logo-dark
logo-dark

Home

Blog

Benarkah Ungkapan “An Apple A Day Keeps The Doctor Away”?

Blog

Benarkah Ungkapan “An Apple A Day Keeps The Doctor Away”?

January 26, 2021 by Lintang Zahrima Kalsum

Share

blog-image

Apa kamu pernah mendengar ungkapan “an apple a day keeps the doctor away”? Artinya, satu buah apel sehari bisa menjauhkan dokter alias kamu bisa jadi jauh dari penyakit. 

Pernahkah kamu terserang penyakit? Penyakit apa saja yang pernah menyerangmu? Saat terserang penyakit, itu bisa saja disebabkan kurangnya bakteri baik dalam tubuh, lho. Jika tubuh kekurangan bakteri baik, patogen pembawa penyakit dapat menyerang tubuhmu dengan mudah.

Tahukah kamu, di dalam tubuhmu ada jutaan mikroorganisme yang hidup dan biasa disebut 
microbiome? Microbiome terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan archaea. Dari sekian banyak bakteri yang hidup, ada sekumpulan bakteri baik yang bertugas sebagai pelindungmu dari berbagai patogen pembawa penyakit. 

Bakteri baik tak selalu seimbang jumlahnya dalam tubuh. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, seperti pola hidup tidak sehat, konsumsi makanan tidak bergizi, dan sebagainya. 

Namun, kamu tak perlu cemas. Ada cara yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan keseimbangan bakteri baik dalam tubuh. Salah satunya dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung bakteri baik atau yang biasa disebut probiotik dan prebiotik. 

Dari sekian banyak jenis makanan yang mengandung probiotik, rupanya ada buah yang paling banyak mengandung bakteri baik, lho. Buah apa ya kira-kira?

 

Benarkah Apel Buah yang Paling Banyak Mengandung Bakteri Baik?

benarkah apel mengandung banyak microbiome

 

Jawabannya… Apel!

Yes, buah apel disebut-sebut sebagai buah yang paling banyak mengandung bakteri baik, nih. Dalam bahasa Latin, buah ini disebut Malus domestica. Apel merupakan buah yang cukup populer, baik di negara tropis maupun non tropis. 

Buah apel berasal dari Asia Tengah dan cukup banyak jenisnya. Ada sekitar 10 jenis buah apel, misalnya Anna, Manalagi, Fuji, Washington, Rome Beauty, Royal Gala, Princess Noble, Manalagi Ceri, Granny Smith, atau Golden Delicious. 

Dilansir dari situs web 
Kementerian Pertanian, apel di Indonesia mulai didatangkan sejak tahun 1934 dari Australia dan ditanam di Malang. Tidak heran, dalam perkembangannya, Batu, Malang, Jawa Timur menjadi daerah pusat produksi apel di Indonesia. Mungkin, umumnya kamu sering mendengarnya dengan sebutan “apel Malang.”

Nah, apel Malang ini pun sebetulnya punya beberapa jenis variasi, misalnya Manalagi, Anna, Rome Beauty, atau Granny Smith.

Buah apel merupakan buah yang bisa dikonsumsi dengan berbagai cara. Kamu bisa makan langsung atau dihidangkan dalam bentuk lain seperti jus, salad, rujak, manisan, buah kering, hingga fermentasi yang disebut cuka apel. 

 

Kandungan dan Manfaat Buah Apel

kandungan dan manfaat apel


Buah apel mengandung banyak nutrisi baik bagi tubuh, seperti antioksidan, flavonoid, serat (sekitar 3.8 gram), vitamin A, vitamin C (sekitar 15%), vitamin K, asam ursolat, kalium, dan asam folat.

Dilansir dari penelitian berjudul 
An Apple a Day: Which Bacteria Do We Eat With Organic and Conventional Apples?, buah apel mengandung 100 juta bakteri baik dengan 1.755 tipe bakteri. Jadi, dengan mengonsumsi 1 buah apel (sekitar 240 gram) sama saja dengan kamu memasukkan 100 juta bakteri baik ke dalam tubuhmu. 

Sebanyak 100 juta bakteri itu rupanya tersebar ke berbagai bagian apel, 9.5 juta bakteri terletak di bagian ujung batang, 1.6 juta bakteri di kulit, 19.7 juta bakteri pada daging buahnya, 37.7 juta bakteri di bagian biji apel, dan ujung kelopak apel menyimpan 22 juta bakteri. 

Namun, menurut penelitian yang sama, meskipun jumlah kandungan bakterinya sama, tetapi jenis bakteri yang terkandung dalam buah apel organik dan non organik ternyata berbeda. 

Kandungan bakteri terbanyak dalam apel organik adalah jenis 
Lactobacillus, yakni jenis bakteri yang bermanfaat menyerang patogen penyebab penyakit diare dan bisa juga digunakan sebagai bahan fermentasi yoghurt.

Penelitian dari 
Science of Food and Agriculture menyebutkan bahwa bakteri Lactobacillus hidup dengan baik di apel, terutama jus apel. 

Tak hanya itu, buah apel juga mengandung 
Methylobacterium yang memberikan rasa buah jadi enak secara alami. Dalam buah apel organik juga terkandung bakteri  Zymomonas, Spirosoma, dan Hymenobacter

Sedangkan kandungan yang berbeda terdapat pada apel non organik, seperti 
Acinetobacter, Erwinia, Pantoea, dan Burkholderia. 

Tak heran ya jika buah apel memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia! Berikut ini beberapa manfaat di antaranya:

  1. Mencegah penyakit kanker
  2. Menangkal radikal bebas
  3. Menurunkan risiko diabetes
  4. Menjaga kesehatan usus
  5. Menjaga kesehatan otak
  6. Menurunkan berat badan
  7. Membersihkan mulut
  8. Mengendalikan tekanan darah
  9. Menurunkan kolesterol

Jadi, Mana yang Lebih Baik? Apel Organik atau Non Organik?

apel organik vs apel biasa


Jika kamu memang punya budget lebih, tak ada salahnya sesekali membeli apel organik! Tapi, konsumsi apel konvensional pun tidak masalah, kok. Sebab, baik organik maupun non organik, buah apel tetap memberikan manfaat luar biasa bagi tubuh, apalagi kalau kamu konsumsi bersamaan dengan kulitnya.

Nah, jadi ungkapan “an apple a day keeps the doctor away” sepertinya bukan isapan jempol belaka, ya. Sebab, nyatanya apel memang mengandung banyak bakteri baik yang bagus guna memelihara kesehatanmu.

Selain rutin konsumsi apel, terapkan juga pola hidup sehat dengan olahraga teratur, tidur yang cukup, dan bebas stres, ya. Bagi kamu yang masih penasaran dengan informasi terkait microbiome atau kesehatan lainnya, yuk mampir ke Nusantics Blog!

Referensi:

logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Find Us

Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy

logo-dark
logo-dark

© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.

Privacy Policy