• Home
  • Blog

share

Bakteri Tak Melulu Jahat, Ini 5 Fakta Uniknya!

20 Jan 2021

Bakteri Tak Melulu Jahat, Ini 5 Fakta Uniknya!

Manusia hidup dikelilingi oleh bakteri tidak baik maupun bakteri baik. Tidak hanya di luar tubuh, bahkan dalam tubuh manusia sendiri nyatanya didominasi oleh microbiome alias mikroorganisme (jamur, bakteri, virus, dan archaea) yang berkontribusi besar terhadap kesehatan tubuhmu, lho.

Nah, di luar tubuhmu sendiri, bakteri datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bakteri terdapat di permukaan kulit, objek yang kamu gunakan sehari-hari, sampai asupan makanan yang kamu konsumsi.

Menariknya, sebenarnya tidak semua bakteri di luar sana bersifat patogen atau membawa penyakit bagi tubuhmu. Bakteri yang kamu dapatkan dari makanan misalnya, berperan untuk membantu bakteri lain di dalam tubuh untuk mencerna makanan dan melakukan “tugas” lainnya.

Mau tahu fakta unik bakteri lainnya? Yuk, baca ulasan di bawah ini!

 

1. Bakteri Pengincar Darah Manusia

bakteri pengincar darah manusia


Terdengar menyeramkan, namun pada sebagian orang, bakteri Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri yang tidak berbahaya dan dapat ditemukan di area kulit dan rongga hidung. 

Namun, 30% dari populasi dapat terinfeksi bakteri 
Staphylococcus aureus, seperti jenis MRSA yang dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi kulit, penyakit jantung, meningitis, dan penyakit yang dibawa oleh makanan.

Hal ini disebabkan karena bakteri 
Staph menyukai zat besi yang terkandung dalam sel darah merah manusia dengan membuka sel darah untuk mendapatkan zat besinya. Penyebab utama dari infeksi bakteri Staph adalah penggunaan handuk dan pakaian bersamaan dengan orang lain atau terjadinya kontak dengan luka yang membuka jalan bagi bakteri Staph masuk ke dalam tubuh melalui luka, goresan, ataupun jerawat.

Tapi jangan khawatir, infeksi bakteri 
Staph dapat kamu hindari dengan melakukan beberapa langkah preventif seperti rutin mencuci tangan menggunakan air dan sabun, merawat dan menutup luka sampai benar-benar sembuh, dan hindari penggunaan handuk, baju, dan kosmetik dengan orang lain.
 

2. Bakteri Pelawan Jerawat

bakteri pelawan jerawat


Jerawat memang disebabkan oleh bakteri. Ternyata, jerawat juga dapat dilawan dengan bakteri, lho. Jerawat seringkali dikaitkan dengan bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yang menyebabkan area kulit membengkak dan menyebabkan timbulnya jerawat. 

Namun, berdasarkan penelitian 
Journal of Investigative Dermatology yang dilakukan oleh Huiying Li, ditemukan jenis ketiga dari bakteri P. acnes yang memiliki mekanisme pertahanan dan mampu mengenali dan menghancurkan sel bakteri yang menginfeksi. 

Jenis baru dari 
P. acnes ini ditemukan pada responden dengan kulit sehat dan tidak berjerawat. Para peneliti memercayai, dengan penggunaan krim pelembap dengan kandungan sederhana dapat membantu menenangkan permasalahan kulit berjerawat. 

Cara kerjanya sama seperti bakteri baik dari yoghurt yang dapat membantu menjaga keseimbangan 
microbiome dalam usus.

Kamu bisa mencoba 
Nusantics Biome Beauty untuk skincare yang ramah microbiome dan eco-friendly, juga mengandung bahan-bahan sederhana yang hanya dibutuhkan oleh tubuh.
 

3. Bakteri pada Gusi dan Penyakit Jantung

bakteri pada gusi


Siapa sangka bahwa penyakit jantung juga bisa disebabkan karena bakteri pada gusi? Selama ini, penyebab penyakit jantung yang paling sering terjadi ialah karena penyempitan pembuluh darah di jantung. Keduanya dihubungkan oleh jenis protein yang disebut sebagai heat shock atau stress protein

Ketika seseorang mengalami infeksi pada gusi, bakteri yang menghasilkan protein stres dan bakteri baik diserang oleh sel darah putih dan menyebabkan penumpukan sel darah putih di arteri. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung.

Maka, jangan sampai lupa untuk membersihkan area mulut secara rutin sebanyak dua kali sehari ya!

 

4. Bakteri Pencipta Hujan

bakteri pencipta hujan


Selama ini informasi yang kamu dapatkan ialah hujan disebabkan oleh menguapnya air dari bumi, mengalami proses kondensasi, berubah jadi awan, dan turun menjadi hujan karena tampungan air di awan yang sudah penuh. 

Namun, berdasarkan penelitian berjudul 
Evidence Of 'Rain-making' Bacteria Discovered In Atmosphere And Snow, produksi hujan juga disebabkan oleh bakteri di atmosfer. 

Awal mulanya bakteri pada tanaman terbawa ke atmosfer oleh angin sampai bakteri membeku. Setelah itu, es di awan tersebut akan mencair dan kembali ke tanah dalam bentuk hujan.

 

5. Bakteri pada Kulit Sebagai Identitas Diri

bakteri pada kulit


Bakteri yang terdapat pada kulitmu terbukti dapat menunjukkan identitas diri kamu masing-masing. Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari University of Colorado di Boulder bahwa bakteri yang ada di tangan kita masing-masing adalah unik, tidak terkecuali untuk kembar identik. 

Bahkan, karena keunikan ini, kita bisa mengidentifikasi dari siapa bakteri tertentu berasal melalui analisis DNA bakteri yang dilakukan pada permukaan suatu benda. Artinya, bakteri ternyata juga bisa dijadikan pengganti analisis sidik jari, nih. Keren banget, ya?

Nah, itulah fakta-fakta unik tentang bakteri. Keberadaan bakteri adalah unik bagi setiap individu. Untuk itu, penting untuk mengetahui kondisi 
microbiome kulitmu, terutama kulit wajah agar kamu bisa memilih produk skincare dan perawatan yang tepat.

Kamu bisa mengikuti 
Nusantics Biome Scan untuk cari tahu seperti apa profil microbiome dan analisa kulitmu (keseimbangan bakteri, jamur, kadar pH, kadar hidrasi, sampai kandungan skincare apa saja yang cocok untuk kulitmu). Yuk, daftarkan dirimu di sini.

Referensi:

Writer: Angelica Revadias

Editor: Serenata Kedang