share
Efektifkah Microbiome Skincare untuk Kulit Berjerawat?
24 Oct 2022
Kalau kamu perhatikan, sekarang banyak produk perawatan kulit yang mengklaim ramah untuk kumpulan mikroorganisme di kulit wajah kita, alias microbiome skincare. Pertanyaannya, apakah produk tersebut benar-benar efektif untuk kulit berjerawat atau sekadar klaim kosong?
Jerawat (Acne vulgaris) adalah penyakit kulit meradang karena berubahnya fungsi lapisan penghalang kulit yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan microbiome (disbiosis).
Selain itu, menurut Life, jerawat juga bisa disebabkan oleh keratinisasi kanal sebum yang tidak normal, kolonisasi bakteri Cutibacterium acnes, meningkatnya produksi sebum, faktor genotip, serta gangguan hormon.
Menurut ahli dermatologi Dr. Marnie Nussbaum, dokter dan ilmuwan paling sering menghubungkan disbiosis microbiome kulit dengan over-eksfoliasi, penggunaan sabun antibakteri dan antibiotik topikal, serta evolusi.
Karena itu, menambahkan bakteri ke kulit dan menggunakan produk yang lembut untuk membantu menjaga keseimbangan microbiome penting bagi kesehatan kulit.
Urutan Microbiome Skincare untuk Kulit Berjerawat
Menurut Dr. Nussbaum, produk yang ramah microbiome memiliki karakteristik lembut atau sensitif yang tidak akan mengganggu microbiome.
Mengutip laman Marie Veronique, berikut langkah perawatan kulit harian berbasis microbiome untuk kamu yang berjerawat sedang hingga parah:
1. Oral
Sebagai catatan, sebelum kamu memutuskan untuk mengonsumsi suplemen-suplemen secara oral ini, sangat direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
-
Pantothenic acid 750 mg dan l-carnitine 250 mg, 3x/hari
-
Niacinamide 500 mg, 1x/hari
-
Probiotik dalam bentuk kapsul, bubuk, atau melalui makanan fermentasi seperti yoghurt, kimchi, tempe, dan sebagainya.
2. Topikal
-
Bersihkan wajah 2x sehari dengan sabun wajah yang mengandung beberapa atau semua bahan berikut:
-
Lactic acid: untuk meningkatkan kadar ceramide
-
Probiotik: untuk menyeimbangkan microbiome
-
Salicylic acid: untuk efek antiinflamasi
-
Hindari scrub kasar yang bisa menyebabkan robekan kecil di kulit sehingga mengundang invasi dari mikroba tidak baik seperti Stapylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
-
-
Semprotkan face mist green tea 2x/hari untuk mengurangi produksi sebum
-
Gunakan serum yang mengandung vitamin B3 dan B5 1x/hari di malam hari
-
Oleskan minyak campuran antioksidan, omega-3, omega-6, EFA, dan tea tree oil 1-2x/hari di pagi dan malam hari. Tea tree oil membantu mengontrol populasi C. acnes layaknya benzoyl peroxide, tapi tanpa efek samping.
-
Oleskan yoghurt yang mengandung bakteri Lactobacillus atau Bifidobacterium hidup tipis-tipis saja, 1x di malam hari. Gunakan sebagai masker dan bilas setelah beberapa menit.
Cara lain yang efektif untuk menjaga keseimbangan microbiome adalah menggunakan skincare yang ramah microbiome seperti Biome Beauty dari Nusantics. Ada tiga varian yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan kulitmu. Cek di sini, yuk!
Referensi
-
Bowe, W.P., Logan, A.C. Acne vulgaris, probiotics and the gut-brain-skin axis - back to the future?. Gut Pathog 3, 1 (2011). https://doi.org/10.1186/1757-4749-3-1
-
Kang, B.S., Seo, JG., Lee, GS. et al. Antimicrobial activity of enterocins from Enterococcus faecalis SL-5 against Propionibacterium acnes, the causative agent in acne vulgaris, and its therapeutic effect. J Microbiol. 47, 101–109 (2009). https://doi.org/10.1007/s12275-008-0179-y
-
Lebeer, S., et al. (2022) Selective targeting of skin pathobionts and inflammation with topically applied lactobacilli. Cell Reports Medicine. doi.org/10.1016/j.xcrm.2022.100521.
-
Chilicka K, Dzieńdziora-Urbińska I, Szyguła R, Asanova B, Nowicka D. Microbiome and Probiotics in Acne Vulgaris—A Narrative Review. Life. 2022; 12(3):422. https://doi.org/10.3390/life12030422
Writer: Ema Fitria Rahmadiyanti
Editor: Agnes Octaviani