• Home
  • Blog

share

5 Masalah Kulit Wajah yang Dapat Muncul Akibat Stres

20 Jul 2022

5 Masalah Kulit Wajah yang Dapat Muncul Akibat Stres

Tidak ada manusia yang luput dari masalah yang menyebabkan stres. Namun, jika kondisi tersebut sudah mencapai titik yang berat dan berlangsung sangat lama, stres bisa mempengaruhi kesehatan. 

Stres dapat meningkatkan risiko terkena depresi, berdampak negatif pada sistem kekebalan dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Stres juga bisa meninggalkan bekas pada wajah. Masalah seperti kulit kering, keriput dan jerawat hanyalah wujud kecil dari masalah kulit yang timbul karena stres. 

Efek Stres Pada Wajah

efek stres pada wajah

Stres kronis dapat muncul pada wajah dalam dua cara. 

Saat tubuh merasakan stres, hormon berubah secara fisiologis sehingga memiliki pengaruh negatif pada kulit. 

Kedua, stres juga dapat menyebabkan kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi atau menggigit bibir. 

Dikutip dari Healthline, berikut adalah cara efek stres yang timbul pada wajah:

1. Jerawat

Tahukah kamu kalau tubuh memproduksi banyak hormon kortisol saat merasakan stres?

Ya, kortisol menyebabkan bagian otak yang dikenal sebagai hipotalamus memproduksi hormon yang disebut corticotropin-releasing hormone (CRH). 

Nah, CHR merupakan hormon yang dapat merangsang pelepasan minyak dari kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut. 

Produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Baca Juga: 3 DIY Facial Berbahan Alami Ramah Microbiome untuk Atasi Jerawat

Sebuah studi tahun 2017 memperlihatkan efek stres pada jerawat pada mahasiswi kedokteran antara usia 22 hingga 24 tahun. 

Dari studi tersebut diterangkan bahwa stres yang berlebihan berhubungan dengan tingkat keparahan jerawat.

Sebuah studi epidemiologi Korea Selatan 2011 juga menemukan potensi faktor yang memperparah jerawat pada 1.236 orang. 

Mereka menemukan bahwa stres, kurang tidur, konsumsi alkohol dan menstruasi berpotensi memperburuk masalah jerawat.

2. Kantong mata membengkak

Kantong di bawah mata memang umum mengalami pembengkakandi area bawah kelopak mata. 

Biasanya hal ini terjadi seiring dengan bertambahnya usia karena otot-otot pendukung di sekitar mata melemah. 

Namun, kulit kendur yang disebabkan oleh hilangnya elastisitas juga dapat menyebabkan kantung mata.

Penelitian telah menemukan bahwa stres yang disebabkan oleh kurang tidur meningkatkan tanda-tanda penuaan, seperti garis-garis halus, kulit dengan elastisitas berkurang dan pigmentasi yang tidak merata. 

Kantung mata di bawah mata juga bisa disebabkan oleh hilangnya elastisitas kulit akibat stres yang berlebihan. 

3. Kulit kering

Stratum korneum adalah lapisan luar kulit terluar kulit yang mengandung protein dan lipid yang memainkan peran penting dalam menjaga sel-sel kulit agar tetap terhidrasi. 

Lapisan ini juga memiliki manfaat sebagai pelindung kulit. 

Namun, ketika stratum korneum tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kulit bisa menjadi kering dan gatal.

Menurut review 2014 yang diterbitkan di Inflammation & Allergy Drug Targets, sepasang tikus yang mengalami stres membuat fungsi penghalang stratum korneum rusak dan dapat berdampak negatif pada retensi air pada kulit.

Tinjauan tersebut juga menyebutkan bahwa beberapa penelitian pada manusia telah menemukan bahwa stres dapat memperlambat kemampuan lapisan kulit untuk menyembuhkan bagiannya sendiri.

Baca Juga: Benarkah Serum Membantu Pemulihan Kulit Kering?

4. Ruam

Stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh. 

Nah, dysbiosis merupakan istilah dari ketidakseimbangan microbiome di usus dan kulit akibat dari sistem kekebalan tubuh yang melemah. 

Ketika ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit, kondisi ini dapat menyebabkan kemerahan atau ruam.

Stres diketahui memicu atau memperburuk beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ruam atau kulit yang meradang seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis kontak.

5. Kerutan

Masalah kulit lain yang disebabkan oleh stres adalah berubahnya kandungan protein pada kulit yang mengurangi elastisitasnya. 

Pengurangan elastisitas kulit ini berhubungan dengan terbentuknya kerutan pada kulit itu sendiri. 

Stres juga dapat menyebabkan kerutan berulang pada alis yang juga dapat berkontribusi pada pembentukan kerutan.

Penuaan Dini tanda Ketidakseimbangan Microbiome

penuaan dini tanda ketidakseimbangan microbiome

Lima tanda masalah kulit diatas berhubungan erat dengan masalah penuaan dini yang bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan komposisi microbiome kulit. 

Mikroorganisme dalam kulit disebut sebagai microbiome yang berinteraksi satu sama lain untuk menjaga kesehatan kulit. 

Nah, komposisi microbiome pada setiap orang pun berbeda tergantung faktor usia, lingkungan, hormon, paparan sinar matahari hingga kondisi kulitnya sendiri. 

Karena microbiome pada kulit berubah sepanjang hidup, hubungan bisa sangat erat dengan memperhitungkan komposisinya. 

Penuaan dini yang ditandai dengan kulit kering mengakibatkan perubahan cara kerja normal kulit akibat dari ketidakseimbangan microbiome kulit. 

Perubahan di microbiome kulit bisa berasal dari penurunan produksi sebum, berkurangnya kandungan air di kulit, serta disfungsi imun. 

Nah, ceramide atau lipid penyusun lapisan alami penghalang kulit berkaitan dengan hal ini. Saluran bakteri ini berhubungan dengan ceramide, asam lemak serta pigmentasi kulit. 

Baca Juga: Pengaruh Skin Microbiome terhadap Penuaan, Jerawat, dan Masalah Kulit Lainnya

Melansir dari jurnal Dermatoendocrinology, dikatakan bahwa enzim bakteri terlibat dalam glikasi protein yang nantinya berhubungan dengan penuaan kulit. 

Jika gula berhubungan dengan protein seperti elastin dan kolagen, maka glikasi protein di kulit bisa terjadi. 

Pertambahan jumlah glikasi elastin dan kolagen inilah yang membuat kulit kendur karena elastisitasnya berkurang. 

Meskipun begitu, terdapat banyak anggapan bahwa microbiome kulit memang penyebab utama dari proses penuaan dini yang ditampilkan oleh kulit. 

Dengan demikian, microbiome kulit yang seimbang bisa membantu mencegah penuaan dini kulit sehingga stres harus diminimalisir untuk mengurangi dampaknya pada kulit. 

Cara Mengatasi Stres

cara mengatasi stres

Beberapa penyebab stres seperti kematian orang yang kita cintai atau kehilangan pekerjaan yang tidak terduga memang tidak dapat dihindari.

Namun, menemukan cara untuk mengatasi stres dan meminimalkan stres yang dapat dihindari untuk membantu mengelolanya dengan lebih baik.

Beberapa cara kamu dapat mengatasi stres antara lain:

1. Jadwalkan waktu untuk kegiatan santai

Ciptakanlah waktu untuk kegiatan yang membuat kamu merasa santai dapat membantu mengurangi stres apabila kamu merasa kewalahan dengan jadwal sibuk harian.

2. Pertahankan kebiasaan gaya hidup yang baik

Usahakan untuk terus mengonsumsi makanan yang sehat serta tidur yang cukup akan membantu tubuh mengelola stres dengan lebih baik.

3. Tetap aktif

Olahraga dapat membantu kamu menurunkan kadar hormon stres dan memberi waktu untuk mengalihkan pikiran dari penyebab stres.

4. Bicaralah dengan orang lain

Berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental membantu banyak orang mengatasi stres.

5. Hindari obat-obatan dan alkohol

Masalah tambahan pada stres seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan bisa menyebabkan penyakit fisik lain yang berdampak negatif pada tubuh dalam jangka panjang.

Perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya stres adalah masalah hidup yang pasti akan dihadapi setiap orang.

Hanya saja, ketika stres dialami dalam jangka waktu yang panjang, hal ini akan meninggalkan wujud yang nyata pada wajah.

Meminimalkan penyebab stres yang dapat dihindari dalam hidup dan mempelajari teknik untuk mengelola stres dapat membantu kamu melawan tanda-tanda penuaan dini ini.

Semangat, ya!

Nah, jika kamu mau tahu kondisi kulit wajahmu seperti apa saat ini, kamu bisa coba Biome Scan, nih. Lewat Biome Scan, kulit wajah kamu akan di-swab, lalu dianalisa untuk diketahui komposisi microbiome dan keadaan kulitnya.

Misalnya, apakah microbiome kulit wajahmu didominasi bakteri atau jamur. Juga bagaimana keadaan tingkat pH, sebum, dan glosiness wajah kamu.

Jika sudah tahu, langkah selanjutnya ialah kamu akan diberikan referensi bahan-bahan alami yang cocok dengan jenis kulit kamu di laporan Biome Scan.

Penasaran, kan? Yuk, segera cari info lengkapnya di sini

Referensi:

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang