajah (freckles)

  4. Mengalami kondisi keratosis

Namun, ada pula beberapa keadaan kulit yang tidak disarankan untuk menjalani perawatan eksfoliasi kimiawi, seperti:

  1. Memiliki reaksi alergi terhadap bahan tertentu yang digunakan untuk eksfoliasi kimiawi

  2. Sedang mengalami infeksi atau luka di kulit yang ingin dieksfoliasi 

  3. Sedang hamil atau memberikan ASI

  4. Seseorang yang mengalami psoriasis, dermatitis atopik, atau kondisi kulit akibat microbiome yang tidak seimbang keberagamannya 

  5. Baru saja melakukan operasi muka atau di bagian muka yang akan dieksfoliasi

  6. Seseorang yang berpotensi memiliki keloid atau luka yang membutuhkan waktu lama untuk benar-benar sembuh 

So, eksfoliasi kimiawi ini tidak bisa dilakukan sembarangan, ya! Kamu harus memastikan kondisi kulit kamu terlebih dahulu, salah satunya adalah dengan melakukan Biome Scan.

Efek Eksfoliasi Kimiawi Kulit Wajah terhadap Microbiome  Kulit

Mengutip pernyataan seorang dokter kulit di New York dalam wawancaranya untuk artikel Well and GoodJoshua Zeichner, MD. mengatakan bahwa microbiome itu seperti jungkat-jungkit yang seimbang. Ia pun menegaskan apabila polusi udara, radiasi sinar UV, radikal bebas, dan lingkungan tempat tinggal bisa memengaruhi microbiome dan membuatnya seperti jungkat-jungkit yang naik turun (tidak seimbang). Keadaan tersebut mengkhawatirkan, karena akan ada microbiome tertentu yang tumbuh terlalu cepat dan kemungkinan berbahaya bagi kulit (patogen).

Selain beberapa faktor di atas, aktivitas sehari-hari seperti mencuci muka terlalu lama, menggunakan scrub yang berlebihan saat mencuci muka, dan melakukan eksfoliasi kulit yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lapisan luar kulit terluar manusia. 

Mengapa? 

Karena kulit terluar manusia adalah “tempat tinggal” bagi microbiome. Jika microbiome terganggu, maka tugas mereka untuk memulihkan kulit dari inflamasi juga akan terganggu, sehingga timbul jerawat, eczema, dan rosacea di kulit.

Melansir salah satu jurnal di National Center of Biotechnology Information, disebutkan bahwa kulit sendiri pun melakukan setidaknya manusia dewasa menghasilkan 600.000 sel per jam, di mana 10% dari sel yang tereksfoliasi itu dapat mengandung bakteri yang tentunya bisa memengaruhi keberimbangan komposisi microbiome

Namun, apakah eksfoliasi kimiawi tidak boleh dilakukan karena hal tersebut? Tentu saja tetap boleh dilakukan, mengingat eksfoliasi kimiawi juga memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk mengangkat kulit mati. Melansir artikel di Ombre, pastikan kamu melakukan eksfoliasi kimiawi yang aman dan tentunya ramah bagi microbiome kamu, ya!

Tenang! Ada Eksfoliasi Aman dengan Biome Beauty yang Microbiome Friendly


Nusantics Biome Beauty
 adalah brand skincare pertama di Indonesia yang telah melalui uji in vivo,  yang merupakan gold standard dalam uji klinis skincare dan juga microbiome friendly. Jadi, jangan sembarangan melakukan eksfoliasi kimiawi, ya! 

Biome Beauty memiliki beberapa produk Biome Treatment Essence ramah microbiome yang mampu memberikan hasil yang sama dengan eksfoliasi kimiawi, bahkan lebih, lho! Nah, ini dia Biome Treatment Essence yang bisa jadi pilihan kamu:

  1. Gotu Kola, yang mampu menghidrasi dan menyeimbangkan pH kulit wajah agar skin barrier atau lapisan kulit terluar kamu tetap terjaga. Bahkan, formula Gotu Kola ini juga bisa merawat kulit yang sedang berjerawat. Essence ini cocok digunakan untuk kulit berminyak, normal, ataupun kering.

  2. Galactomyces, yang mampu mengembalikan keseimbangan alami lapisan kulit terluar, mencegah tanda-tanda penuaan dini, dan menyamarkan pori-pori sehingga kulit kamu terlihat lebih halus. Oh iya, jika sedang mengalami fungal acne, hindari pemakaian galactomyces, ya!

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa saja efek yang dapat ditimbulkan oleh eksfoliasi kimiawi kulit wajah terhadap microbiome kulit kamu. Karena meskipun tidak terlihat, microbiome adalah pertahanan garis depan kulit agar tubuh kamu tidak dimasuki mikroba patogen. 

Ingin tahu lebih banyak tentang microbiome? Yuk, kunjungi Nusantics Blog yang menyediakan banyak artikel bermanfaat dan memberi pengetahuan lebih banyak tentang microbiome kita. Selamat membaca!

Referensi:

  • https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/meaning-of-exfoliating

  • Samargandy S, Raggio BS. Skin Resurfacing Chemical Peels. [Updated 2022 May 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547752/

  • https://www.ombrelab.com/blogs/immunity/the-skin-microbiome-and-exfoliation

  • Soleymani, T., Lanoue, J., & Rahman, Z. (2018). A Practical Approach to ChemicalPeels: A Review of Fundamentals and Step-by-step Algorithmic Protocol for Treatment. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology11(8), 21-28. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6122508/

  • https://www.wellandgood.com/exfoliate-skin-microbiome/

Writer: Tami Kira

Editor: Agnes Octaviani