• Home
  • Blog

share

Apa Hubungan Microbiome dengan Alergi Kulit?

4 Dec 2020

Apa Hubungan Microbiome dengan Alergi Kulit?

Bagi kamu yang punya alergi kulit, pasti tahu banget, ya, saat alergi menyerang, rasanya akan sangat tidak nyaman. Alergi membuat kulit terasa terbakar dan gatal. Belum lagi kulit menjadi kemerahan dan ruam. Nah, apakah kamu tahu penyebab alergi kulit? Lalu, apakah microbiome di dalam tubuhmu memengaruhi alergi kulitmu? 
 

Apa Itu Alergi Kulit dan Microbiome?

Apa Itu Alergi Kulit dan Microbiome?


Alergi kulit adalah kondisi di mana kulit kamu mengalami dampak akibat sistem kekebalan tubuh yang yang sensitif terhadap zat tertentu (alergen). Saat alergi terjadi, kulitmu mungkin akan mengalami kering, gatal, ruam, hingga bengkak. 

Alergen bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari makanan, obat, suhu atau cuaca, bulu binatang, serangga, hingga cahaya matahari. 

Ada beberapa penyakit yang masuk ke dalam jenis alergi kulit, di antaranya dermatitis atopik (eksim), dermatitis dishidrotik, dermatitis kontak alergi, angioedema, urtikaria atau biduran, dan lain-lain. 

Kulit adalah salah satu tempat hidup bakteri dalam tubuh, sehingga ketika terjadi alergi kulit akan berdampak pada 
microbiome di dalamnya. 

Nah, 
microbiome sendiri adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam tubuh manusia dalam jumlah seimbang. Microbiome memberikan manfaat bagi tubuh, misalnya membantu proses pencernaan, melawan patogen penyebab penyakit, hingga menjaga kesehatan kulit normal.  
 

Tentang Alergi Kulit

Tentang Alergi Kulit


Penelitian dari Multidisciplinary Digital Publishing Institute menyampaikan bahwa sejak 2017, sudah 5-10 tahun terakhir kasus alergi kulit semakin meningkat, disebabkan penggunaan kimia sintesis dan kosmetik modern. 

Hal ini menunjukan bahwa kehidupan modern telah mengganggu kesehatan kulit. Bukti menunjukkan keanekaragaman bakteri otentik lebih banyak pada kulit manusia yang hidup di gua dibandingkan dengan manusia yang tersentuh peradaban modern.

Kemudian diperkuat oleh penelitian 
Nature Review Immunology, anak-anak yang dibesarkan di pedesaan (pertanian tradisional) lebih terlindung dari asma, demam, dan alergi dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di perkotaan. 

Jika kamu terserang alergi kulit, kamu bisa menguranginya dengan mengonsumsi probiotik dan prebiotik, lho. Fakta ini diperkuat oleh penelitian 
Wiley Online Library bahwa probiotik dan prebiotik dapat mengurangi alergi dan asma akibat pengaruh gaya hidup modern. 

Probiotik adalah sejumlah mikroorganisme hidup yang jika diberikan dalam jumlah memadai dapat memberikan manfaat bagi inangnya. Probiotik dapat berbentuk suplemen dan terkandung ke dalam berbagai jenis makanan seperti yoghurt, keju, kefir, kombucha, dan lain sebagainya. 

 

Bisakah Microbiome Mengurangi Reaksi Alergi Kulit?

Bisakah Microbiome Mengurangi Reaksi Alergi Kulit?


Dermatitis atopik menjadi bahaya laten bagi bayi yang baru lahir di seluruh dunia. European Journal of Allergy and Clinical Immunology memberi pernyataan bahwa microbiome kemungkinan jadi pencegah paling efektif dari bahaya dermatitis atopik pada bayi. 

Kenyataannya, alergi kulit sering dikaitkan dengan 
microbiome karena kulit merupakan salah satu organ tempat tinggal microbiome

Sebenarnya, peran 
microbiome pada alergi kulit sangatlah kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun, merujuk pada Frontiers in Immunologymicrobiome menjadi target terapeutik untuk mengobati alergi. 

Microbiome dianggap mampu mengurangi dampak alergi karena peran bakteri yang melawan dan mempercepat reaksi alergi. The Journal of Immunology juga menyatakan modulasi microbiome dapat mengobati alergi kulit yang diakibatkan oleh makanan. 
 

Peran Microbiome dalam Mengobati Alergi Kulit

Peran Microbiome dalam Mengobati Alergi Kulit


Peran kerja microbiome dalam mengobati alergi kulit akibat makanan cukup mudah. Microbiome yang banyak mengandung Clostridia akan membentuk sel T regulatoris yang bertugas memberikan toleransi terhadap makanan (alergi protective) dengan modulasi microbiome di usus. Sehingga, microbiome dapat menekan tingkat alergi yang serius pada inangnya, sesuai dengan pernyataan Proceedings of the National Academy of Sciences of The United States of America

Tak berhenti sampai di sana, 
microbiome secara langsung mempengaruhi kualitas imun inangnya, lho. Microbiome yang seimbang akan semakin meningkatkan sistem imun inangnya. 

Dalam 
The Journal of Immunology juga dinyatakan bahwa sistem imun berperan dalam mengobati alergi maka dengan imun yang kuat, alergi akan cepat sembuh dan sebaliknya, ketidakseimbangan microbiome akan mempengaruhi respon imun serta membuka gerbang paparan penyakit termasuk alergi kulit. 

Sekarang kamu sudah tahu ya, kalau 
microbiome tak hanya berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan menjaga kesehatan kulit saja, namun juga berperan untuk mengurangi reaksi alergi kulit. 

Jika kamu mampu menjaga keseimbangan 
microbiome dalam tubuhmu, akan semakin kecil kemungkinan kamu terpapar alergi, terlebih alergi yang parah. 

Nah, kamu juga bisa menjaga kesehatan kulit wajahmu dengan menggunakan 
Biome BeautySkincare ini ramah untuk microbiome kulit dan lingkungan, dibuat dengan bahan alami, vegan friendly, dan no animal testing. Cek di sini, ya.

Bagi kamu yang masih penasaran dengan informasi tentang 
microbiome, kesehatan usus, dan kesehatan kulit, yuk mampir ke Nusantics Blog!

Referensi:





 

Writer: Lintang Zahrima Kalsum

Editor: Serenata Kedang