• Home
  • Blog

share

Bisakah Probiotik Mengobati Jerawat?

3 Nov 2020

Bisakah Probiotik Mengobati Jerawat?

Setiap jerawat timbul, pasti kamu langsung merawatnya dengan sabun pencuci muka antibakteri dan obat jerawat oles. Padahal, jerawat bisa jadi muncul karena ketidakseimbangan microbiome di usus dan kulitmu, lho.

Jerawat bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya stres, toksin lingkungan, inflamasi, gen, hormon, pembersih wajah yang keras, serta produk perawatan kulit. Ternyata, mengatasi beberapa faktor tersebut sekaligus bisa dilakukan dengan memperbaiki kesehatan ususmu. Kok bisa?

 

Hubungan Probiotik dengan Jerawat

hubungan probiotik dengan jerawat


Ada pepatah “Kulit adalah cerminan ususmu.” Ternyata, ilmu pengetahuan terbaru mendukung kaitan antara usus dan kulit. Karena itu, probiotik bisa jadi salah satu terapi yang menjanjikan untuk mengobati jerawat.

Kebanyakan orang hanya tahu bahwa probiotik baik untuk sistem pencernaan. Namun, organisme ini jika dikombinasikan dengan diet sehat bisa membuat kulitmu bening dan bercahaya, lho!

Idealnya, di dalam ususmu terdapat 85% bakteri baik dan 15% bakteri tidak baik. Ketika 
microbiome usus tidak seimbang (dikenal juga dengan sebutan disbiosis usus), sistem imunitasmu terganggu. Hal ini mengakibatkan inflamasi kulit seperti jerawat, eksim, dan rosacea

Microbiome bisa menjadi tidak seimbang karena beberapa faktor berikut:
 

  • Makanan yang kurang sehat (makanan olahan, gula, alkohol, rendah serat, dan produk pangan hasil modifikasi genetik atau GMO)
  • Antibiotik dan obat-obatan
  • Stres, zat kimia, dan toksin lingkungan
  • Penyakit, gaya hidup tidak sehat, kurang tidur
  • Penuaan
  • Pembersih kulit yang keras dan produk topikal

Jadi, jika kamu ingin memperbaiki tampilan kulitmu, kamu harus mengatasi masalah dari akarnya. Kamu bisa memulainya dengan fokus terhadap kesehatan usus.

Flora usus yang sehat memastikan bahwa makanan yang kamu konsumsi mudah dipecah, zat gizi diserap, dan toksin dikeluarkan. Dengan demikian, inflamasi bisa ditekan serendah mungkin, jerawat dan masalah kulit lain juga bisa diatasi. 

Probiotik Topikal dan Oral

probiotik topikal dan oral


Probiotik untuk mengatasi jerawat bisa digunakan dengan dua cara, yakni probiotik topikal yang dioleskan langsung ke kulit yang bermasalah (misalnya masker, pembersih, dan krim) dan produk oral yang dimakan atau diminum (yakni makanan dan suplemen). Sebab, kulit memiliki microbiome yang berbeda dengan usus.

Yuk, kita bahas satu per satu!


1. Probiotik Topikal
 

Probiotik topikal membantu masalah jerawat dengan menciptakan “tameng” pelindung di kulit, menenangkan sel kulit untuk menghindari inflamasi, dan membunuh bakteri tidak baik.


Berikut beberapa manfaat probiotik topikal:
  • Efektif mengurangi jumlah dan keparahan jerawat
  • Meningkatkan kelembapan dan fungsi penghalang kulit di kulit yang sehat
  • Memiliki sifat antibakteri dan dapat mengurangi efek samping pengobatan lain
Bakteri Cutibacterium acnes yang terlalu banyak di kulit sering dituduh sebagai penyebab jerawat. Karena itu, rasanya aneh, ya, jika kita menambahkan bakteri lagi ke kulit. Namun, kasusnya lebih kompleks daripada sekadar satu jenis “bakteri tidak baik”.

C. acnes, salah satu bakteri paling umum di kulit, tampak membantu dalam keadaan seimbang. Mengurangi bakteri ini dengan antibiotik justru dapat menyebabkan pertumbuhan pesat bakteri Pseudomonas yang terkait dengan infeksi kulit. Selain itu, ada beberapa subjenis C. acnes, dan hanya sedikit yang kemungkinan bersifat patogen. Jadi, tidak semuanya perlu dimusnahkan.

Beberapa jenis bakteri yang sudah teruji klinis dan menunjukkan manfaat adalah:
  • Streptococcus thermophilus meningkatkan kadar kelembapan di kulit yang sehat
  • Enterococcus faecalis mengurangi jerawat hingga 50%
  • 5% Lactobacillus plantarum dapat mengatasi bekas jerawat ringan
  • Bifidobacterium longum dapat membantu kulit yang reaktif

Selain itu, Streptococcus salivarius tampak mengurangi pertumbuhan C. acnes. Lactobacillus paracasei mengurangi inflamasi di sampel jaringan manusia. Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidum yang ditambahkan ke perawatan topikal lain juga membantu masalah jerawat lebih baik dibanding pengobatan tadi sendiri.
 

2. Probiotik Oral


Probiotik oral bekerja dari dalam ke luar. Jadi, kamu juga bisa merasakan kesehatan pencernaan dan kejernihan mental yang membaik di samping kulit yang lebih sehat.

Berikut beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa oral probiotik dapat membantu mengatasi masalah jerawat, seperti dirangkum di blog Dr. Ruscio:
  • Penderita jerawat memiliki lebih banyak inflamasi di tubuh mereka. Probiotik oral bisa meredakan inflamasi secara sistemik.
  • Ketidakseimbangan microbiome usus berkaitan dengan jerawat dan kondisi kulit lain. Probiotik oral seperti Lactobacillus acidophilus atau Bifidobacterium bifidum bisa mengatasi disbiosis.
  • Di tiga percobaan klinis, ketika probiotik oral ditambahkan ke pengobatan lain seperti antibiotik, hasilnya lebih efektif mengurangi jerawat dibanding pengobatan itu sendiri.
  • Kadar hormon bisa menyebabkan jerawat. Menurut sebuah studi terhadap wanita penderita sindrom ovarium polikistik (PCOS), probiotik oral bisa memperbaiki keseimbangan hormonal.
  • Rosacea, kondisi kulit kronis lainnya tampak berkurang dengan pemusnahan bakteri Helicobacter pylori. Nah, probiotik oral bisa membantu mengatur H. pylori.
  • Penelitian menunjukkan bahwa penderita jerawat ternyata mengalami penurunan jumlah Lactobacillus dan Bifidobacterium di microbiome-nya. Stres juga berhubungan dengan jerawat dan mengganggu kadar Lactobacillus and Bifidobacterium. Jadi, menambahkan kedua spesies ini ke dalam ususmu bisa mengurangi beberapa efek berbahaya stres di kulitmu.

Probiotik oral memberikan alternatif yang aman dan alami daripada antibiotik yang sering memiliki efek samping dan berisiko menyebabkan kekebalan bakteri jika digunakan berlebihan.

Probiotik oral untuk jerawat yang cukup aman adalah campuran bakteri Lacto-Bifido yang paling banyak dipelajari secara ilmiah. Saat mencari suplemen probiotik yang efektif untuk kulit, pastikan suplemen tersebut mengandung 1 miliar CFU (satuan jumlah mikroorganisme hidup) per dosis dan memiliki sistem pelepasan yang efektif.

Sebab, asam lambung bisa membunuh sebagian besar organisme hidup sebelum sempat sampai ke usus untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas. Faktanya, kebanyakan kapsul dan bentuk lain suplemen hanya memungkinkan 4% bakteri sampai ke area yang ditargetkan, yakni saluran pencernaan.

Bukti menunjukkan bahwa pengobatan dengan probiotik yang bekerja menyuburkan ekosistem yang sehat lebih efektif dan memiliki efek samping lebih sedikit dibanding pengobatan yang menargetkan satu jenis bakteri saja. Jadi, saat kamu bermasalah dengan jerawat, pertimbangkan untuk mengatasinya dengan probiotik, ya!

Selain itu, kamu bisa juga mencari tahu kondisi kulitmu dengan Biome Scan, nih, supaya kamu bisa memilih skincare apa yang paling tepat untuk diaplikasikan. Lewat Biome Scan, kamu bisa tahu profil microbiome kulit wajahmu dan juga analisis keadaan kulitmu seperti tingkat pH, glossiness, sebum dan oil, dan lain-lain. Daftar di sini, sekarang!

Referensi
  • https://drruscio.com/
  • https://www.lovebugprobiotics.com/

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang