Blog
Apakah Analisa Wajah Benar-benar Dapat Menyelesaikan Problem Kulit?
December 11, 2024 by Ema Fitria Rahmadianti
Share
Kamu sering mengalami masalah kulit seperti jerawat, berminyak, kusam, iritasi, atau kulit kering? Sudah menghabiskan banyak uang dan waktu untuk coba produk ini itu tapi tidak pernah tuntas?
Berbagai penelitian terbaru selama ini menemukan bahwa memiliki kulit sehat tidak selalu bergantung pada produk topikal yang kita gunakan, namun cenderung pada komposisi makhluk kecil yang tidak terlihat yang tinggal di kulit kamu. Inti masalahnya mungkin ada di microbiome kulitmu. Microbiome kulit adalah kumpulan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang hidup di kulit kita. Microbiome ternyata berkaitan erat dengan kondisi kulit yang umum terjadi seperti jerawat, psoriasis, dan rosacea, lho.
Nah, kulit yang sehat biasanya memiliki jumlah microbiome yang seimbang, jadi jumlah bakteri, jamur, dan lainnya berada dalam level yang terkontrol. Lalu apa hubungannya dengan analisis wajah? Cari tahu lebih lanjut, yuk!
Mungkin kamu sudah sering membaca dan mengetahui bahwa salah satu penyebab jerawat adalah bakteri. Kalau wajah kita dipenuhi bakteri dan jamur, lalu bagaimana kondisi kulit yang bermasalah dengan jerawat?
Acne vulgaris adalah kondisi kulit di mana sekresi sebum berlebihan, komedo tertutup, dan peradangan menyasar kulit sehat. Kondisi tersebut berkembang terutama karena aktivitas mikroba di kulit yang tidak terkendali sebagai salah satu akibat dari microbiome kulit yang tidak sehat. Acne vulgaris disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes dan Malassezia spp. yang ditemukan di area kulit berminyak.
P. acnes sebenarnya adalah bagian dari microbiome kulit dan berkontribusi pada kulit sehat. Namun, produksi sebum berlebihan atau microbiome kulit yang tidak sehat bisa menyebabkan P. acnes menjadi patogen. P. acnes menghasilkan asam propionat yang membantu memecah lemak yang dilepas dari kelenjar minyak. Asam lemak yang bebas lalu membentuk komedo tertutup yang kemudian berkembang menjadi jerawat. Hal ini dikonfirmasi oleh studi di website Next Step in Derm bahwa bakteri patogen bisa mengubah komposisi sebum sehingga menimbulkan jerawat.
Selain jerawat, masalah kulit yang paling umum saat ini adalah eczema atau eksim. Kondisi ini juga ada kaitannya dengan microbiome, lho. Eksem ditandai dengan area kulit yang kering, gatal, dan bersisik akibat peradangan. Kondisi yang juga disebut dermatitis atopik ini terjadi ketika kulit kehilangan kelembapan lalu menjadi cepat kering dan teriritasi.
Ada beberapa hal yang bisa mengiritasi microbiome kulit lalu menyebabkan eksem, misalnya alergen, parfum, zat kimia, sabun yang keras, infeksi, dan sebagainya. Studi yang dikutip oleh website Aleavia menemukan bahwa pasien dengan eksem juga memiliki microbiome kulit yang kurang beragam. Ketiadaan mikroorganisme penting di kulit bisa mengganggu lapisan penghalang kulit, menyebabkan inflamasi, dan membuat kelembapan mudah hilang.
Penelitian di jurnal Cosmetics secara kuat mengindikasikan bahwa kulit sehat mengandung populasi mikroba yang jauh lebih beraneka ragam spesiesnya dibanding kulit yang bermasalah atau memiliki kondisi tertentu. Microbiome yang beragam dan seimbang komposisinya dapat terwujud jika jutaan mikroorganisme hidup berdampingan secara harmonis di kulit. Kondisi ini menghasilkan kulit yang glowing dan sehat. Sebaliknya, ketika keragaman dan jumlah mikroorganisme di kulit lebih rendah dari seharusnya, ketidakseimbangan atau disbiosis dapat terjadi. Hal ini bisa menyebabkan banyak masalah kulit yang mengganggu, seperti eksem, jerawat, psoriasis, rosacea, dan sebagainya.
Menurut Microbiome Times, masa depan industri skin care akan diatur oleh konsumen, dan mereka kini lebih tertarik pada pendekatan skin care ilmiah yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Microbiome kulit setiap orang memang berbeda, maka pengobatan masalah kulit per individu juga tak sama.
Untuk menyembuhkan masalah kulit dari dalam, diperlukan pemahaman mengenai hal-hal berikut:
Komposisi microbiome kulit
Kadar pH kulit
Jenis kulit (kering, berminyak, atau kombinasi)
Bicara tentang pH atau tingkat keasaman, perlu diketahui bahwa pH 0-6 disebut asam (acid), 7 dianggap netral, sedangkan 8-14 basa (alkali). Nah, microbiome kulit yang sehat memiliki kadar pH 5, yakni sedikit asam, untuk mengendalikan pertumbuhan microbiome di kulit secara alami. Meski demikian, pH kulit terus berubah tergantung dari usia, hormon, gender, lingkungan, infeksi, atau ketika memakai produk topikal yang keras.
Untuk mengatasi masalah kulit dari akarnya, kamu harus memahami dulu profil microbiome kulit wajahmu. Nusantics Biome Scan bisa membantu kamu dalam hal ini. Nusantics Biome Scan adalah layanan analisis profil microbiome kulit pertama dan terlengkap di Indonesia yang dilakukan dengan teknologi genomik. Dengan research-grade Skin Analyzer, kamu bisa mengetahui tingkat glowing kulit, kadar pH, hidrasi, sebum, pori-pori, tingkat melanin, sampai eritema kulit.
Kamu juga dapat memahami komposisi jamur dan bakteri di kulitmu hanya dengan melalui metode swab di kulit untuk pengambilan sampel, jadi sama sekali tidak sakit, ya! Setelah profil kulit wajahmu diketahui jelas, kamu akan mendapat rekomendasi bahan skin care yang sesuai kebutuhan dan target kulitmu. Jadi, kamu akan lebih menghemat uang dan waktu karena menggunakan kandungan skin care yang cocok untuk kamu.
Cari tahu lebih lanjut tentang Nusantics Biome Scan di sini, yuk!
Referensi:
https://www.aleavia.com/blogs/news/how-to-restore-your-skin-microbiome
Wallen Russell, Kit & Wallen-Russell, Sam. (2017). Meta Analysis of Skin Microbiome: New Link between Skin Microbiota Diversity and Skin Health with Proposal to Use This as a Future Mechanism to Determine Whether Cosmetic Products Damage the Skin. Cosmetics. 4. 14. 10.3390/cosmetics4020014.
https://nextstepsinderm.com/derm-topics/skin-microbiome-and-acne-connecting-the-dots/
https://www.microbiometimes.com/maximizing-on-the-skin-microbiome-movement/
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy