share

Eczema dan Skin Microbiome

5 Feb 2022

Eczema dan Skin Microbiome

Tahukah kamu bahwa kulit dipenuhi triliunan mikroorganisme? Tapi jangan khawatir. Meskipun kamu tidak dapat melihatnya, sebagian besar mikroorganisme tersebut dapat membantu kulit tetap sehat. 

Triliunan mikroorganisme ini juga disebut dengan 
microbiome, paling banyak di usus dan jaringan kulit. Microbiome kulit atau skin microbiome bekerja mirip dengan microbiome pada usus. Jumlah keragaman microbiome harus seimbang, supaya fungsi usus dan kulit bisa optimal melindungi tubuh.

Nah, keseimbangan microbiome usus pun dapat terganggu oleh beberapa faktor yang dapat menyebabkan peradangan yang akan berdampak pada kondisi fisik atau mental.

Sama seperti usus, ketika 
microbiome kulit tidak seimbang dan bakteri jahat mengambil alih, kulit akan merefleksikannya dalam bentuk peradangan yang mengarah pada timbulnya ruam umum seperti eksim dan dermatitis.

Kondisi kulit yang umum seperti jerawat dan ketombe juga bisa menjadi tanda bahwa 
microbiome kulit atau skin microbiome tidak seimbang.
 

Apa Itu Eczema?

apa itu eczema


Eczema, sering disebut eksim atau dermatitis atopik adalah salah satu masalah kulit paling umum yang memengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Masalah kulit ini bisa menyebabkan kulit terasa sangat gatal, bersisik dan bercak merah pada bagian di pipi, lipatan siku dan belakang lutut.

Dikutip dari 
journal of Clinical Medicine, anak-anak berisiko memiliki masalah eczema. Secara umum, kondisinya bisa membaik jika beranjak remaja. Namun, bukan berarti tidak bisa terjadi pada orang dewasa juga, ya.

Baca Juga: Bagaimana Microbiome Usus yang Sehat Bisa Membuat Kulit Sehat?

Orang dengan kondisi kulit ini seringkali tidak menjaga kelembapan kulitnya dengan baik, sehingga kulitnya mudah kering dan teriritasi.

Secara alamiah, kondisi ini disebabkan oleh bahan kimia yang memperburuk iritasi dan membuat kamu ingin menggaruk beberapa bagian kulit tertentu. Tetapi, tindakan menggaruk hanya akan membuat kulit lebih gatal dan siklus itupun berulang.

Eczema seringkali muncul karena faktor genetik dan dipicu oleh lingkungan seperti cuaca pancaroba dan iklim yang ekstrem. Satu gen yang terkait dengan eczema disebut 
filaggrin dan orang yang terkena eczema umumnya memiliki sistem imun yang lemah sehingga regenerasi kulitnya lambat terjadi. 

Kulit pun memiliki sel-sel khusus yang memiliki fungsi kekebalan. Nah, eczema dalam hal ini menyebabkan kerusakan pada fungsi pada lapisan terluar kulit. Bukan tidak mungkin kalau kondisi ini pun bisa merusak lapisan kulit yang paling dalam lagi. 

Sehingga, tak jarang juga kalau orang dengan eczema juga sering memiliki masalah kesehatan seperti demam dan atau asma. 

 

Pemicu Eczema

pemicu eczema


Ada banyak hal yang menjadi pemicu dan memperburuk eczema. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 

  • Kulit kering
  • Menggaruk pada daerah yang gatal
  • Infeksi virus atau bakteri
  • Bahan kimia seperti kaporit, parfum, pengawet, dan pewarna pakaian
  • Pakaian yang dicuci tidak bersih
  • Alergen pada tumbuhan seperti serbuk sari
  • Hewan atau tungau debu di rumah
  • Kain wol dan bahan sintetis
  • Cuaca ekstrem
  • Stres dan kondisi mental yang tidak stabil

Baca Juga: Serba-Serbi Bahan Alami Kaya Microbiome untuk Beragam Jenis Kulit
 

Ketidakseimbangan Microbiome Kulit jadi Penyebab Eczema

ketidakseimbangan microbiome penyebab eczema


Meskipun eczema menunjukkan tanda-tanda pelemahan sistem imun, penyebabnya belum diketahui secara pasti sehingga pengobatannya pun kadang susah-susah gampang.

Dalam jurnal yang dipublikasikan Allergology International, pasien dengan eczema memang memiliki komposisi microbiome yang tidak seimbang di bagian kulit dan ususnya. Dalam prosesnya, hal inilah yang membuat fungsi lapisan kulit terluar sebagai penghalang bakteri dan kotoran perlahan mulai hilang.

Eczema adalah kondisi kulit inflamasi kronis dengan rasa gatal yang menonjol. Biasanya kondisi ini dimulai saat anak masih berusia dini. Masalah kulit ini pun berkembang dengan beberapa penyakit bawaan seperti asma dan beberapa jenis alergi. 

Microbiome dianggap memiliki peran penting dalam kondisi kulit eczema sejak dari kecil. Kondisi kehidupan yang serba modern dengan tindakan sanitasi dianggap membuat paparan microbiome di awal kehidupan manusia tidak menghasilkan kekebalan yang memadai. 

Sensitivitas alergi yang berlebihan ini membuat perkembangan anak menjadi buruk yang kemudian mempengaruhi respon imun kulit, sehingga anak-anak cenderung mengalami sejumlah masalah kulit seperti eczema. 


Pengobatan pada Eczema

pengobatan eczema


Pengobatan pada eczema bisa jadi berbeda-beda bagi masing-masing orang memperkirakan kondisi kulit dan tingkat keparahannya. Namun beberapa pengobatan yang umum direkomendasikan oleh dokter kulit adalah sebagai berikut: 


1. Krim antiinflamasi


Demi membantu mengembalikan keseimbangan microbiome, biasanya dokter kulit akan menyarankan obat antiinflamasi dalam bentuk krim. 

Tetapi ingat bahwa microbiome kulit setiap orang berbeda dan bereaksi berbeda sehingga pengobatan yang efektif untuk satu orang belum tentu berhasil untuk orang lain.


2. Menggunakan pelembap tanpa bahan makanan


Cara paling efektif untuk meredakan gejala dan mengobati eczema adalah dengan menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan pelembap tanpa pewangi pada kulit setiap hari. 

Karena eczema berarti alergen dapat masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam, maka penting untuk tidak menggunakan pelembap yang mengandung bahan makanan seperti gandum, susu, dan minyak almond. 

Menggunakan pelembap yang mengandung bahan makanan disinyalir dapat menyebabkan alergi terhadap makanan yang terus berkembang. 

Baca Juga: Mengenal Gotu Kola dan Manfaatnya untuk Microbiome Kulit
 

3. Tidak menggaruk area yang gatal


Selanjutnya, meskipun sulit dilakukan, cara terbaik untuk mengobati eczema adalah menghindari menggaruk area gatal untuk mengurangi kerusakan kulit yang dapat meningkatkan kemungkinan infeksi.


4. Memperbaiki gaya hidup


Menjaga pola makan, kualitas tidur, dan kelola stres juga dapat membantu menjaga microbiome kulit tetap sehat yang akhirnya membuat kulit terlihat sehat, terhidrasi dengan baik dan cerah bersinar.  

Nah, salah satu cara untuk menjaga keseimbangan microbiome kulit sekaligus juga mengobati masalah eczema yang mungkin sedang kamu derita saat ini adalah dengan menggunakan produk microbiome skincare, yang tentunya ramah microbiome, dibuat dengan bahan alami, dan tidak mengandung bahan potensi berbahaya.

Kamu bisa mencoba rangkaian microbiome skincare Biome Beauty dari Nusantics, nih. Tapi, sebelum tahu produk mana yang cocok, kamu bisa cek dengan Biome Scan. Segera daftar ya!

Referensi:
  • Kim JE, Kim HS. Microbiome of the Skin and Gut in Atopic Dermatitis (AD): Understanding the Pathophysiology and Finding Novel Management Strategies. J Clin Med. 2019;8(4):444. Published 2019 Apr 2. doi:10.3390/jcm8040444
  • Li Fang Koh, Ruo Yan Ong, John E. Common, Skin microbiome of atopic dermatitis, Allergology International, Volume 71, Issue 1, 2022, Pages 31-39, ISSN 1323-8930, https://doi.org/10.1016/j.alit.2021.11.001. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1323893021001404)
  • https://www.health.qld.gov.au/news-events/news/eczema-skin-microbiome-related

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang