share
Arti Letak Jerawat di Wajah Menurut Sains
14 Apr 2022
Benarkah letak jerawat yang muncul memberikan suatu pertanda? Menurut kepercayaan Tiongkok dan Ayurveda kuno, munculnya jerawat memang bisa jadi mengisyaratkan sesuatu.
Dengan mengetahui masalah kesehatan melalui tanda-tanda munculnya jerawat di wajah, kamu bisa mengantisipasi masalah kulit dan atau memperbaiki gaya hidup agar kulit kamu menjadi lebih sehat.
Letak Jerawat di Wajah Menurut Sains
Apa arti letak jerawat di pipi? Dan apa arti letak jerawat di area hidung? Ternyata, letak jerawat bisa jadi pertanda masalah kulit yang sedang kamu hadapi, lho.
1. Jerawat di Pipi
Dikutip dari situs web Healthline, jerawat pada pipi bisa jadi pertanda jejak bakteri jahat seperti E. coli dan bakteri lain pada benda-benda yang sering menempel pada pipi, misalnya bantal dan ponsel.
Bakteri jahat ini menyebar ke kulit dan berpotensi menyebabkan munculnya jerawat. Jerawat yang menetap di satu sisi wajah cenderung disebabkan oleh ponsel dan atau sarung bantal yang kotor, serta kebiasaan menyentuh wajah.
Membersihkan ponsel secara teratur dengan tisu desinfektan dapat membantu meminimalisir jerawat.
Jika kamu memang sering bertelepon, pertimbangkanlah untuk membeli headset untuk mengurangi kemungkinan mutasi bakteri ke kulit secara langsung.
Kamu juga tidak disarankan membawa ponsel atau bahkan memainkannya di toilet karena tempat tersebut merupakan sarang dari berbagai bakteri kurang baik.
Lalu, gantilah sarung bantal setidaknya sekali seminggu.
Baca Juga: Seberapa Rutin Kita Harus Mencuci dan Mengganti Sprei?
2. Jerawat di Dagu dan Rahang
Berdasarkan jurnal Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology yang dipublikasi pada 2016, jerawat di dagu dan rahang sering disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang berarti gangguan pada sistem endokrin.
Jerawat hormonal umumnya diakibatkan kelebihan androgen (sekumpulan hormon) yang merangsang kelenjar minyak dan menyumbat pori-pori secara berlebihan.
Hormon dapat melonjak selama siklus menstruasi (seminggu sebelum menstruasi) atau konsumsi pil KB.
Ketidakseimbangan hormon juga dianggap berkaitan dengan diet. Namun, penelitian menunjukkan keduanya memiliki korelasi yang lemah.
The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology membuktikan bahwa kesehatan usus memengaruhi jerawat karena dapat mengubah kadar hormon dalam tubuh.
Secara tidak langsung, munculnya jerawat juga berkorelasi dengan ketidakseimbangan microbiome (kumpulan mikroorganisme, terdiri dari bakteri, jamur, virus, dan archaea) pada usus.
Microbiome usus yang tidak seimbang umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat atau produk susu.
Karenanya, penting untuk memperhatikan pola makan kamu dan mengurangi konsumsi gula, roti putih, makanan olahan, dan susu. Agar membantu kamu mengurangi timbulnya jerawat.
Konsultasi pada dokter kulit juga dapat membantu menyesuaikan pengobatan untuk membantu mengurangi jerawat yang membandel.
Misalnya, meresepkan obat topikal yang dapat membantu mengurangi jerawat yang kambuh, atau membuatkan formulasi khusus pil KB.
Baca Juga: 3 DIY Facial Berbahan Alami Ramah Microbiome untuk Atasi Jerawat
3. Jerawat di Dahi dan Hidung
Jika kamu berjerawat di area T-zone (dahi dan hidung), kemungkinan besar penyebabnya adalah produksi sebum dan stres.
Sebuah penelitian di Singapura menunjukkan bahwa sekitar 160 siswa sekolah menengah pria mengalami lonjakan produksi minyak yang menyebabkan masalah jerawat yang serius pada wajah akibat stres.
Penelitian yang sama juga menemukan bahwa orang yang bangun dalam keadaan lelah berisiko mengalami jerawat di wajahnya.
Jadi, stres dan siklus tidur memiliki hubungan yang erat dengan munculnya jerawat. Jika kamu mengalami pengalaman yang sama, cobalah untuk mulai bermeditasi sebelum tidur atau praktikkan kebersihan tidur yang baik.
Kamu juga bisa mendengarkan musik atau berolahraga, yang merupakan cara alami untuk menghilangkan stres.
Berikutnya, hindarilah untuk menyentuh dahi. Rata-rata orang menyentuh wajah mereka ratusan kali per hari sehingga tindakan ini bisa secara langsung menyebarkan minyak dan kotoran ke pori-pori wajah.
4. Jerawat di Area yang Tertutupi Rambut
Jerawat di sekitar area wajah yang ditutupi rambut seperti dahi sering disebut sebagai ‘jerawat pomade’.
Kamu tahu, kan, pomade adalah produk penata rambut dengan tekstur yang tebal dan seringkali berbahan dasar minyak mineral.
Bahan pada pomade ini membuat minyak alami atau sebum di folikel rambut kita tidak keluar. Penyumbatan tersebutlah yang memunculkan jerawat pada area wajah yang ditutupi oleh rambut.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjaga Microbiome Kulit Kepala?
Jika kamu sering memperhatikan munculnya jerawat di area wajah yang sering tertutupi rambut, ada baiknya untuk mulai berhenti menggunakan produk penata rambut seperti pomade, minyak atau foam rambut hingga dry shampoo untuk sementara waktu.
Gunakanlah produk pembersih wajah dan sampo yang non-comedogenic (tidak mudah tersumbat di pori-pori).
Mulailah ubah gaya hidup dan rutinitas kamu dengan mempertimbangkan penggunaan produk alami yang ramah microbiome sebagai bagian dari perawatan kulit rutin kamu.
Pada rangkaian microbiome skincare Biome Beauty Nusantics, beberapa produk yang direkomendasikan untuk kulit berjerawat adalah Tea Tree Biome Spray Essence, Gotu Kola Biome Treatment Essence, atau Witch Hazel Biome Spray Essence.
Semua microbiome skincare ini bisa kamu dapatkan dengan mudah di Nusantics Biome Beauty. Kunjungi situsnya di sini, ya!
Referensi:
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/pimple-acne-face-map#takeaway
- Elsaie ML. Hormonal treatment of acne vulgaris: an update. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2016;9:241-248. Published 2016 Sep 2. doi:10.2147/CCID.S114830
- Katta, Rajani, and Samir P Desai. “Diet and dermatology: the role of dietary intervention in skin disease.” The Journal of clinical and aesthetic dermatology vol. 7,7 (2014): 46-51.
- https://www.medicaljournals.se/acta/content/html/10.2340/00015555-0231
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22761-infected-pimple
Writer: Ria Theresia Situmorang
Editor: Serenata Kedang